unimed.ac.id .
Rabu, 16 November 2016
Sabtu, 02 Juli 2016
MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI DALAM KEGIATAN MENGGAMBAR MELALUI GAME TUX PAINT
MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI DALAM KEGIATAN MENGGAMBAR MELALUI GAME TUX PAINT
Kelompok
6
Eka Sri Wahyuni
Yuli Wandari
Irna Hariati
Nuri Wardani
Dorma Hotsariana Aritonang
Reguler A 2014
PENDIDIKAN
GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
NEGERI MEDAN
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat tuhan yang Maha Esa karena atas berkah dan rahmatnya
kami dapat menyelesaikan artikel Tentang
“Meningkatkan Kreativitas Anak
Usia Dini dalam
Kegiatan Menggambar Melalui Game Tux Paint” dengan baik dan tepat pada waktunya.
Artikel ini merupakan tugas mata kuliah ; “Komputer untuk AUD”
Penyusunan artikel
ini membutuhkan proses dan tahapan. Selama proses
penyusunan artikel ini
kami mendapatkan dukungan dari berbagai pihak dan juga menggunakan media. Kami
mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut mendukung proses
terbentuknya artikel ini,
terkhusus kepada Bapak Drs. Dwi Budiwiraramulya, M.Sn selaku dosen mata kuliah Komputer untuk AUD yang telah memberi pemahaman tentang materi kuliah.
Minggu, 22 Mei 2016
REVIEW GAME AUD “FREEDING FRENZY”
Tugas Kelompok
Mata Kuliah Komputer
untuk AUD
REVIEW GAME AUD “FREEDING FRENZY”
Nama Kelompok :
NUR HALIMAH (1142113007)
WIDYA (1142113016)
NOVIA HARTINAH (1141113023)
SITI ZAHARA (1141113028)
ULFA RAFIQAH (1141113032)
.
KELAS REG.A
PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA
DINI
FAKULTAS IMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
NEGERI MEDAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Banyak
berbagai games yang tersedia di berbagai media, baik dari media sosial, media
elektronik dan media lainnya. Berbagai games-games yang tersedia di media
memudahkan anak untuk bermain. Anak hanya perlu mengetahui peraturan game-games
yang ada di media. Sehingga anak mampu melakukan permainan yang disenangi oleh
anak. Banyaknya games yang ada di online-online, di laptop, komputer dan
sebagainya haruslah yang sesuai dengan anak. Sebuah permainan atau game adalah
sebuah sistem dimana pemain terlibat dalam sebuah konflik buatan, disini pemain
berinteraksi dengan sistem dan konflik dalam permainan yang merupakan rekayasa atau
buatan, dalam permainan terdapat peraturan yang bertujuan untuk membatasi
perilaku pemain dan menentukan permainan. Game bertujuan untuk
menghibur, biasanya game banyak disukai oleh anak – anak hingga orang
dewasa. Game sebenarnya penting untuk perkembangan otak, untuk
meningkatkan konsentrasi dan melatih untuk memecahkan masalah dengan tepat dan
cepat karena dalam game terdapat berbagai konflik atau masalah yang
menuntut kita untuk menyelesaikannya dengan cepat dan tepat. Banyak sekali
permainan-permainan yang ada tetapi tidak sesuai dengan anak. Yang dapat
membuat pengaruh negative terhadap aspek-aspek yang ada dalam diri anak. Karena
aspek aspek perkembangan yang dimiliki oleh anak dapat berkembang juga melalui
bermain, karena dunia anak adalah dunia bermain. Bermain dan anak merupakan satu
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Aktivitas
bermain dilakukan anak dan aktivitas anak selalu menunjukkan kegiatan
bermain. Bermain dan anak sangat erat kaitannya. Oleh karena itu, salah satu
prinsip pembelajaran di pendidikan anak usia dini adalah bermain dan belajar.
Sabtu, 21 Mei 2016
Penggunaan Aplikasi (kak Zepe) melalui Play store untuk pembendaharaan lagu anak.
Kelompok 1
Leli Maimunnah Masyunita Siregar Mutiara Ernanda Windi Nurika
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Pendidikan
Anak Usia Dini adalah pendidikan prasekolah yang ditujukan kepada anak usia lahir
hingga usia lima atau enam tahun. Usia dini adalah usia golden age, 80% perkembangan otak individu berlangsung pada usia tersebut.
Sehingga stimulus dari lingkungan anak sangat dibutuhkan untuk merangsang bakat
dalam diri anak. Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini menjadi salah satu wadah untuk
memberikan stimulus pada anak usia dini dengan konsep bermain sambil belajar,
belajar sambil bermain.
Sehingga pemerintah menggalakkan lembaga PAUD di berbagai desa.Tidak hanya pemerintah,
banyak juga masyarakat yang urutan di dalam Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini.
Sekarang ini banyak TK/RA, KB dan TPA yang didirikan oleh masyarakat.
Pemerintah
tidak hanya menyediakan sarana
dan prasarana untuk lembaga
PAUD. Tenaga pendidik di dalam lembaga PAUD juga menjadi sorotan pemerintah. Seperti
yang terlihat di lapangan, semakin banyak universitas yang membuka jurusan untuk
membentukcalon guru PAUD yang berkompeten. Salah satunyaadalah di
UniversitasNegeri Medan, jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini telah berdiri sejak tahun
2008 dan merupakan pengembangan dari program Pendidikan Guru Taman Kanak-kanak. Jumlah mahasiswa
yang diterima di Pendidikan Guru
Pendidikan Anak Usia Dini tersebut semakin bertambah setiap tahunnya.
REVIEW GAME AUD “painting and drawing for kids”
Tugas Kelompok
Mata Kuliah Komputer untuk AUD
REVIEW
GAME AUD “painting and drawing for kids”
Mata kuliah : komputer untuk anak usia dini
·
Kelas :
Reguler A PG PAUD 2014
·
Dosen Pembimbing : Drs. Dwi
Budiwiraramulya, M. Sn
Disusun
o
l
e
h
Kelompok
9
·
Hermina R tuturop(1144413001)
·
Putri wulandari(1141113026)
·
Jojor br.siregar(1141113015)
·
Lamtiar panjaitan(1142113014)
·
Dwi novi febriany GI(1142113012)
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Anak usia
dini memiliki proses pertumbuhan dan perkembangan yang bersifat unik. Secara
fisik pertumbuhan anak usia dini sangat pesat, Tinggi badan dan berat badan
anak bertambah cukup pesat, dibanding dengan pertumbuhan pada usia diatasnya.
Begitu pula pertumbuhan otak anak, otak sebagai pusat koordinasi berbagai
kemampuan manusia tumpuh sangat pesat pada anak usia dini. Pada usia 4 tahun
pertumbuhan otak anak sudah mendekati 80 % sempurna. Pemberian stimulasi
pendidikan pada saat pertumbuhan fisik anak yang pesat dan otak sedang tumbuh
dan mengalami kelenturan atau pada usia kematangannya akan mendapat hasil yang
maksimal dibandingkan pada usia sebelum dan sesudahnya. Dengan demikian sebagai
pendidik perlu memahami kapan munculnya masa peka atau usia kematangan anak tersebut.
Disamping pertumbuhan, perkembangan anak usia dinipun muncul dengan pesat.
Berbagai macam aspek yang berkembang sering dikelompokkan sebagai perkembangan
fisik (motorik halus dan kasar), inteligensi (daya pikir dan daya cipta),
bahasa (kosa kata, komuikasi), social-emosional (sikap, kebiasaan, perilaku,
moral). Pada usia dini perkembangan masing-masing aspek memiliki karakteistik
khusus yang berbeda pada usia-usia tertentu. Pemberian stimulasi yang sesuai
dengan karakteristik perkembangan anak akan menjadikan berbagai aspek
perkembangan anak berkembang maksimal. Maka kita
sebagai guru dan orang tua hendaknya memberikan permainan yang bisa
mengembangkan ke 6 aspek tersebut.
REVIEW GAME AUD “Puzzle Animals For Kids”
Tugas Kelompok
Mata Kuliah Komputer untuk
AUD
REVIEW
GAME AUD “Puzzle Animals For Kids”
D
I
S
U
S
U
N
OLEH
Kelompok 4
·
Fitri Anni Gultom (
1141113011 )
·
Nurul Fadilah Batubara (
1141113025 )
·
Yuyun Ayunda ( 1141113040 )
Kelas :
Reguler A PG PAUD 2014
Dosen Pembimbing :
Drs. Dwi Budiwiraramulya, M. Sn
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bermain merupakan pekerjaan
bagi anak usia di bawah lima tahun ( Tim, 2014 : 46 ).
Dengan bermain anak bisa
mengembangkan aspek-aspek perkembangannya,jika permainan yang diberikan kepada
anak itu sesuai untuk anak maka anak bukan hanya sekedar bermain tapi dengan
bermain anak bisa menggembangkan nilai moral dan agama kognitifnya,motorik(halus
dan kasar), sosem, dan seni.
Maka kita sebagai guru dan
orang tua hendaknya memberikan permainan yang bisa mengembangkan ke 6 aspek
tersebut. Disamping kita memberikan permainan kepada anak tetapi kita juga
harus mengawasi anak dalam melakukan permainan itu. Bermain bisa menggunakan
media dan bisa juga tidak.
Media adalah perantara atau
pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan sehingga dapat merangsang
pikiran, perasaan, minat, dan perhatian sedemikian rupa sehingga proses belajar
terjadi dan media merupakan alat bantu pengajar. Dalam penggunaan media tidak
harus mahal, kita bisa menggunakan media yang berasal dari alam. Media memiliki
prinsip dan manfaat. Manfaat media bukan hanya kepada anak tetapi bermanfaat
juga pada guru. Dan satu hal yang harus diingat media yang digunakan harus aman
dan berpusat pada anak, sehingga dapat mengembangkan 6 asfek perkembangan pada
anak.
Jumat, 20 Mei 2016
MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI DALAM KEGIATAN MENGGAMBAR MELALUI GAME TUX PAINT
Mata kuliah : Komputer untuk AUD
Dosen : Drs. Dwi Budiwiraramulya, M.Sn
oleh :
Kelompok 6
Eka Sri Wahyuni
Yuli Wandari
Irna Hariati
Nuri Wardani
Dorma Hotsariana Aritonang
Reguler A 2014
PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016
Kamis, 19 Mei 2016
Riview Game butterfly versi adobe flash player
MEMILIH GAME UNTUK ANAK USIA DINI
MENGGUNAKAN
LAPTOP
Mata
kuliah : Komputer Untuk Anak Usia Dini
Dosen
Mata Kulia : Drs Dwi Budiwiraramulya M.Sn
Disusun :
Kelompok 2
Rizka Rahmadhani 1142113010
Tri Astuti 1141113011
Mhd Ngali Widodo
AF 1142113015
Wensi Anggaisa 1141113037
UNIVERSITAS
NEGERI MEDAN
FAKULTAS
ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN
GURU ANAK USIA DINI
KATA PENGANTAR
Puji syukur
kehadiarat tuhan yang Maha Esa karena atas berkah dan rahmatnya kami dapat menyelesaikan
makalah dengan judul ‘Riview
Permainan Untuk Anak Usia Dini Melalui Permainan’dengan baik dan tepat pada waktunya.Makalah
ini merupakan tugas mata kuliah;“Komputer Untuk Anak Usia Dini”.
Penyusunan makalah ini membutuhkan proses dan
tahapan.Selama proses penyusunan makalah ini kami mendapatkan dukungan dari
berbagai pihak dan juga menggunakan media.Kami mengucapkan terima kasih kepada
pihak-pihak yang turut mendukung proses terbentuknya makalah ini, terkhusus
kepada Bapak Drs Dwi Budiwiraramulya M.Sn selaku dosen mata kuliah komputer
untuk anak usia diniyang telah
memberi pemahaman tentang materi kuliah.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu kami sangat membutuhkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun dan pada intinya untuk memperbaiki kekurangan – kekurangan agar
dimasa yang akan datang lebih baik lagi.
Game Edukatif ABC Suara Hewan Untuk Anak Usia Dini
Game
Edukatif ABC Suara Hewan Untuk
Anak Usia Dini
(pelajari
huruf dengan cara yang benar – benar menyenangkan)
REVIEW
GAME AUD Game
Edukatif ABC Suara Hewan
DiSUSUN
Oleh
Kelompok 10
REG A 2014
Intan
Sari Siregar 1141113013
Ustadiyah 1141113033
Utami
Pheby Safitri 1141113034
Wardah
El Rahmah 1141113035
PG.PAUD
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan
teknologi gadget saat ini sangat berkembang pesat. Teknologi ini tidak hanya
dikenal oleh orang dewasa saja, akan tetapi anak usia dini juga sudah
mengenalnya. Secara tidak langsung perkembangan teknologi ini akan menimbulkan
dampak negatif dan positif
bagi anak usia dini.
Misalnya aplikasi permainan- permainan game online yang banyak mengandung unsur
kekerasan dan agresif yang
mencontohkan perkelahian. Game seperti ini
seharusnya dicegah karena disadari atau tidak disadari. Game seperti
ini membawa pengaruh buruk bagi perkembangan sosial emosional anak karena anak
akan meniru perilaku dari game tersebut. Sebaiknya orang tua dan lingkungan sekitar
lebih memperhatiakan lagi dampak dan pengaruh negative teknologi bagi anak,
dengan cara membatasi anak dalam mengakses teknologi atau internet, kemudian
orang tua hendaknya membimbing anaknya dalam kegiatan sehari-hari serta lebih
memfasilitasi anak dengan game edukatif yang bisa
mengasah berbagai aspek perkembangan pada anak atau game yang
mengandung unsur pendidikan,
supaya proses perkembangan anak dapat berkembang secara optimal. Teknologi
gadget memiliki banyak manfaat yang positif apabila pemakaiannya sesuai dengan
kebutuhan anak, namun alangkah baiknya apabila oramg tua mengenalkan game
edukatif yang menyenangkan sejak dini.
Masalah
dari game edukatif yang sering dimainkan anak ialah Kecanduan, Antisosial, Berkurangnya sikap dan Moral. Solusinya
adalah anak boleh memaikan gama edukatif tersebut, tetapi harus di pengawasan
orang tua dan waktu untuk bermain game edukatif tersebut harus menetapkan waktu
bermainnya Orang tua sangat berperan penting dalam hal ini, karena anak adalah
asset keluarga yang harus dijaga dari pengaruh buruk yang terdapat pada game.
Orang tua hendaknya memerhatikan pengaturan waktu untuk anak bermain gadget
agar anak terhindar dari kecanduan bermain game. Peran orang tua dalam hal ini
adalah mengenalkan lingkungan sekitar pada anak dan membatasi anak dalam
mengakses game. Peran orang tua terkait : menanamkan nilai-nilai yang ada di dalam
masyarakat kemudian mengenalkan anak dengan lingkungan sekitar dan yang
terakhir meminimalisirkan penggunaan game pada anak usia dini.
B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana ciri-ciri game yang sesuai untuk AUD?
b. Game mana yang sesuai untuk AUD?
C.
Tujuan dan Manfaat
a.
Tujuannya
mengenalkan suara-suara hewan kepada anak
b.
Manfaatnya
mengembangkan aspek kognitif pada diri anak
BAB II
A.
Tinjauan Teori
Pendidikan
anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang
menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik
(koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta,
kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio emosional (sikap dan perilaku
serta agama) bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap
perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini
Menurut Cahyono (2011) mengemukakan bahwa
permainan digital seperti video games dan game online, lebih banyak dimainkan
secara statis, anak bermain dalam keadaan pasif. Anak lebih memilih bermain
gadget karena mereka sangat tertarik dengan aplikasi game yang ada di dalam
gadget, anak lebih memilih duduk manis lalu memainkan gadget nya, hal inilah
yang membuat perkembangan motorik dan sosialnya tidak berkembang optimal.
Konvensi
Hak Anak PBB (1989) menegaskan bahwa bermain adalah salah satu hak anak.
Melarang anak untuk bermain adalah salah satu hal yang salah. Sebaiknya orang
tua menggunakan karakteristik alami anak ini sebagai proses pembelajaran yang
menyenagkan. Dalam masa ini permainan yang bersifat digital terutama permainan
yang ada di dalam gadget. Permainan digital menimbulkan berbagai dampak
negative pada anak yang merugikan serta menghambat proses perkembangan anak
1. Tinjauan tentang Bermain (Game)
Game yang
sesuai untuk anak usia dini adalah game yang mempunyai manfaat dan tujuannya,
seperti game yang dapat mengembangkan berbagai aspek perkembangan dan
mengembangkan delapan kecerdasan anak. Game-game yang sesuai untuk anak usia
dini diantaranya adalah :
Ø
Alif Ba Ta HD ( Aplikasi intraktif bagi
pengajaran dan pembelajaran huruf arab)
Ø
Muslim Kid Games (kumpulan game edukasi islam
menarik dan penting untuk anak anda)
Ø
Kids ABC Letter Trains (Lite) (Anak-anak
menguasai huruf Alfabet ABC dan Phonics menggunakan rel kereta api dan kereta
api)
Ø
Kids ABC Letters Lite (Surat belajar (untuk
Nursery,Preschool dan TK usia anak)
Permaianan game edukatif ABC
Suara Hewan adalah permainan
yang dapat mengasah aspek- aspek perkembangan anak : aspek perkembangan kogniitf, aspek
perkembangan psikomotorik anak, aspek perkembangan sosial emosional, aspek
perkembangan bahasa, aspek perkembangan moral dan agama. Permainan game
edukatif ABC Suara Hewan dapat
menstimulasi berbagai aspek perkembangan anak dapat meliputi hal-hal sebagai
berikut :
1)
Aspek motorik : dengan melatih daya tahan, daya
lentur, sensorikmotorik, motorik kasar dan motorik halus
2)
Aspek kognitif dengan mengembangkan imaginasi,
kreatifitas,problem solving, strategi, kemampuan antisifatif, dan pemahaman kontekstual
3)
Aspek emosi dengan menjadi media kataris
emosional dapat mengasah empati dan pengendalian diri.
4)
Aspek bahasa berupa pemahaman konsep-konsep
nilai
5)
Aspek sosial dengan mengkodisikan anak agar
dapat menjalin relasi, bekerja sama, melatih kematangan sosial dengan teman
sebaya dan meletakkan pondasi untuk melatih keterampilan sosiallisasi dengan
berlatih peran dengan orang yang lebih dewasa dan masyarakat secara umum
6)
Aspek spiritual, permainan game edukatif ABC
Suara Hewan dapat membawa anak
untuk menyadari
7)
Keterhubungan dengan sesuatu yang bersifat
agung (transcendental)
8)
Aspek ekologis dengan memfasilitasi anak untuk
dapat memahami pemanfaatan elemen-elemen alam sekitar secara bijaksana
9)
Aspek nilai – nilai atau moral dengan
memfasilitasi anak untuk dapat menghayati nilai-nilai moral yang diwariskan
dari generasi terdahulu kepada generasi selanjutnya.
Game ABC Suara Hewan anak usia dini yang dapat mengembangkan
potensi anak adalah permainan yang mengandung unsur-unsur mendidik, bukan
permainan yang membuat pemainnya kecanduan sehingga menjadi individu yang
antisosial. Orang tua hendaknya
mengenalkan permainan game edukatif kepada anak tentang cara bermainnya,
kemudian memodifikasi permaianan permainan game edukatif lebih menarik
perhatian anak sehingga anak perlahan lebih memilih permainan game edukatif ABC
Suara Hewan dari pada permainan
yang ada dalam gadget.Kegiatan ini dalam rangka untuk meminimalisir
ketergantungan anak akan gadget yang berlebihan.
2.
Pengertian Bermain
Menurut Moeslichatoen
(dalam Simatupang, 2005), bermain merupakan suatu aktivitas yang menyenangkan
bagi semua orang. Bermain akan memuaskan
tuntutan perkembangan motorik, kognitif, bahasa, sosial, nilai- nilai dan sikap
hidup. Game
Edukasi adalah salah satu jenis media yang digunakan untuk memberikan
pengajaran, menambah pengetahuan penggunanya melalui suatu media unik dan
menarik. Jenis ini biasanya ditujukan untuk anak- anak , maka permainan warna
sangat diperlukan disini bukan tingkat kesulitan yang dipentingkan. Berdasarkan
uraian di atas maka dapat disimpulkan game edukasi adalah salah satu bentuk
game yang dapat berguna untuk menunjang proses belajar-mengajar secara lebih
menyenangkan dan lebih kreatif, dan digunakan untuk memberikan pengajaran atau
menambah pengetahuan penggunanya melalui suatu media yang menarik.
a. Pandangan Montessori tentang Anak
Pandangan
Montessori tentang anak tidak teras dari pengaruh pemikiran
Rouseau,
Pestalozzi dan Froebel yang menekankan pentingnya kondisi lingkungan yang bebas dan penuh kasih
sayang untuk dapat berkembangnya potensi
bawaan anak. Montessori sangat menekankan eksistensi anak dan ia juga menggagaskan konsep tentang self-construction
dalam perkembangan anak. Menurutnya,
suatu fase kehidupan di awal sangat berpengaruh terhadap faserasekehidupan selanjutnya artinya
bahwa pengalaman-pengalaman yang dialamioleh
seorang anak di awal kehidupannya sangat berpengaruh terhadapkedewasaannya kelak begitu juga perlakuan yang di
dapatkan anak sejak kecil akan sangat
berpengaruh terhadap perkembangan anak selanjutnya.
Adapun
prinsip-prinsip dari bermain ialah anak akan menjadi lebih aktif saat
bersama dengan temannya.
3.
Multemedia
Multimedia disini
dimaksud adalah bahwa game ini bisa untuk mengembangkan
aspek-aspek perkembangan yang akan dicapai oleh anak. Multimedia adalah penggunaan komputer untuk menyajikan dan menggabungkan teks, suara, gambar, animasi, audio dan video dengan alat bantu (tool) dan koneksi (link) sehingga pengguna dapat melakukan navigasi, berinteraksi, berkarya dan berkomunikasi. Multimedia
sering digunakan dalam dunia
informatika. Selain dari dunia informatika, multimedia
juga diadopsi oleh dunia game, dan
juga untuk membuat website.
Multimedia dimanfaatkan juga dalam dunia pendidikan dan bisnis. Di dunia pendidikan, multimedia
digunakan sebagai media pengajaran, baik dalam kelas
maupun secara sendiri-sendiri atau otodidak. Di dunia bisnis, multimedia digunakan sebagai media profil perusahaan, profil
produk, bahkan sebagai media kios informasi dan pelatihan dalam sistem e-learning.
Prinsip-Prinsip
Multimedia untuk Pembelajaran:
Hasil
penelitian yang dilakukan oleh Richard E. Mayer (2001) menunjukan bahwa anak
didik kita memiliki potensi belajar yang berbeda-beda. Kini dunia pendidikan
makin maju, dapatkah modalitas belajar siswa yang berbeda-beda ini dibawa dalam
sebuah teknologi Multimedia? Menurut Mayer ada 12 prinsip desain multimedia
pembelajaran yang dapat diterapkan di Pembelajaran.
12 Prinsip Merancang
Multimedia Pembelajaran, yaitu :
1) Prinsip
Multimedia
Orang belajar lebih baik dari gambar dan kata dari pada sekedar kata-kata saja.
Karena dinamakan multimedia berarti wajib mampu mengkombinasikan berbagai media
(teks, gambar, grafik, audio/narasi, video, animasi, simulasi, dll) menjadi
satu kesatuan yang harmonis. Sebab kalau tidak namanya bukan multimedia tapi
single-media.
2) Prinsip
Kesinambungan Spasial
Orang belajar lebih baik ketika kata dan gambar terkait disandingkan berdekatan
dibandingkan apabila disandingkan berjauhan atau terpisah. Oleh karena itu,
ketika ada gambar (or sodarenye nyang laen seperti video, animasi, dll) yang
dilengkapi dengan teks, maka teks tersebut harus merupakan jadi satu kesatuan
dari gambar tersebut, jangan menjadi sesuatu yang terpisah.
3) Prinsip
Kesinambungan Waktu
Orang belajar lebih baik ketika kata dan gambar terkait disajikan secara
simultan dibandingkan apabila disajikan bergantian atau setelahnya. Nah, ketika
Anda ingin memunculkan suatu gambar dan atau animasi atau yang lain beserta
teks, misalnya, sebaiknya munculkan secara bersamaan alias simultan. Jangan
satu-satu, sebab akan memberikan kesan terpisah atau tidak terkait satu sama
lain. Begitu kata Mayer.
4) Prinsip
Koherensi
Orang belajar lebih baik ketika kata-kata, gambar, suara, video, animasi yang
tidak perlu dan tidak relevan tidak digunakan. Nah, ini yang sering terjadi.
Banyak sekali pengembang media mencantumkan sesuatu yang tidak perlu. Mungkin
maksudnya untuk mempercantik tampilan, memperindah suasana atau menarik
perhatian mata. Tapi, menurut Mayer, hal ini sebaiknya dihindari. Cantumkan
saja apa yang perlu dan relevan dengan apa yang disajikan. Jangan macam-macam.
5) Prinsip
Modalitas Belajar
Orang belajar lebih baik dari animasi dan narasi termasuk video), daripada dari
animasi plus teks pada layar. Jadi, lebih baik animasi atau video plus narasi
daripada sudah ada narasi ditambah pula dengan teks yang panjang. Hal ini,
sangat mengganggu.
6) Prinsip
Redudansi
Orang belajar lebih baik dari animasi dan narasi termasuk video), daripada dari
animasi, narasi plus teks pada layar (redundan).
Sama dengan prinsip di atas. Jangan redudansi, kalau sudah diwakili oleh narasi
dan gambar/animasi, janganlah tumpang tindih pula dengan teks yang panjang.
7) Prinsip
Personalisasi
Orang belajar lebih baik dari teks atau kata-kata yang bersifat komunikatif
(conversational) daripada kalimat yang lebih bersifat formal. Lebih baik
menggunakan kata-kata lugas dan enak daripada bahasa teoritis, oleh
karena itu, sebaiknya gunakan bahasa yang komunikatif dan sedikit ber-style.
8) Prinsip
Interaktivitas
Orang belajar lebih baik ketika ia dapat mengendalikan sendiri apa yang sedang
dipelajarinya (manipulatif: simulasi, game,
branching). Sebenarnya,
orang belajar itu tidak selalu linier alias urut satu persatu. Dalam
kenyataannya lebih banyak loncat dari satu hal ke hal lain. Oleh karena itu,
multimedia pembelajaran harus memungkinkan user/pengguna dapat mengendalikan
penggunaan daripada media itu sendiri. dengan kata lain, lebih manipulatif
(dalam arti dapat dikendalikan sendiri oleh user) akan lebih baik. Simulasi,
branching, game, navigasi yang konsisten dan jelas, bahasa yang komunikatif,
dan lain-lain akan memungkinkan tingkat interaktivitas makin tinggi.
9) Prinsip
Sinyal (cue, highlight, ..)
Orang belajar lebih baik ketika kata-kata, diikuti dengan cue, highlight,
penekanan yang relevan terhadap apa yang disajikan. Kita bisa memanfaatkan
warna, animasi dan lain-lain untuk menunjukkan penekanan, highlight atau pusat
perhatian (focus of interest). Karena itu kombinasi penggunaan media yang
relevan sangat penting sebagai isyarat atau kata keterangan yag memperkenalkan
sesuatu.
10) Prinsip
Perbedaan Individu
9 prinsip tersebut berpengaruh
kuat bagi mereka yang memiliki modalitas visual tinggi, kurang berpengaruh bagi
yang sebaliknya. Kombinasi teks dan narasi plus visual berpengaruh kuat bagi
mereka yang memiliki modalitas auditori tinggi, kurang berpengaruh bagi yang
sebaliknya. Kombinasi teks, visual dan simulasi berpengaruh kuat bagi mereka
yang memiliki modalitas kinestetik tinggi, kurang berpengaruh bagi yang
sebaliknya.
11) Prinsip
Praktek
Interaksi
adalah hal terbaik untuk belajar,kerja praktek dalam memecahkan masalah dapat
meningkatkan cara belajar dan pemahaman yang lebih mendalam tentang materi yang
sedang dipelajari.
12) Pengandaian
Menjelaskan
materi dengan audio meningkatkan belajar. Siswa belajar lebih baik dari
animasi dan narasi, daripada dari animasi dan teks pada layar.
4.
Game
ABC Suara Hewan
Game
ini menjelaskan tentang ABC bila diklik akan mengeluarkan suara dari
jenis-jenis hewan yang diklik tersebut. Game ini bagus untuk mengembangkan
kecerdasan kognitif untuk mengembangkan krja otak anak.
B. Metode
1. Metode (Studi) pustaka
Menurut Cahyono (2011) mengemukakan bahwa permainan digital seperti
video games dan game online, lebih banyak dimainkan secara statis, anak bermain
dalam keadaan pasif. Anak lebih memilih bermain gadget karena mereka sangat
tertarik dengan aplikasi game yang ada di dalam gadget, anak lebih memilih
duduk manis lalu memainkan gadget nya, hal inilah yang membuat perkembangan
motorik dan sosialnya tidak berkembang optimal. Dari menurut teori diatas mengemukakan anak lebih
banyak duduk manis dirimah dengan memaikan game tersebut dalam keadaan pasif,
dan mengehambat kecerdasan penngembangan sosialnya. Yaa, itu juga benar yang
dikemukakan Bapak Cahyono, tetapi disini tidak semua sisi dari game yang
membuat kehambatan kecerdasan sosial anak. Dengan game ini anak juga bisa
mengembangkan kecerdasan kognitifnya, dengan anak mengetahui suara hewan itu
anak akan berfikir suara hewana apakah itu ?? dari situ daya fikir anak
berkembang. Tetapi jangan lupa juga, setiap anak memaikan game yang ada di
gadget, orang tua juga harus memantau anak saat bermain game tersebut.
Kriterian yang cocok dari game ini untuk anak usia dini ialah, pertama
cocok untuk mengembangkan kecerdasan kognitif pada otak anak. kedua anak akan
menjadi tau akan cirri-ciri dari tiap suara-suara hewan yang ia dengar dari
game itu. Ketiga anak akan jadi tidak terlalu gagap saat mengfungsikan aplikasi
tersenut, dan motorik halusnya akan berkembang.
2. Survey /wawancara
Penanya
|
Narasumber
|
1. apakah Menyukai game ini ?
2. apakah game ini menarik untuk kamu?
|
Iya, sukaaaaa
Iyaa, tari suka sama game ini !!!
|
B. Pembahasan Game
AUD “Game
ABC Suara Hewan ”
a.
Kelebihan
Kelebihan dari game ini anak biasa untuk belajar mengenal ciri-ciri
suara hewan. Dan anak juga tau hewan apa dari suara yang ia dengar. Aspek perkembangan kecerdasan kognitif anak
anaka akan berkembnag sesuai dengan umurnya, dan dini anak akan jadi lebih
banyak wawasan dari suara-suara yang tidak mereka tahu sebelumnya.
b.
Kekurangan
Anak akan
menjadi lebh pasif karna anak lebih sering bermain game dirumah dengan duduk
manis. Dan membuat anak akan jadi lebih malas untuk belajar dan bermain yang
dimana bermain dengan teman-teman dilingkungannya, akan menghambat kecerdasan
sosial pada diri anak.
BAB III
Penutup
A. Kesimpulan
Pada game ini bagus untuk
dimainkan oleh anak, sebab bisa membuat anak berfikir jenis suara hewan apa
yang ia dengan dari game itu. Dan kecerdasan kognitifnya pun akan lebih
berkembnagn dengan baik.
B. Saran
Jangan biarkan anak bermain game dengan
sendirinya, seharusnya orang tua harus memantau saat anak sedang bermain game
tersebut. Jangan selalu kasih anak untuk bermain game, karna bisa aja anak akan
jadi pasif dan menghambat kecerdasan sosialnya.
DAFTAR PUSTAKA
Skipsi “Pengembangan Game Edukasi
Pengenalan Nama Hewan Dalam Bahasa
Inggris Sebagai Media Pembelajaran Siswa SD
Berbasis Macromedia Flash”. Ghea Putri
Fatma Dewi.
Program Studi Pendidikan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Negeri
Yogyakarta 2012
Nasriah, Dedy Husrizal. Konsep Dasar
PAUD. 2013. Medan: UNIMED PRESS
Yus, Anita. Model Pendidikan Anak Usia
Dini. 2011. Jakarta:Kencana
Langganan:
Postingan (Atom)