Tugas Kelompok
Mata Kuliah Komputer untuk
AUD
REVIEW
GAME AUD “Puzzle Animals For Kids”
D
I
S
U
S
U
N
OLEH
Kelompok 4
·
Fitri Anni Gultom (
1141113011 )
·
Nurul Fadilah Batubara (
1141113025 )
·
Yuyun Ayunda ( 1141113040 )
Kelas :
Reguler A PG PAUD 2014
Dosen Pembimbing :
Drs. Dwi Budiwiraramulya, M. Sn
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bermain merupakan pekerjaan
bagi anak usia di bawah lima tahun ( Tim, 2014 : 46 ).
Dengan bermain anak bisa
mengembangkan aspek-aspek perkembangannya,jika permainan yang diberikan kepada
anak itu sesuai untuk anak maka anak bukan hanya sekedar bermain tapi dengan
bermain anak bisa menggembangkan nilai moral dan agama kognitifnya,motorik(halus
dan kasar), sosem, dan seni.
Maka kita sebagai guru dan
orang tua hendaknya memberikan permainan yang bisa mengembangkan ke 6 aspek
tersebut. Disamping kita memberikan permainan kepada anak tetapi kita juga
harus mengawasi anak dalam melakukan permainan itu. Bermain bisa menggunakan
media dan bisa juga tidak.
Media adalah perantara atau
pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan sehingga dapat merangsang
pikiran, perasaan, minat, dan perhatian sedemikian rupa sehingga proses belajar
terjadi dan media merupakan alat bantu pengajar. Dalam penggunaan media tidak
harus mahal, kita bisa menggunakan media yang berasal dari alam. Media memiliki
prinsip dan manfaat. Manfaat media bukan hanya kepada anak tetapi bermanfaat
juga pada guru. Dan satu hal yang harus diingat media yang digunakan harus aman
dan berpusat pada anak, sehingga dapat mengembangkan 6 asfek perkembangan pada
anak.
Disini kami akan mengulas
beberapa contoh permainan yang cocok untuk anak usia 3, 4, 5, dan 6 tahun.
B. Rumusun masalah
1. Apa pengertian bermain?
2. Apa pengertian media?
3. Deskripsi game untuk anak
usia 3,4,5,dan 6 tahun?
C. Tujuan
Untuk mengetahui seberapa
besar minat anak dalam melaksanakan permainan, dan bermanfaat bagi anak dalam
mengembangkan ke-6 asfek perkembangan anak usia dini.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Tinjauan tentang PAUD
Anak usia dini adalah anak
yang berumur 0 – 6 tahun yang sangat membutuhkan rangsangan dari lingkungannya
( Nasriah, 2013 : 1 ). Anak usia dini adalah sosok individu yang sedang
menjalani suatu proses perkembangan dengan pesat dan fundamental bagi kehidupan
selanjutnya.
Anak usia dini dikatakan
sebagai masa keemasan yaitu usia yang sangat berharga dibandingkan dengan
usia-usia selanjutnya. Perkembangan anak usia dini tidak hanya terjadi di
negara maju saja, tetapi juga di negara yang sedang membangun. Berbagai
pelayanan pendidikan anak usia dini diselenggarakan oleh pihak pemerintah
maupun swasta. Hal tersebut membuktikan bahwa pendidikan untuk anak usia dini
telah dilaksanakan secara menyeluruh.
Menurut UU No. 20 Tahun 2003
tentang Sisdiknas menyatakan bahwa “ Pendidikan Anak Usia Dini ysng ditujukan
kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui
pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan
jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih
lanjut “.
PAUD juga bertujuan membangun
landasan bagi berkembangnya potensi anak agar menjadi manusia beriman dsn
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kritis, kreatif, inovatif, mandiri, percaya diri, dan menjadi warga negara yang
demokratis dan bertanggung jawab.
B. Tinjauan tentang Permainan
·
Pengertian Bermain
Istilah bermain merupakan konsep yang perlu dipahami dengan
baik agar tidak terjadi kesalahan dalam menilai kegiatan yang dilakukan oleh
orang dewasa bersama anak, khususnya bersama anak usia dini ( Tim, 2014 : 48 ).
Dunia anak adalah dunia bermain. Bermain adalah kegiatan yang dilakukan anak
secara berulang-ulang semata-mata demi kesenangan dan tidak ada tujuan atau
sasaran akhir yang ingin dicapainya. Jadi, khususnya pada anak usia dini,
apapun kegiatan yang dilakukan, selama membuat anak merasa senang, dapat
dikategorikan sedang bermain. Kegiatan bermain dapat dilakukan dengan
menggunakan alat ataupun tanpa alat permainan, dilakukan dimana saja, dan kapan
saja ( Tim, 2014 : 48 ).
Manurut Sigmund Freud (Tim, 2014 : 48 ), bermain mempunyai
nilai yang sama, seperti fantasi atau lamunan. Bermain dapat memproyeksikan
harapan-harapan ataupun konflik-konflik pribadinya. Dengan bermain, anak juga
dapat mengembangkan emosinya, seperti : senang, sedih, marah, takut, bingung,
dsb.
Menurut Jean Piaget (Tim, 2014 : 49 ) meninjau bermain dari
perkembangan kognitif manusia. Dengan, bermain anak akan melakukan aktivitas
yang sesuai dengan perkembangan kognitif yang sedang dijalaninya. Misalnya :
anak usia tiga tahun sampai enam tahun akan terlibat di dalam kegiatan bermain
khayal yang kegiatan bermainnya lebih kompleks belum dapat mereka lakukan
karena kemampuan kognitif dan sosialnya belum memadai.
Menurut Lev Vygotsky (Tim, 2014 : 50 ), bermain mempunyai
peranan terhadap perkembangan kognitif seorang anak dimana pada mulanya anak
tidak mampu berpikir secara abstrak karena bagi mereka makna dan objek berbaur
menjadi satu. Akibatnya, anak tidak dapat berpikir tentang suatu objek tanpa
melihat objek yang sesungguhnya.
Menurut Jerome Bruner (Tim, 2014 : 51 ), bermain sebagai
sarana untuk mengembangkan kreativitas dan fleksibilitas yang lebih penting
bagi anak adalah makna bermain yang menyenangkan dan bukan hasil akhirnya.
·
Prinsip – Prinsip Bermain
1. Prinsip Produktivitas adalah
permainan edukatif harus ddapat mengembangkan sikap produktif pada diri anak sebagai
pengguna dan pemain dalam permainan itu sendiri. Harus bersifat mendidik kegiatan yang positif.
2. Prinsip Aktivitas adalah
permainan edukatif harus mampu mengembangkan sikap aktif pada anak. Permainan
yang digunakan dan dapat diterapkan langsung dengan anak .
3. Prinsip Efeksitivitas dan
Efisiensi adalah prinsip yang menjadi
tolak ukur dari efek permainan edukatif yang digunakan. Permainan yang
digunakan bisa dibuat dari bahan-bahan yang tidak terpakai.
4. Prinsip Kreativitas adalah
melalui permainan anak mampu merancang sesuatu ynag baru dan berbeda dan
menimbulkan kepuasan pada anak.
5. Prinsip mendidik dan
menyenangkan adalah permainan edukatif harus memperhatikan sisi kemampuan anak,
sehingga dapat menghasilkan kegiatan yang positif dan dapat menyenangkan si
anak, agar permainan yang digunakan tidak bosan.
·
Manfaat Bermain
o Manfaat bermain dalam
perkembangan fisik yang dapat menyalurkan energi tubuhnya yang senang bergerak
sehingga ia pun memperoleh kepuasan dan tidak merasa dirinya dikekang.
o Manfaat bermain dalam
perkembangan motorik baik itu motorik kasar dan halus.
o Manfaat bermain dalam
perkembangan kognitif yang dapat mengembangkan pengetahuan dan konsep dasar.
o Manfaat bermain dalam
perkembangan bahasa yang dapat mengarahkan pikiran anak, menajamkan ingatan,
dan mempelajari hal-hal baru sehingga kemampuan berpikir anak semakin
meningkat.
o Manfaat bermain dalam
perkembangan sosial yang dapat berbaur
dengan orang lain, menyesuaikan diri dengan kegiatan dan kebiasaan kelompok,
dan segala macam orang yang memiliki karakteristik unik.
o Manfaat bermain dalam
perkembangan emosi dan kepribadian yang dapat melepaskan ketegangan-ketegangan
yang dialaminya karena banyaknya larangan yang harus ia hadapi dalam kehidupan
sehari-hari.
C. Tinjauan tentang Multimedia
·
Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa latin yaitu jamak dari kata
medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar ( Tim Dosen : 12 ).
Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan
sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, minat, dan perhatian sedemikian
rupa sehingga proses belajar terjadi.
Namun, perlu diingat bahwa peranan media tidak akan terlihat
bila penggunaanya tidak sejalan dengan isi dari tujuan pengajaran yang telah
dirumuskan. Oleh karena itu, tujuan pengajaran harus dijadikan sebagai pangkal
acuan untuk menggunakan media. Manakala diabaikan, maka media bukan lagi
sebagai alat bantu pengajar, tetapi sebagai penghambat dalam pencapaian tujuan
secara efektif dan efisien ( Tim Dosen : 14 ). Sehingga dapat diperoleh bahwa
media merupakan alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan
yang bertujuan untuk mencapai tujuan pengajaran.
·
Prinsip Media
o Useful : bermanfaat bagi pelajar
o Simple : sederhana
o Interesting : menarik
o Accurate : benar dan tepat sasaran
o Visible : mudah dilihat
o Legitimate : sah dan masuk akal
o Structured : tersusun secara baik, dan runtut
·
Manfaat media
o Pembelajaran akan lebih
menarik perhatian anak sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.
o Bahan pembelajaran akan lebih
jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh anak dan memungkinkannya
menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran.
o Metode mengajar akan lebih bervariasi,
tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru,
sehingga anak tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga.
o Anak dapat lebih banyak
melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi
juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan,
memerankan, dan lain-lain.
D. Game “ Puzzle Animals for Kids “
·
Deskripsi Game
Game ini lumayan bagus dan cocok untuk anak-anak terutama anak
usia dini. Game ini adalah game yang digratiskan tetapi walaupun begitu dapat
membantu anak-anak untuk mengembangkan keterampilan dalam mencocokkan ukuran gambar yang sesuai
dengan ukurannya,sehingga menjadi gambar yang utuh. Game ini juga dapat melatih
keterampilan motorik halus karena menggunakan jari tangan,dan kognitif karena
anak berpikir bagaimana mencocokkan gambar tersebut menjadi utuh.
Cara memainkkan game “ Puzzle
Animals for Kids “ yaitu :
Diawal akan muncul bacaan PUZZES for TODDLERS dan KIDS
Kemudian dibawahnya ada bacaan playlalu tekan,maka akan muncul
Gambar binatang ,kemudian tekan gambar tersebut, setelah itu
akan muncul 5 gambar dan disampingnya ada ukuran kolomnya secara acak,maka
gambar tersebut ditarik dan dicocokkan pada kolom yang sesuai dengan ukuran
gambar hewan tersebut. Jika semua telah dicocokkan sesuai dengan ukurannya
,tekan lagi next puzzels ,kemudian akan muncul lagi gambar yang berbeda dan
bentuknya juga hampir mirip ukurannya.
·
Ciri – Ciri dan Kriteria Game “ Puzzle Animals for Kids “
o Mempunyai gambar binatang
yang menarik perhatian anak
o Mempunysi banyak warna
o Memainkannya cukup mudah (
sesuai untuk anak )
o Suara permainannya juga cocok
untuk anak
o Sederhana
E. Pembahasan Game “ Puzzle Animals for Kids “
·
Metode Pustaka dan Survey
Selasa, tanggal 3 Mei
2016, kami melakukan observasi dengan memberikan game barjudul Puzzle Animals for Kids kepada 5 orang
anak. Kami memberikan game tersebut lalu kami amati apakah anak tertarik atau
tidak , apakah anak tahu memainkannya atau tidak, seberapa besar antusias anak
dalam memainkan game tersebut dan menyenangkan bagi anak. Sesuai dengan manfaat
bermain dapat mengembangkan motorik terutama motorik halus karena menggunakan
jari tangan.Inilah biodata 5 anak yang kami amati :
o Eri
Catona Sitorus usinya 5 tahun
Pada pukul 11.00 WIB kami
mengamati Eri Catona Sitorus atau yang sering dipanggil Eri ketika dia
memainkan game “Puzzle Animals for Kids“di
Pasar 3, Krakatau. Dia sangat tertarik dengan game tersebut. Eri mengatakan
bahwa game tersebut sangat asyik, mudah, gambar binatangnya juga cantik. Ketika
mendengar musik dari game tersebut, dia ikut menari. Dia juga sangat cepat
menyusun puzzle tersebut dengan jari
tangannya yang lincah.
o Maura
Manalu usianya 4,5 tahun
Pada pukul 13.00 WIB
kami mengamati Muhammad Jafir atau yang sering dipanggil Jafir ketika dia
memainkan game “Puzzle Animals for Kids“.
Walaupun dia tidak tahu memainkan game tersebut, tetapi dia sangat menyukai
gambar binatangnya. Dia mengatakan bahwa binatangnya lucu dan ketika dia
mendengar musik dari game tersebut, dia ikut menari.
o Muhammad
Zaki Gultom usinya 6 tahun
Pada pukul 14.00 WIB
kami mengamati Muhammad Zaki Gultom atau yang sering dipanggil Zaki ketika dia
memainkan game “Puzzle Animals for Kids“.
Dia sangat cepat memainkan game tersebut, dan sangat lama memainkannya. Dia
mengatakan bahwa gamenya sangat mudah, dan dia ingin terus memainkannya.
Dia mengikuti musik
dari game tersebut dan menari.
o Marsya
Gisella usianya 5 tahun
Pada pukul 15.30 WIB
kami mengamati Marsya Gisella atau yang sering dipanggil Gisell ketika dia
memainkan game “Puzzle Animals for Kids“.
Dia sangat lincah dalam memainkan game tersebut, dan tidak pernah diam. Dia
juga ikut menyanyi musik dari game tersebut, sambil menggoyangkan badannya. Dia
sangat tertari dalam memainkan game tersebut.
o Salsabila
usia 5 tahun
Pada pukul 17.00 WIB
kami mengamati Fandi Anugerah atau yang sering dipanggil Fandi ketika dia
memainkan game “Puzzle Animals for Kids“.Walaupun
dia tidak tahu memainkan game tersebut, tetapi dia sangat menyukai gambar
binatangnya. Dia mengatakan bahwa binatangnya lucu dan ketika dia mendengar
musik dari game tersebut, dia ikut menari.
Dari pengamatan yang
kami lakukan kami menyurvey bahwa 5 anak tersebut, semuanya menyukai dan
tertarik terhadap game tersebut.
·
Kelebihan
o Sangat
cocok untuk anak
o Mudah
memainkannya
o Dilengkapi
dengan warna gambar-gambar yang menarik
o Dilengkapi
dengan suara game yang sesuai untuk anak
·
Kekurangan
Game “ Puzzle Animals for Kids “ memang lumayan
cocok untuk anak usia dini, akan tetapi game tersebut memakai bahasa Inggris
sehingga anak tidak mengerti apa arti kata tersebut.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bermain tidak dapat
terpisahkan dari dunia anak, sebab dunia anak adalah dunia bermain. Setiap
kegiatan anak disertai dengan bermain. Para pakar memiliki banyak ide untuk
menciptakan berbagai macam bentuk permainan. Termasuk game “ Puzzle Animals for Kids “ . Game ini lumayan cocok untuk
anak usia dini yang dapat membantu anak-anak untuk mengembangkan
keterampilan dalam mencocokkan ukuran
gambar yang sesuai dengan ukurannya,sehingga menjadi gambar yang utuh. Game ini
juga dapat melatih keterampilan motorik halus karena menggunakan jari tangan,
dan kognitif karena anak berpikir bagaimana mencocokkan gambar tersebut menjadi
utuh.
B. Saran
Memang game ““
Puzzle Animals for Kids “ lumayan
cocok untuk anak dan cara memainkannya juga mudah bagi anak, akan tetapi
alangkah lebih baik jika game tersebut menggunakan bahasa Indonesia ( tidak
memakai bahasa Inggris ) agar anak lebih mengerti dan dapat mengambangkan
keterampilan bahasanya.
Lampiran
Daftar Pustaka
Nasriah.
2013. Konsep Dasar PAUD. Medan : Unimed Press
Tim
Dosen. Media dan Sumber Belajar. Medan : Unimed Press
Tim
Penyusun. 2014. Psikologi Perkembangan 1. Medan : Unimed Press
Tidak ada komentar:
Posting Komentar