MEMILIH GAME UNTUK ANAK USIA DINI
MENGGUNAKAN
LAPTOP
Mata
kuliah : Komputer Untuk Anak Usia Dini
Dosen
Mata Kulia : Drs Dwi Budiwiraramulya M.Sn
Disusun :
Kelompok 2
Rizka Rahmadhani 1142113010
Tri Astuti 1141113011
Mhd Ngali Widodo
AF 1142113015
Wensi Anggaisa 1141113037
UNIVERSITAS
NEGERI MEDAN
FAKULTAS
ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN
GURU ANAK USIA DINI
KATA PENGANTAR
Puji syukur
kehadiarat tuhan yang Maha Esa karena atas berkah dan rahmatnya kami dapat menyelesaikan
makalah dengan judul ‘Riview
Permainan Untuk Anak Usia Dini Melalui Permainan’dengan baik dan tepat pada waktunya.Makalah
ini merupakan tugas mata kuliah;“Komputer Untuk Anak Usia Dini”.
Penyusunan makalah ini membutuhkan proses dan
tahapan.Selama proses penyusunan makalah ini kami mendapatkan dukungan dari
berbagai pihak dan juga menggunakan media.Kami mengucapkan terima kasih kepada
pihak-pihak yang turut mendukung proses terbentuknya makalah ini, terkhusus
kepada Bapak Drs Dwi Budiwiraramulya M.Sn selaku dosen mata kuliah komputer
untuk anak usia diniyang telah
memberi pemahaman tentang materi kuliah.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu kami sangat membutuhkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun dan pada intinya untuk memperbaiki kekurangan – kekurangan agar
dimasa yang akan datang lebih baik lagi.
MEDAN,11 Mei 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Anak merupakan
sebuah karunia yang
besar bagi orang tuanya. Keberadaannya diharapkan
dan ditunggu-tunggu serta disambut
dengan penuh bahagia.
Pada saat usia antara 0-6 tahun, otak berkembang sangat cepat hingga 80
persen. Pada usia tersebut otak menerima dan menyerap berbagai macam informasi,
tidak melihat baik dan buruk. Itulah masa-masa yang dimana perkembangan fisik,
mental maupun spiritual anak akan mulai terbentuk. Karena itu, banyak yang
menyebut masa tersebut sebagai masa-masa emas anak (Golden Age).
Memasuki
milenium ke tiga Indonesiadihadapkan pada tantangan untuk menyiapkanmasyarakat
menuju era baru, yaitu globalisasi
yang
menyentuh semua aspek kehidupan.Dalam era global ini, seakan dunia tanpa sekat. Komunikasi
dan transaksi ekonomi dari tingkat
lokal
hingga internasional dapat dilakukansepanjang waktu. Demikian pula nanti
ketikaperdagangan bebas sudah diberlakukan, tentupersaingan dagang dan tenaga
kerja bersifat multi bangsa. Pada saat itu hanya bangsa yangunggul yang akan mampu
bersaing.
Belajar
saat ini tidak lagi harus bergantung pada buku bahkan dikomputer, android dapat
juga kita belajar terkhusus anak usia dini dengan adanya aplikasi permainan
yang mengajak anak sekaligus untuk belajar pastinya akan mendorong anak untuk
mengembangkan otak kiri dan otak kanan anak tersebut. Hal lain yang
mempengaruhi adalah ketertarikan, keindahan dan kesesuaian permainan tersebut
dengan usia anak.
Dalam
hal ini kami merujuk pada peneletian kecil tentang beberapa permainan dilaptop
dengan beberapa anak, terhadap kemauan anak dalam mengembangkan otak kanan dan
otak kiri anak melalui permainan tadi, ini adalah salah satu metode belajar
sambil bermain melalui sebuah permainan yang didalamnya terdapat unsur
pendidikan, yang secara tidak sadar anak sudah mengalami proses berfikir.
ICT dalam pendidikan memiliki peran yang sangat penting.
Sebagai pendukung kinerja sistem pendidikan, ICT juga bermanfaat sebagai media
pendidikan. Pendidikan ICT bagi anak usia dini telah membawa kita pada cara
yang baru dalam mengembangkan teknologi pembelajaran.
Mengkaji pendidikan ICT pada anak usia dini ini memiliki
banyak persepsi, diataranya, pemanfaatan ICT sebagai media belajar atau
mengajarkan ICT pada mereka. Namun demikian, keduanya terkadang saling
berhubungan walaupun banyak juga perbedaan dalam segi orientasi dan
pemanfaatan.
Makalah
ini akan mengajak para pembaca sampai di mana keterlibatan anak dalam permainan
yang kami hadirkan, apakah anak tertarik, bosan, atau tidak ingin berhenti
dalam memainkannya. Permainan yang kami tampilkan adalah bersifat offline
sehingga anak dapat memaikannya dirumah dan tidak perlu mengeluarkan biaya
harus kewarnet. Pastinya makalah ini juga bertujuan untuk mendidik dan membantu
rekan – rekan dalam memilih permainan yang cocok untuk anak sesuai dengan
usianya.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar
belakang masalah yang telah dipaparkan maka dapat diambil beberapa butir
rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana ciri-ciri game yang sesuai
untuk AUD?
2. Game mana yang sesuai untuk AUD?
Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari penulisan
ini ialah untuk memenuhi tugas mata kuliah Komputer Untuk Anak Usia Dini dan
bermanfaat sebagai bahan referensi untuk mengenali anak dalam kegiatan belajar
sambil bermain, dan dapat juga memilih atas permainan yang tepat untuk anak
dengan usianya.
PEMBAHASAN
A. TINJAUAN TEORI
1. Tinjauan PAUD
Pengertian
PAUD
Dalam skripsi ahmad watsiq hal 31 yang
menjelaskan menurut Undang-undang Sisdiknas No.20 Tahun 2003 disebutkan bahwa
pendidikan adalah “usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.
Menurut M. Ngalim Purwanto dalam
skripsi ahmad watsiq hal 31 disebutkan bahwa pendidikan adalah “segala usaha orang
dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan jasmani dan
rohaninya kearah kedewasaan”
Sedangkan Dalam Buku konsep dasar paud
Oleh Dra. Nasriah M.Pd dan Dedy Husrizal Syah hal 1yang menjelaskan menurut
Undang-undang Sisdiknas No.20 Tahun 2003 disebutkan bahwa pendidikan anak usia
dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai
dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan
untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak
memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Pendapat lain menurut Anwar dan Ahmad
dalam buku konsep dasar paud oleh Dra. Nasriah M.Pd dan Dedy Husrizal Syah hal
2 pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah pendidikan yang berfungsi untuk
membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani, serta perkembangan kejiwaan
peserta didik yang dilakukan di dalam maupun diluar lingkungan keluarganya.
Dari Berdasarkan pendapat - pendapat di
atas, maka pendidikan dapat diartikan sebagai suatu usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak dan budi mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara. Pada intinya pendidikan
adalah suatu proses yang disadari untuk mengembangkan potensi individu sehingga
memiliki kecerdasan piker, emosional, berwatak, dan berketerampilan untuk siap
hidup di tengah-tengah masyarakat.
Sedangkan
pendidikan anak usia dini adalah pendidikan yang ditujukan kepada anak usia
dini untuk membantu perkembangan jasmani dan rohani, sesuai dengan keunikan dan
pertumbuhan anak usia dini dengan tahapan tahapan perkembangan anak, sehingga
anak mampu dan memiliki kesiapan untuk dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Saat
ini pengembangan anak sudah berkembang dengan baik dengan dukungan dari Unicef
dalam pendidikan anak usia dini, seperti kutipan dari jurnal Indonesia laporan
2012 dari unite of Children Unicef ‘Di Indonesia, anak-anak terlambat masuk ke
dalampendidikan usia dini (sekitar usia 5-6 tahun),program-program pra-sekolah
dan masyarakat menawarkan beragam pelayanan yang tidaksama kualitasnya. Perlu
sekali untuk menanganikesenjangan ini dengan melibatkan
masyarakatdalammelakukan pemantauan terhadapkehadiran anak di sekolah, dengan
memberikanpendidikan ‘kesempatan kedua’ kepada anakyang tidak sempat bersekolah
di sekolah formaldan dengan meningkatkan pendanaan daripemerintah untuk PAUD.
Melalui kegiatan paud belajar sambil
bermain hendaknya anak mampu meningkatkan perkembangan fisik motorik, NAM, sosial-
emosional, kognitif, bahasa dan seni. Namun apa salahnya jika pengembangan
kognitif anak melalui permainan yang bersifat pendidikan dan memudahkan anak
dalam mengalami proses belajar melali permainan dengan untuk kepada pendidikan.
Sesuai dengan tujaun utama PAUD
adalah untuk membentuk anak Indonesia yang berkualitas, yaitu anak yang tumbuh
dan berkembang sesuai tingkat perkembangannya sehingga memiliki kesiapan yang
optimal di dalam memasuki pendidikan dasar serta mengarungi kehidupan dimasa
dewasanya.
Melalui PAUD, anak diharapkan dapat
mengembangkan segenap potensi yang dimilikinya antara lain seperti yang
dijelaskan diatas yaitu : NAM, Kognitif, sosial-emosional, bahasa, fisik
motorik dan seni. Memiliki dasar-dasar aqidah yang lurus yang sesuai dengan
ajaran agama yang dianutnya, memiliki kebiasaan- kebiasaan perilaku yang
diharapkan, menguasai sejumlah pengetahuan dan ketrampilan dasar sesuai dengan
kebutuhan dan tingkat perkembangannya, serta memiliki motivasi dan sikap
belajar yang positif.
Dunia anak adalah dunia bermain,
sehingga permainan yang mengandung unsur pendidikan pastinya akan membantu
perkembangan kognitif anak sehingga permainan yang bersifat pendidikan dapat
diberikan sebagai asupan sehingga anak semangat dalam belajar dan mempunyai
semangat yang tinggi.
2. Tinjauan Permainan
a)
Pengertian
Bermain dan permainan
Menurut
Sudono (1995) dalam jurnal Widhadirane Triardhila K.Nhal 4-5 Disebutkan bahwa “bermain adalah kegiatan yang
dilakukandengan atau tanpa mempergunakan alat yang menghasilkan pengertian atau
memberikan informasi,memberi kesenangan maupun mengembangkan imajinasi anak”.
Dengan bermain anak bisamengembangkan kemampuannya yang ada dalam dirinya,
anak=anak akan lebih senang danmenjadikan si anak lebih aktif. Permainan
populer dengan berbagai sebutan, antara lain pemanasanatau penyegaran.
Permainan adalah suatu aktivitas yang dapat menyenangkan hati pelakunya
bersifatsantai, tidak berbelit-belit dan tidak memaksa pemainnya.
Dan
Widhadirane Triardhila K.N juga menjelaskan tentang permainan Permainan
(play) ialah suatu kegiatan yang menyenangkan yang dilaksanakan untuk kepentingan
itu sendiri. Kehidupan anak tidak akan terlepas dari kegiatan bermain, setiap
saat dan setiap tempat anak akan bermain, sesederhana apapun bentuknya, menurut
Brooks dan Iliot (dalam Hurlock, 1980). Bagi Freud dan Erikson, permainan
adalah suatu bentuk penyesuaian diri manusia yang sangat berguna menolong anak
menguasai kecemasan dan onflik, karena tekanan-tekanan terlepaskan di dalam
permainan, anak dapat mengatasi mesalah kehidupan.
Berdasarkan
kajian tersebut maka bermain sangat penting bagi anak usia dini karena melalui
bermain mengembangkan aspek-aspek perkembangan anak. Aspek tersebut ialah aspek
fisik, sosial emosional dan kognitif. Bermain mengembangkan aspek fisik/motorik
yaitu melalui permainan motorik kasar dan halus, kemampuan mengontrol anggota
tubuh, belajar keseimbangan, kelincahan, koordinasi mata dan tangan, dan lain
sebagainya. Adapun dampak jika anak tumbuh dan berkembang dengan fisik/motorik
yang baik maka anak akan lebih percaya diri, memiliki rasa nyaman, dan memiliki
konsep diri yang positif . Pengembangan aspek fisik motorik menjadi salah satu
pembentuk aspek sosial emosional anak.
Permainan yang
bersifat edukasi dan sudah berkembang melalui dunia elektronik, dapat
menumbuhkan semangat dan ketertarikan anak adalam memainkan nya. Percaya atau
tidak ini sudah terjadi dilingkungan kita, anak pada saat ini tidak lagi
bermain guli, kelereng, jika pun ada jumlahnya dapat dihitung. Pada tahun
terakhir anak bermain melalui game Online, internet, bahkan tidak jarang jika
kita melihat anak dengan memegang gadget dan smart phone. Apakah layak jika
permainan itu bersifat pendidikan? Jawabannya pasti. Jika permainan itu tidak
layak sesuai umur dan tidak ada unsur pendidikan apakah anak akan tetap
belajar? Maka jawabannya tidak. Sebab jika permainan tidak mengandung unsur pendidikan
anak, hanya sekedar senang dalam memainakan game dan tidak ada perkembangan
kognitif bagi seusia anak tersebut.
b) Kriteria
Permainan
Sedangkan Menurut Garvey (1958), ada beberapa kriteria
tertentu dalammendefinisikan permainan yaitu:
1. Permainan merupakan sesuatu yang
menggembirakan dan menyenangkan.
2. Permainan tidak mempunyai tujuan
ekstrinsik. Motivasi anak subyektif dan tidak mempunyai tujuan praktis.
Permainan merupakan hal yang spontan dan sukarela, dipilih secara bebas oleh
pemain, serta permainan mencakup keterlibatan aktif pemain.
Berdasarkan
uraian diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwapermainan sangat di butuhkan
oleh anak. Permainan merupakan kegiatan yangmenyenangkan dimana dapat
mencerminkan kemampuan kognitif anak dalam mengulang pengalaman dan berfantasi
dalam menangkap rangsangan melaluiefeksinya terhadap segala sesuatu yang ada
disekitarnya.
c) Prinsip - Prinsip Permainan
Dalam jurnal Widyatama menjelaskan mengenai Prinsip Game Edukasi Menurut Foremen, beberapa prinsip yang harus diterapkan
dalam aplikasi sebuah game edukasi adalah
·
Individualization
Materi
pembelajaran (pengetahuan) dibuat sesuai dengan kebutuhan individual dari pembelajar, sedangkan game mengadopsi
level individual dari pemain.
· Feedback Active
Adanya feedback
yang sesuai dengan cepat untuk memperbaiki pembelajaran dan mengurangi
ketidaktahuan pembelajar terhadap materi yang disampaikan, sedangkan
Game menyediakan
feedback dengan cepat dan konstektual.
·Active learning
Adanya
kecenderungan untuk menyertakan pelajar secara aktif dalam menciptakan penemuan
dan pengetahuan baru yang membangun, sedangkan game menyediakan suatu
lingkungan yang membantu terjadinya penemuan baru tersebut.
·Motivation
Pelajar
termotivasi dengan reward yang diberikan dalam aktivitas permainan, sedangkan
game melibatkan pengguna berjam-jam untuk mencapai tujuan
·Social
Pengetahuan
merupakan suatu proses partisipasi sosial, sedangkan gamedapat dimainkan dengan
orang lain (seperti gamemultiplayer) atau melibatkan komunitas dari pecinta
game yang sama.
·Scaffolding
Pelajar
secara berangsur-angsur ditantang dengan tingkat kesulitan yang makin tinggi
dan dapat melangkah lebih maju untuk mencapai kemenangan dari permainan,sedangkan
game dibangun secara multilevel, pemain tidak bisa bergerak ke level yang lebih
tinggi sampai dia mampu menyelesaikan permainan di level yang ada.
·Transfer
Pelajar
mengembangkan kemampuan untuk mentransfer pengetahuan dari satu orang ke orang
yang lain, sedangkan gamemengijinkanpemain untuk menstransfer informasi dari
suatu konteks ke konteks yang lain AssessmentSetiap individu mempunyai
kesempatan untuk menilai pelajaran mereka sendiri atau membandingkannya dengan
orang lain
d) Manfaat Permainan
1. Logika Anak Akan
Terlatih
Kenapa game
bisa melatih bahasa inggris? sebab kebanyakan game yang ada di Smartphone,
Konsol Game dan komputer dibuat dengan menggunakan bahasa inggris. Jadi
nantinya saat anak bermain game, secara otomatis si anak harus membaca bahasa
inggris dan secara natural mereka akan mempelajari bahasa inggris tanpa mereka
sadari. Hal ini tentu menjadi manfaat bermain game untuk anak yang cukup baik
untuk masa depan anak. Para orang tua tak perlu menekan anak untuk belajar
bahasa inggris karena hal itu tidak efektif, dengan bermain game anak akan
belajar bahasa inggris dengan cara yang menyenangkan menurut mereka.
2. Logika Anak Akan
Terlatih
Dalam sebuah
game, si anak harus mengenal alur atau cerita dari game tersebut agar mereka
bisa memainkan game tersebut. Disini logika si anak akan berjalan tanpa
disadari, karena di setiap game pasti memiliki masalah sendiri baik mengupgrade
armor maupun mencari perlengkapan untuk berburu.
3. Mampu Memperbaiki
Mood Anak
Anak yang
sebelumnya tidak bahagia karena rutinitas belajar mereka akan tiba-tiba bahagia
saat mereka sudah bermain game. Karena anak tersebut melakukan aktifitas game
yang menurut mereka menyenangkan. Pasti sobat deteknokers juga merasakan
seperti itu bukan? ketika mood sedang jelek untuk belajar biasanya akan
refreshing dengan bermain game.
4. Belajar Kerjasama
Dengan Rekan Permainannya
Setiap game
pasti memiliki rekan permainan baik itu secara virtual maupun realita. Kalau di
game online si anak akan bertemu dengan banyak rekan permainan dan diharuskan
si anak harus bekerja sama dengan baik dengan semua orang disitu agar mampu
memenangkan permainan tersebut. Disini secara tidak sadar anak akan tahu
bagaimana cara bekerja sama dengan orang lain yang belum pernah mereka temui.
5. Memiliki Banyak Teman
Manfaat bermain
game selanjutnya adalah memiliki banyak teman dan ini khusus untuk permainan
yang membutuhkan koneksi internet alias harus online. Disini anak akan memiliki
banyak teman karena nantinya dalam game tersebut terdapat grup sendir-sendiri
atau sering disebut clan. Biasanya dalam beberapa game setiap clan akan
mengadakan kopdar, disini anak akan memiliki banyak teman yang berlatar
belakang berbeda-beda.
6. Belajar Berhitung
Dalam game,
anak pasti diajarkan untuk berhitung. Karena dalam permainan game ada aktifitas
permainan belanja, mengatur restoran atau berhitung berapa alat yang dibutuhkan
untuk mengugrade senjata ataupun pakaiannya.
Menurut sugiwati dalam jurnal
menjelaskan tentang manfaat bermain yakni Pentingnya nilai-nilai yang terdapatdalam aktivitas
bermain bagi perkembangan anak usia dini belum benar-benar dimengerti oleh para
orangtua, guru, dan dunia pendidikan pada umumnya. Pada masa usia dini, bermain
dan belajar bukanlah dua hal yang bertolak belakang. Orangtua dan guru yang
pernah mengamati mereka bermain tahu akan intensitas konsentrasi dan keseriusan
yang mereka curahkan pada permainan mereka (Kurrien,2004:3).
Permainan
yang bermanfaat untuk anak pastinya permainan yang menumbuhkan 6 aspek
perkembangan untuk anak usia dini, bagaimana cara mengembangkan hal tersebut dalam
sebuah game yang terancang dan berada dalam aplikasi yang mudah seperti di
andoid dan laptop juga tentunya dalam game tersebut harus ada nilai pendidikan.
3. Tinjauan Multimedia
a)
Pengertian Multimedia
Dalam
Skripsi Novita Markhamah menyebutkan bahwa Multimedia berasal dari kata “multi”
yang berarti banyak atau lebih darisatu, sedangkan kata “media” yang berarti
gambar, tulisan, foto, video dan audio.Multi dalam bahasa latin
berarti banyak atau berbagai, medium dalam bahasa latinberarti perantara
atau suara perantara yang digunakan untuk menghantar ataumenyampaikan sesuatu
seperti komunikasi massa.
Multimedia adalah penggunaan komputer untuk menyajikan dan
menggabungkan teks, suara, gambar, animasi dan video dengan alat bantu (tool)
dan koneksi (link) sehingga pengguna dapat bernavigasi, berinteraksi, berkarya
dan berkomunikasi (Hofstetter 2001). Multimedia sering digunakan dalam dunia
hiburan. Selain dari dunia hiburan, Multimedia juga diadopsi oleh dunia Game.
Multimedia juga dapat diartikan sebagai penggunaan beberapa
media yang berbeda dalam menyampaikan informasi berbentuk teks, audio, grafik,
animasi,dan video.
Berikut
adalah definisi Multimedia menurut beberapa ahli:
1) Rosch, 1996 : Multimedia adalah
Kombinasi dari komputer dan video.
2) McComick, 1996 : Multimedia adalah
Kombinasi dari tiga elemen: suara, gambar, dan teks.
3) Turban dan kawan-kawan, 2002 :
Multimedia adalah Kombinasi dari paling sedikit dua media input atau output.
Media ini dapat berupa audio (suara, musik), animasi, video, teks, grafik dan
gambar.
4) Robin dan Linda, 2001 : Multimedia
adalah Alat yang dapat menciptakan presentasi yang dinamis dan interaktif yang
mengkombinasikan teks, grafik, animasi, audio dan video.
5) Steinmetz (1995, p2) : Multimedia
adalah gabungan dari seminimalnya sebuah media diskrit dan sebuah media
kontinu. Media diskrit adalah sebuah media dimana validitas datanya tidak
tergantung dari kondisi waktu, termasuk didalamnya teks dan grafik. Sedangkan
yang dimaksud dengan media kontinu adalah sebuah media dimana validitas datanya
tergantung dari kondisi waktu, termasuk di dalamnya suara dan video.
6) Vaughan (2004, p1) : Multimedia
adalah beberapa kombinasi dari teks, gambar, suara, animasi dan video dikirim
ke anda melalui komputer atau alat elektronik lainnya atau dengan manipulasi
digital.
b)
. Jenis Multimedia
berdasarkan kutipan dari http://sir.stikom.edu/302/5/BAB%20II.pdf Jenis multimedia
terbagi atas 3 yaitu :
1) Multimedia Interaktif
Pengguna dapat mengontrol apa dan
kapan elemen-elemen multimedia akan dikirimkan atau ditampilkan.
2) Multimedia Hiperaktif
Multimedia jenis ini mempunyai suatu
struktur dari elemen-elemen terkait dengan pengguna yang dapat mengarahkannya.
Dapat dikatakan bahwa multimedia jenis ini mempunyai banyak tautan atau link
yang menghubungkan elemen-elemen multimedai yang ada.
3)
Multimedia linear
Pengguna hanya menjadi penonton dan
menikmati produk
multimedia yang disajikan dari awal hingga akhir.
c)
Manfaat Multimedia Pembelajaran
Berdasarkan jurnal Dedy Hardianto
disebutkan bahwa Multimedia pembelajaran saat ini sudah dimaknai sebagai media
berbasis komputer. Multimedia tentu memiliki manfaat dalam proses pembelajaran.
Yusufhadi Miarso (2004: 473-474) Menyatakan bahwa suatu media digunakan
berdasarkan beberapa asumsi dasar, asumsi tersebut:
1) Penggunaanya tidak hanya menambah
atau memperkaya pengalaman belajar, tetapi menyajikan International Conference
Proceeding ICT in Education For Peace” bahan-bahan pelajaran yang merupakan
bagian integral kurikulum,
2) Bahan-bahan pembelajaran yang akan
diberikan harus diprogram sedemikian rupa hingga memungkinkan peserta belajar
untuk memilih dan menentukan kemajuan pelajarannya sendiri saat diperlukan,
3) Penyajian pembelajaran dapat
diterima di semua tempat pendidikan (sekolah maupun pusat belajar lain).
d) Prinsip Multimedia
Siswa dapat belajar lebih baik dari
kata-kata dan gambar-gambar daripada hanya kata-kata saja. Apabila pengembang
multimedia pembelajaran menginginkan peningkatan pemahaman dan meningkatkan
mutu desainmultimedia maka sajian multimedia hendaknya memadukan dua kata-kata
(teks) dan diikuti dengan sajian gambar.
4. Permainan Butterfly Versi Adobe Flash Player
a)
Deskripsi
Game Butterfly
versi Adobe Flash Player
Game butterfly
versi adobe flash player ini melalui adobe flash player dan menggunakan laptop
dengan gambar kupu – kupu dan beberapa bunga cara memainkan game ini yakni dengan
menarik mouse agar kupu – kupu bergerak dan memakan bunga – bunga tersebut
sampai habis. Dan game ini dilengakapi dengan musik juga cocok untuk anak usia
2-3 tahun karna levelnya sangat mudah. Ini tampilan dari game butterfly versi
adobe flash player :
b) Ciri-Ciri Game Butterfly Versi Adobe Flash Player
1)
Dimainkan dilaptop dengan menggunakan Adobe Flash Player
2)
Menggunakan Ikon kupu – kupu sebagai subjek binatang
3)
Menggunakan Ikon bunga sebagai objek yang ditangkap kupu- kupu
c) Kriteria Game Butterfly Versi Adobe Flash Player
1)
Digunakan untuk nak usia 2-3 tahun
2)
Game berbasis adobe flash dan
dilaptop
3)
Game berlevel sangat mudah
4)
Game tidak berkelanjutan dan
bersifat menyenangkan
5)
Game memiliki suara sehingga
menghibur saat dimainkan
B.
METODE
1. Metode (Studi) Pustaka
Menurut
Garvey (1958) mengatakan ;
a. Permainan merupakan sesuatu yang
menggembirakan dan menyenangkan.
b.
Permainan tidak mempunyai tujuan ekstrinsik. Motivasi anak subyektif dan tidak
mempunyai tujuan praktis. Permainan merupakan hal yang spontan dan sukarela,
dipilih secara bebas oleh pemain, serta permainan mencakup keterlibatan aktif
pemain. Dalam game butterfly versi adobe flash player
sudah mencakup pendapat Garvey. Jurnal
Widyatama mencakup beberapa prinsip game
edukasi dan studi pustaka ini dimaksudkan untuk mencakup prinsip game yang
bersifat edukasi. Dalam situs http://sir.stikom.edu/302/5/BAB%20II.pdf menerangkan bahwa game butterfly versi adobe flash player
mencakup pada multimedia linear hanya penikmat produk.
2. Survey / Wawancara
Hasil survey dari anak yang kami
berikan mengenai game butterfly
versi adobe flash player menerangkan bahwa :
a. Game butterfly versi adobe flash player sangat menghibur
b.Game
butterfly
versi adobe flash player menyenangkan, mengapa? Terlihat anak sangat serius
dalam memainkan-nya. Hanya setelah 30 menit anak merasa bosan. Dengan alasan
seperti ini “Kak, tidak ada game yang lainnya”
c. Game butterfly versi adobe flash player, diminati oleh
beberapa anak karna setelah beberapa hari tidak jumpa dengan mereka, mereka
menanyakan game butterfly
versi adobe flash player. Namun tetap kejadian serupa terjadi anak meminta game
yang lainnya.
C. PEMBAHASAN GAME BUTTERFLY
VERSI ADOBE FLASH PLAYER
1. Kelebihan
a.
Dilihat dari segi pendidikan game butterfly versi adobe flash player kurang mengasah
kognitif anak karena hanya sekedar mengeser mouse. Jika dipandang dari aspek
motorik halus anak lebih terampil.
b.
Dilihat dari segi hiburan, game butterfly versi adobe flash player sangat menghibur
karena dilengkapi dengan musik sehingga anak ketika mengeser mouse untuk
mengarahkan kupu-kupu mengikuti irama dalam lagu.
c.
Dilihat dari segi mutimedia, game butterfly versi adobe flash player tergolong dalam
multimedia linear.
d.
Dilihat dari segi seni, game butterfly versi adobe flash player mempunyai banyak warna, dan bentuk
yang khas dengan bunga dan kupu-kupu yang unik.
e.
Dilihat dari segi kemenarikan, game butterfly versi adobe flash player dipandang oleh
kelompok kami kurang karena, anak setelah memaikan 30 menit meminta game lain,
bahkan ada yang meninggalkan game ini begitu saja.
2. Kekurangan
a.
Game butterfly
versi adobe flash player ini terkesan sangat mudah seperti tidak mempunyai
kerumitan
b.
Game butterfly
versi adobe flash player disajikan berulang karena dalam bentuk adobe flash
player sehingga terkesan hanya mempunyai 1 level dan tidak bertambah.
c. Game butterfly versi adobe flash player kurang mengandung
unsur pendidikan dan hanya sekedar hiburan karna tidak memiliki seperti susunan
kata, mewarnai, menghubungkan huruf/ angka, dan lainnya.
BAB III
1. Kesimpulan
Game butterfly versi adobe flash player, perlu dibuat seperti
penambahan level atau babak bonus, sehingga dapat membuat ketertarikan kepada
anak, jika dipandang dari segi pendidikan dapat ditambah seperti merangkai kata
tidak hanya sekedar menarik kupu – kupu saja atau dapat seperti mencocokkan
kupu – kupu.
Dari segi
pembuatan selayaknya game butterfly versi adobe flash player tidak dibuat dalam versi adobe
flash sehingga dapat dibuat penamahan level dan menamahkan sisi pendidikan dari
angka atau huruf.
2. Saran
Diharapkan para mahasiswa
mengetahui game
yang dapat digunakan untuk anak, Kami tim penulis
menyarankan agar dapat memilih game lainnya dan mencari game lainya yang tidak
sekedar menghibur dan ada sisi penidikan untuk anak usi 2-3 tahun, ada beberapa
game yang dapat di coba lainya dengan saran dari kelompok kami seperti
DAFTAR PUSTAKA
Dra. Nasriah dan Dedy Husrizal Syah (2013) Konsep Dasar Paud.
Medan. Unimed Press
jtptiain-gdl-ahmadwatsi-4804-1-skripsi_-4.Pdf
httpjurnal-online.um.ac.iddataartikelartikel225C74A923CD335D6435A4FC46BC34C3.pdf
httpsdglib.uns.ac.iddokumendownload15249MzAxODE=Aplikasi-multimedia-Education-Games-untuk-anak-usia-dini-abstrak.pdf.
httpstaff.uny.ac.idsitesdefaultfilespenelitianMartha%20Christianti,%20M.Pd.Anak%20Dan%20Bermain.pdf
www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&ved=0ahukewjaqp3e3-hmahuzty8khv-jcdcqfggcmaa&url=http%3a%2f%2fejournal.unesa.ac.id%2farticle%2f3392%2f19%2farticle.pdf&usg=afqjcnghfnburm6u5xx4hznp98stdzhv3w&bvm=bv.122129774,d.c2i
Tidak ada komentar:
Posting Komentar