Minggu, 22 Mei 2016

REVIEW GAME AUD “FREEDING FRENZY”

Tugas Kelompok
Mata Kuliah Komputer untuk AUD
REVIEW GAME AUD “FREEDING FRENZY

Nama Kelompok :

NUR HALIMAH                   (1142113007)
WIDYA                                  (1142113016)
NOVIA HARTINAH                        (1141113023)
SITI ZAHARA                      (1141113028)
ULFA RAFIQAH                  (1141113032)
.

                                                                     

KELAS REG.A
PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS IMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


BAB I

PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang Masalah

Banyak berbagai games yang tersedia di berbagai media, baik dari media sosial, media elektronik dan media lainnya. Berbagai games-games yang tersedia di media memudahkan anak untuk bermain. Anak hanya perlu mengetahui peraturan game-games yang ada di media. Sehingga anak mampu melakukan permainan yang disenangi oleh anak. Banyaknya games yang ada di online-online, di laptop, komputer dan sebagainya haruslah yang sesuai dengan anak. Sebuah permainan atau game adalah sebuah sistem dimana pemain terlibat dalam sebuah konflik buatan, disini pemain berinteraksi dengan sistem dan konflik dalam permainan yang merupakan rekayasa atau buatan, dalam permainan terdapat peraturan yang bertujuan untuk membatasi perilaku pemain dan menentukan permainan. Game bertujuan untuk menghibur, biasanya game banyak disukai oleh anak – anak hingga orang dewasa. Game sebenarnya penting untuk perkembangan otak, untuk meningkatkan konsentrasi dan melatih untuk memecahkan masalah dengan tepat dan cepat karena dalam game terdapat berbagai konflik atau masalah yang menuntut kita untuk menyelesaikannya dengan cepat dan tepat. Banyak sekali permainan-permainan yang ada tetapi tidak sesuai dengan anak. Yang dapat membuat pengaruh negative terhadap aspek-aspek yang ada dalam diri anak. Karena aspek aspek perkembangan yang dimiliki oleh anak dapat berkembang juga melalui bermain, karena dunia anak adalah dunia bermain. Bermain dan anak merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Aktivitas  bermain dilakukan anak dan aktivitas anak selalu menunjukkan kegiatan bermain. Bermain dan anak sangat erat kaitannya. Oleh karena itu, salah satu prinsip pembelajaran di pendidikan anak usia dini adalah bermain dan belajar.
Orang tua haruslah memberikan permainan permainan yang sesuai dengan usia anak. Orang tua juga harus memperhatikan anak pada saat anak sedang bermain. Orang tua haruslah melihat terlebih dahulu permainan yang sedang ingin di mainkan oleh anak agar anak-anak tidak mudah terjerumus ke hal-hal yang bisa menghambat aspek-aspek perkembangan anak.

B.     Rumusan Masalah

a.       Bagaimana ciri-ciri game yang sesuai untuk AUD?
b.      Game mana yang sesuai untuk AUD?
c.       Apakah permainan “ FREEDING FRENZY” dapat mengembangkan ke 6 aspek perkembangan anak
d.      Apakah kelebihan dan kekurangan dari permainan “FREEZING FRENZY”

C.     Tujuan dan Manfaat

a.       Dapat mengetahui ciri-ciri game yang sesuai dengan anak usia dini
b.      Dapat mengetahui bahwa game “Freeding Frenzy”dapat mengembangkan aspek perkembangan anak
c.       Dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan dari game tersebut.

BAB II

TINJAUAN TEORI

A.    Tinjauan Teori

Ø  Tinjauan (Teori) tentang PAUD
a.       Pengertian Anak Menurut Pasal 1 Undang undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun,  termasuk anak yang masih dalam kandungan.
      
b.      Pengertian PAUD Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Menurut Pasal 1 ayat 14 UU Sisdiknas 2003 didefinisikan sebagai “Suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam  tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.”

c.       Prinsip PAUD
Penyelenggaraan  Pendidikan Anak Usia Dini didasarkan atas prinsip- prinsip sebagai berikut:
1.      Berorientasi pada kebutuhan anak. Kegiatan pembelajaran  harus selalu ditujukan pada pemenuhan kebutuhan perkembangan anak secara individu.
2.      Kegiatan belajar selalu dilakukan melalui bermain. Dengan bermain yang menyenangkan dapat merangsang anak untuk melakukan eksplorasi dengan menggunakan benda-benda yang ada di sekitarnya, sehingga anak menemukan pengetahuan dari benda-benda yang dimainkannya.
3.      Merangsang munculnya kreativitas dan inovasi. Kreativitas dan inovasi tercermin melalui kegiatan yang membuat anak tertarik, fokus, serius dan konsentrasi.
4.      Menyediakan lingkungan yang mendukung proses belajar. Lingkungan harus diciptakan menjadi lingkungan yang menarik dan menyenangkan bagi anak selama mereka bermain.
5.      Mengembangkan kecakapan hidup anak. Kecakapan hidup diarahkan untuk membantu anak menjadi mandiri, disiplin, mampu bersosialisasi, dan memiliki keterampilan dasar yang berguna bagi kehidupannya kelak.
6.      Menggunakan berbagai sumber dan media belajar yang ada di lingkungan sekitar.
7.      Dilaksanakan secara bertahap dan berulang-ulang dengan mengacu pada prinsip-prinsip perkembangan anak.
8.      Rangsangan pendidikan bersifat menyeluruh yang mencakup semua aspek perkembangan. Setiap kegiatan anak sesungguhnya dapat mengembangkan berbagai aspek perkembangan/ kecerdasannya. Tugas guru/kader/pamong adalah memfasilitasi agar semua aspek perkembangan anak dapat berkembang secara optimal.

Ø  Tinjauan tentang Bermain (Game)
a.       Pengertian Bermain
Menurut tokoh-tokoh pendidikan anak-anak, seperti: Plato, Aristoteles, Frobel, Hurlock dan Spencer (dalam Satya, 2006) sesuai kutipan dari Jurnal Pendidikan Luar Biasa oleh N Tatat Hartati tentang Penelitian Laporan Penelitian Permainan/Bermain.Pdf bahwa bermain adalah suatu upaya anak untuk mencari kepuasan, melarikan diri ke alam fantasi dengan melepaskan segala keinginannya yang tidak dapat tersalurkan, seperti : keinginan untuk menjadi presiden, raja, permaisuri dan lain-lain. Bermain sebagai kegiatan mempunyai nilai praktis. Artinya bermain digunakan sebagai media untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan tertentu pada anak. Sedangkan menurut Hurlock sesuai kutipan dari Jurnal Pendidikan Luar Biasa oleh N Tatat Hartati tentang Penelitian Laporan Penelitian Permainan/Bermain.Pdf bahwa bermain adalah setiap kegiatan yang dilakukan untuk kesenangan. Disamping itu bermain bagi anak 8 adalah upaya yang menyalurkan energi yang berlebihan dan dapat menghindari hal-hal negatif yang diakibatkan dari tenaga yang berlebihan, salah-satu contoh akibat dari kelebihan tenaga ini adalah timbulnya perkelahian antar pelajar. Jadi kesimpulannya adalah bermain merupakan suatu kegiatan yang menyenangkan bagi anak agar anak dapat melepaskan keinginannya yang terhambat serta melalui bermain anak akan dapat mengembangkan keenam aspek perkembangannya.

b.      Ciri-ciri game yang sesuai dengan AUD
a.Simbolik, bermain pada dasarnya adalah aktivitas yang dilakukan anak untuk anak mengemukakan berbagia ide dan gagasannya kedalam bentuk-
b.      Bermakna, bermain padahakikatnya kegiatan memainkan berbagai pengalaman, keterampilan dan pemahaman yang dapat dilakukannya sejalan dengan apa yang telah diketahui anak
c.       Aktif, kegiatan bermain adalah kegiatan aktif yang dilakukan anak dengan melibatkan berbagai jenis aktivitas baik fisik, psikis, maupun imajinasinya.
d.      Menyenangkan, bermain adalah segala jenis kegiatan yang dilakukan yang dapat memberikan rasa senang, kegembiraan, dan keceriaan pada anak.
e.       Motivasional, bermain adalah segala jenis kegiatan yang dilakukan atas dasar dorongan dari dalam diri anak sehingga anak melakukannya dengan penuh semangat.
f.       Beraturan, segala bentuk permainan memiliki aturan-aturan, baik dalam hal waktu, lingkungan, maupun peralatannya. Hal inilah yang menyebabkan anak dapat melakukan berbagai jenis permainan jika waktunya ada, lingkungan mendukung, dan peralatannya tersedia.
g.      Berepisode, layaknya sebuah cerita bermainpun memiliki tahapan yakni awal, tengah, dan akhir dalam asatu tema tertentu yang dipilih anak. Jika sebuah permainan telah memasuki tahap akhir, biasanya anak akan memainkan permainan baru.
h.      Memiliki aspek-aspek yang dapat mengembangkan perkembangan pada anak
i.        Dapat mendidik anak agar dapat menambah pengetahuan anak
j.        Dapat mengarahkan anak ke hal-hal yang positif dan dapat menjauhkan anak dari hal-hal yang negative
k.      Sesuai dengan usia anak, perhatian dan kemampuan anak
l.        Game dapat menimbulkan kesenangan pada anak

c.       Prinsip-prinsip bermain
1.      Prinsip Produktivitas.
                 Permainan edukatif harus dapat mengembangkan sikap produktif pada diri anak sebagai pengguna dan pemain dalam permainan itu sendiri. Harus bersifat mendidik kegiatan yang positif bagi anak.
2.      Prinsip Aktivitas
Permainan edukatif harus mampu mengembangkan sikap aktif pada anak. Permainan yang digunakan dan dapat diterapkan langsung dengan anak (siswa terlibat langsung).
3.      Prinsip Efektivitas dan Efisiensi.
Prinsip ini menjadi tolak ukur dari efek permainan edukatif yang digunakan. Permainan yang digunakan bisa dibuat dari bahan-bahan yang tidak terpakai (daur ulang).
4.      Prinsip Kreativitas
Melalui permainan, diharapkan anak mampu merancang sesuatu yang baru dan berbeda dan menimbulkan kepuasan pada anak. Permainan dapat menimbulkan anak secara kreatif dalam melaksanakan suatu kegiatan.
5.      Prinsip Mendidik
Dengan Menyenangkan Permainan edukatif harus memperhatikan sisi kemampuan anak. Sehingga dapat menghasilkan kegiatan yang positif dan dapat menyenangkan si anak, agar permainan yang digunakan tidak bosan.

d.      Manfaat bermain
1.      Manfaat bermain untuk perkembangan aspek fisik
Bermain bemanfaat untuk menunjang kekuatan otot tubuh pada anak agar tubuh anak menjadi sehat dan kuat serta perkembangan motorik kasar dan halus pada anak dapat membuat anak melatih gerakan koordinasi antara mata dan tangan serta dapat membuat anak lebih percaya diri
2.      Manfaat bermain untuk perkembangan aspek sosial
Bermain bermanfaat agar anak dapat belajar berbagi hak milik, menggunakan mainan secara bergilir, melakukan kegiatan bermain bersama, dapat berkomunikasi dengan sesama temannya aar dapat saling bertukar pikiran atau informasi
3.      Manfaat bermain untuk perkembangan aspek emosi atau kepribadian
Dari kegiatan bermain yang dilakukan anak akan mempunyai penilaian terhadap dirinya tentangkelebihan-kelebihan yang ia miliki sehingga dapat membantu pembentukan konsep diri yang positif, anak akan memiliki sikap murah hati, tulus, dan baik.
4.      Manfaat bermain untuk perkembangan aspek kognisi
Melalui bermain anak dapat mengembangkan daya ciptanya secara bebas, baik melalui coretan yang ia buat, criteria yang ia ungkapkan, serta hasil karya anak lainnya yang ia salurkan melalui hasil imajinasinya sendiri

e.       Fungsi Bermain
            Menurut Jurnal Penelitian PAUDIA, Volume 1 No. 1 2011 Bermain memiliki fungsi yang sangat luas bagi pertumbuhan dan perkembangan anak, baik secara fisik, kognitif, bahasa, sosial emosional, maupun psikomotorik. Perkembangan secara fisik, seperti keterampilan motorik kasar, menjadi lebih fleksibel dalam berlari, melompat, memanjat, berguling, berputar dan lain sebagainya. Keterampilan motorik halusnya meningkat, pada saat anak menyentuh, meraba, memegang suatu benda (alat permainan), secara spontan hal ini akan mengantarkan anak dalam kesiapan menggambar, mewarnai, memegang. Perkembangan kognitif, yaitu keterampilan anak dalam berfikir. Pada saat bermain dengan teman sebaya, anak akan belajar membangun pengetahuannya sendiri dari interaksi. Mereka dapat menyelesaikan masalah yang ditemukan pada saat bermain, sehingga anak dapat terlatih untuk berfikik logic. Bermain penting untuk Perkembangan bahasa anak. Pada saat anak bermain, ketika kemampuan kognitifnya tumbuh dan berkembang, anak mulai berfikir secara simbolik melalui pemerolehan dan penggunaan bahasa. Perkembangan psikologis yaitu pemahaman diri, ketika anak tumbuh secara kognitif dan fisik, ia akan mulai menyadari keberadaan dirinya. Dalam sosial emosional, yaitu kemampuan anak berbagi rasa, secara psikologis anak telah melewati masa-masa sulit (bereaksi dengan menangis) dan dapat menyampaikan pesan dan perasaannya, keinginannya, kemauannya dengan tepat. Dengan bermain anak dapat bersosialisasi dengan lingkungan sekitar, baik teman sebaya, ataupun orang dewasa. Keterampilan sosial ini akan terus bertambah ketika ia mulai berkomunikasi dengan teman sebayanya.

B.     Pembahasan Game “Freeding Frenzy”

Ø  Game Untuk AUD (“FREEDING FRENZY”)
a.       Deskripsi Game
Game Freeding Frenzy terdiri dari beberapa level yang semakin tinggi level permainannya. Itu akan membuat semakin sulit anak untuk melakukan permainan tersebut. Dibutuhkan konsentrasi dalam memainkan permainan tersebut agar anak dapat melanjutkan level-level selanjutnya. Game Freeding Frenzy memiliki aturan dalam memainkannya, ikan yang dimiliki harus memakan ikan yang lebih kecil untuk menjadi lebih besar dan menghindari ikan yang besar agar tidak dimakan. jika ikan yang kita miliki dimakan oleh ikan-ikan yang lainnya yang lebih besar, maka ikan yang dimiliki akan mati, dan level permainannya akan tidak bertambah-tambah. Apabila ikan yang dimiliki menjadi bertambah ukurannya maka ikan tersebut dapat memakan ikan-ikan yang ukurannya lebih kecil dari ikan tersebut. Adapun game Freeding Frenzy memiliki kriteria yang sesuai untuk anak usia dini karena game ini memiliki berbagai variasi warna yang membuat anak tertarik untuk memainkannya. Kemudian game ini dilengkapi oleh suara-suara seperti suara yang sedang makan. Dalam game ini kita bertindak sebagai ikan kecil di lautan yang harus bertahan hidup di tengah ikan-ikan yang lebih besar dari kita. Tujuan kita adalah menjadi pemuncak rantai makanan dengan cara terus memakan ikan-ikan hingga parameter memakan ikan terisi penuh, di mana ada 3 tingkatan ikan yang harus kita makan tahap demi tahap, dari yang terkecil hingga yang terbesar. Saat bermain kita juga harus berhati-hati dengan ikan yang tingkatan levelnya lebih besar dari kita, jangan coba-coba mendekatinya atau kita dilahap dan kalah. Game yang sangat sederhana. Sekarang bayangkan anda menjadi ikan yang semulanya kecil dalam Feeding Frenzy ini dan kita bisa belajar beberapa hal dari ikan kecil ini. Dalam game ini pertama tama kita akan memainkan ikan kecil,kemudian memakan ikan yang lebih kecil agar menjadi besar dan kemudian bisa memakan ikan yang lebih besar. Kita juga memainkan Ikan sesuai level, pertama kita memainkan ikan kecil dan pada level terakhir kita memainkan ikan paus. Dalam game ini juga terdapat beberapa gelembung yang apabila kita memakannya akan mendapat kemampuan tertentu. Dan masih banyak lagi kemampuan kemampuan lainnya.

b.      Ciri-ciri game “Freeding Frenzy”
1.      Game dapat dimainkan oleh semua kalangan usia, baik itu anak-anak, remaja, maupun dewasa
2.      Game dapat melatih koordinasi antara mata dan tangan anak
3.      Menimbulkan emosi pada pemain jika ikan yang dimainkan dimakan oleh ikan yang lebih besar
4.      Game tersebut sesuai dan cukup bagus, pewarnaan ikan-ikan yang ada sangat membuat anak tertarik

c.       Kriteria permainan yang sesuai dengan AUD
1.      Sesuai dengan usia anak, kemampuan, dan kehidupan anak,
2.      Permainan tersebut dapat menyenangkan bagi anak dan tidak membuat anak cepat bosan
3.      Bukan pilihan orang tua tetapi berdasarkan minat anak terhadap mainan tersebut.
4.      Tingkat kesulitan sebaiknya disesuaikan pada rentang usia anak, alat permainan tidak terlalu sulit dan juga tidak terlalu mudah bagi anak
5.      Tidak memilih permainan yang menurut urutan usia, karena ada anak yang lambat perkembangan fisik dan mentalnya dari anak-anak seusianya atau juga sebaliknya, maka yang menjadi dasar pemilihan permainan lebih pada perkembangan fisik dan mental anak secara individu.
6.      Anak harus memiliki waktu yang cukup dalam bermain
7.      Dapat dimainkan secara bervariasi/cara
8.      Menarik dari segi warna dan bentuk atau suara (jika bersuara)
9.      Mudah didapat dan dekat dengan lingkungan anak
10.   Permainan yang ada cara/aturan bermainnya.

d.      Hal-hal yang bisa diambil dari game “freeding frenzy”
1.      Berani
Ikan yang kita mainkan dalam Feeding Frenzy dituntut untuk tetap survive dan menjadi pemuncak rantai makanan dalam stage itu. Coba anda ditempatkan dalam posisi seperti itu, anda hanya seekor kecil yang dikelilingi oleh ikan-ikan lain yang ukuran tubuhnya lebih besar dari anda dan ikan tersebut siap untuk melahap anda bulat-bulat. Apa yang anda akan lakukan? Lari? Pasrah? Atau ngompol di celana? Hehe yang terakhir abaikan saja. Ikan kecil tersebut hanya akan tetap disana menghadapi segala halangan rintangan untuk ya itu tadi, memuncaki rantai makanan dengan cara yang simple, melahap ikan kecil lain. Yang patut kita ambil disini adalah kita tak perlu melakukan usaha berlebihan yang diri kita sebenarnya tidak mampu, kita cukup berjuang dengan apa yang kita miliki. Tujuan yang kita perjuangkan pun tidak perlu membuat orang lain terkesan, cukup untuk diri kita sendiri. Terlihat egois memang namun kita hidup hanya sementara, nikmati hidup kita, nikmati dulu apa yang telah kita capai dan jika punya kemampuan lebih buatlah anda berarti bagi orang lain. Kembali lagi ke pribadinya lagi, berani melakukan itu atau tidak? Pertanyaan yang sering kita dengar namun sangat penting. Dengan berani kita bisa mengawali sesuatu, berani menjalaninya, dan berani untuk menerimanya.
2.      Mengubah hal mustahil menjadi nyata
Lihatlah pemandangan seekor ikan yang tadinya kecil sekarang bisa melahap seekor hiu yang dulu selalu mengancamnya. Apakah di dunia nyata kita bisa melihat seperti itu? Kita tidak tahu. Sebagai gambaran, sekarang coba bayangkan anda masih hidup di zaman sebelum Wright bersaudara di lahirkan kemudian teman anda mengatakan: “Aku ingin menuju ke langit biru sana, bagaimana rasanya ya?” Kira-kira anda akan menjawab apa? Kalau saya akan menjawab seperti ini: “Nggak mungkin! Jangan ngimpi.” Ketika kita hidup pada masa itu pastilah mustahil bagi kita untuk terbang. Untungnya Tuhan telah menciptakan Wright bersaudara ini. Mereka berdua membuat keajaiban, membuat hal yang mustahil menjadi nyata pada zaman itu. Mereka menciptakan mesin yang bisa kita gunakan untuk terbang dan merupakan cikal bakal pesawat modern sekarang ini. Seperti halnya ikan di Feeding Frenzy, mereka hanya terus berjuang dan berjuang untuk bertahan hidup. Melawan segala ancaman mustahil baginya dan akhirnya tibalah hari untuk mengalahkan kemustahilan itu. Selalu ada celah-celah jalan keluar yang Tuhan berikan untuk kita sesempit apapun itu. “Manusia hanya bisa berjuang dan Tuhan yang menentukan.” Kata-kata itu sangat pas, biarlah manusia berusaha mencari dan membuat keajaiban lalu dengan izin Tuhan semua itu akan terealisasi pada waktunya.
3.      Jangan terlena jika sudah “di atas”
Kebiasaan saya jika sudah menjadi pemuncak rantai makanan di game ini saya menjadi kalab dan bernafsu untuk menghabisi semua ikan yang ada di layar. Tidak ada lagi was-was, yang ada hanyalah rasa ingin segera mengakhiri game. Namun terkadang dalam sebuah stage terdapat ikan yang memang unbeatable. Jika dekat dengan ikan ini pasti kita akan dilahapnya. Bukan Cuma ikan yang unbeatable, saat kita bermain terkadang kita menemukan ranjau laut yang akan meledak jika kita menyentuhnya. Itulah dua hal yang menyebabkan kita kalah dalam game ini. Ini mengajarkan kita agar jangan semena-mena jika kita telah mendapat posisi yang tinggi dan “berkuasa”. Pepatah “Di atas langit masih ada langit” menggambarkan realita ini. Janganlah kita terlalu bangga dengan apa yang kita telah dapat, masih ada ratusan bahkan ribuan lebih orang yang masih di atas kita. Manusia tidak ada apa-apanya dengan gunung, gunung masih sangat kecil di banding bumi, bumi masih sangat kecil dibanding matahari dan matahari hanyalah serpihan debu di jagad raya ini. Tak patut kita sebagai manusia untuk sombong.

C.    Metode

1.      Metode (Studi) pustaka
Metode pengumpulan data dengan jalan mengutip dari buku buku yang ada kaitannya dengan permasalahan obyek yang sedang diteliti oleh penulis yaitu :
a.       Teori permainan yang pertama kali ditemukan oleh sekelompok ahli matematika pada tahun 1944. Teori itu dikemukakan oleh Jhon von Neumann dan Oskar Morgenstern yang berisi, “permainan terdiri atas sekumpulan peraturan yang membangun situasi bersaing dari dua sampai beberapa orang atau kelompok dengan memilih strategi yang dibangun untuk memaksimalkan kemenangan sendiri atau pun untuk meminimalkan kemenangan lawan. Peraturan-peraturan menentukan kemungkinan tindakan untuk setiap pemain, sejumlah keterangan diterima setiap pemain sebagai kemajuan bermain, dan sejumlah kemenangan dan kekalahan dalam berbagai situasi” Dengan adanya teori permainan tersebut memberikan manfaat ke dalam beberapa hal :
1.      Mengembangkan suatu analisa pengambilan keputusan dalam situasi persaingan.
2.      Menguraikan metode kuantitatif yang semantik bagi pemain yang terlibat  dalam persaingan untuk memilih strategi dalam pencapaian tujuan.
3.      Memberi gambaran dan penjelasan kejadian dari situasi konflik persaingan.
b.      Teori yang dikemukakan oleh Herbert Spencer
Herbert menyatakan bahwa anak memiliki energy yang digunakan untuk mempertahankan hidup.
c.       Teori Psikologi Anak oleh G. Stanley Hall
Beliau meninjau bahwa bermain dari Teori Rekapitulasi, teorinya didasarkan pada gagasan bahwa anak merupakan mata rantai evolusi mulai dari bianatang sampai menjadi manusia.
d.      Teori Insting oleh Karl Gross
Bermain merupakan sifat bawaan (insting) yang berguna untuk mempersiapkan diri melakukan peran orang dewasa.
e.       Teori Bermain dari Sudut Psikoanalisa Sigmund Freud
Ia melihat bermain pada anak sebagai alat yang penting bagi pelepasan emosinya, benda-benda serta sejumlah keterampilan social. Freud memandang bermain sama seperti fantasia atau lamunan. Melalui bermain anak dapat memproyeksikan harapan-harapan maupun konflik pribadinya.
f.       Teori Kognitif Jean Piaget
Piaget berpendapat bahwa anak menciptakan sendiri pengetahuan mereka tentang dunianya melalui interaksi mereka, mereka berlatih menggunakan informasi-informasi yang sudah mereka dengar sebelumnya dengan menggabungkan informasi baru dengan keterampilan yang sudah dikenal, mereka juga menguji pengalamannya dengan gagasan-gagasan baru.
g.      Teori Kognitif Vygotsky
Vygotsky berpendapat bahwa bermain mempunyai peran langsung terhadap perkembangan kognisi seorang anak. Bermain merupakan cara berfikir anak dan cara anak memecahkan masalah.

D.    Survey /wawancara
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan kepada 5 orang anak, dapat disimpulkan bahwa ke-4 diantaranya anak merasa senang pada saat memainkan game tersebut. Karena adanya berbagai macam warna pada ikan, yang membuat anak menjadi tertarik dan senang untuk memainkannya. Akan tetapi ada salah seorang anak yang kurang menyukai game tersebut, respon pertamanya ia senang karena ingin bermain game, akan tetapi setelah si anak mengetahui permainannya ia mengeluh dan baginya itu sangat membosankan. Menurut penglihatannya, permainan tersebut hanya memakan-makan ikan agar ikan yang kita miliki bertambah besar. Berulang kali si anak mencoba untuk menukar ikannya, setiap ikan yang dilihatnya ia ingin ikan seperti itu. Anak tersebut lebih menyukai permainan balap-balap mobil atau kereta daripada permainan “Freeding Frenzy”tersebut.

 



D.    Kelebihan dan Kekurangan Game AUD  FREEDING FRENZY”:

a.      Kelebihan dan kekurangan Game
a.       Kelebihan (ditinjau dari pendidikan, hiburan, teknologi multimedia, seni, kemenarikan dll.)
Dari game yang telah kami review memiliki kelebihan,ditinjau dari pendidikan yaitu pada aspek kognitif misalnya, anak dapat membedakan ukuran ikan yang besar dan kecil,  anak mengetahui jenis-jenis ikan. Anak bisa melatih ketangkasan dalam mengejar, memakan ikan yang lebih kecil darinya atau seukurannya dan menghindari ikan-ikan lainnya yang lebih besar daripada ikan yang kita mainkan. Pada level tertentu anak dibatasi tempat yang banyak penjerat-penjerat di sekitarnya sehingga pemain dituntut untuk berfikir cerdas dalam menentukan taktiknya. Anak dapat melatih kemampuan berdisiplinan untuk menyelesaikan permainan dengan waktu yang telah ditentukan. Anak bisa membiasakan diri untuk taat aturan saat bermain yakni memakan ikan sesuai dengan jenis yang telah ditentukan. Anak sangat tertarik untuk bermain permainan tersebut karena ada jenis-jenis ikan didalamnya, dan dapat mengembangkan koordinasi tangan dan mata anak, karena anak dirangsang untuk melihat dan langsung bereaksi dengan menekan tombol-tombol yang tepat, serta dapat meningkatkan rentang perhatian dan konsentrasi anak.

b.      Kekurangan
Dari game yang telah kami riview memiliki kekurangan, yaitu
a.       Permainan “Freding Frenzy” tidak ada  mengenalkan angka, dan huruf. Permainannya hanya monoton saja yaitu hanya memakan-makan ikan dan gambar ikan yang ada di game tersebut kurang menarik bagi anak.
b.      Permainan tidak mengandung unsur kreativitas karena imajinasi yang dibangun bukan hasil imajinasi anak sendiri.
c.       Terbatasnya interaksi sosial anak dengan orang lain. Walaupun dimainkan bersama, tetapi anak banyak berinteraksi dengan komputer/games dan bukan dengan teman sepermainannya.
d.      Pada level tertentu player tidak dapat memahami secara langsung apa yang harus dikerjakan karena kurangnya informasi pada level tersebut.
e.       Ikan (sebagai player) yang dimainkan tidak mempunyai kekuatan yang muncul dari ikan itu sendiri melainkan bergantung pada bola-bola yang berisi kekuatan jadi tidak setiap saat kita bisa mempunyai kekuatan tambahan.


BAB III

PENUTUP

A.    Penutup/Kesimpulan

Bermain adalah salah satu kegiatan yang menyenangkan bagi anak. Melalui bermain anak dapat mengembangkan aspek-aspek perkembangan anak. Bermain memiliki prinsip fungsi dan manfaat tersendiri yang berguna bagi anak untuk pengembangannya. Salah satu permainan yang kami ambil sebagai objek penelitian adalah game “Freeding Frenzy”. Game ini merupakan salah satu permainan yang dapat mengembangkan aspek perkembangan anak yaitu aspek perkembangan kognitif, fisik motorik, sosial emosional. Di dalam game tersebut juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Kami menyimpulkan bahwasanya game ini sesuai untuk anak usia dini karena dapat mengajarkan aspek perkembangan pada anak.

B.     Saran

         i.      Pengembangan game : Feeding Frenzy adalah sequel dari feeding frenzy dari segi display dan audio, semuanya semakin membaik dan semakin variatif dalam jenis-jenis ikan dan background dari tiap-tiap level yang berbeda. Namun, dalam sisi informasi pra permainan pada level tertentu sangatlah kurang sehingga player diharuskan menebak terlebih dahulu langkah-langkah yang harus dilakukan. Seharusnya info pro permainan detail dan tidak membuat player harus menemukan sendiri cara untuk menghadapi lawannya. Di sisi kekuatan ikan (player) hanya mempunyai kekuatan pada saat tertentu. Kekuatan ikan (player) bergantung pada bola-bola kekuatan yang tidak setiap saat ada. Seharusnya ikan dibekali kekuatan khusus meskipun hanya 1, sehingga ikan tidak hanya menghindari melainkan mempunyai bentuk penyerangan dan pertahanan untuk melawan ikan yang lebih besar.
       ii.      Saran untuk orang tua : sebaiknya orang tua selalu mengawasi anak dalam bermain, dan orang tua juga harus dapat membatasi anak dalam bermain karena jika terus menerus bermain akan menyebabkan kerusakan pada mata dan saraf otak, serta timbul rasa malas pada anak, orang tua maupun orang dewasa yang ada di sekitar anak dapat mencoba mengurangi dampak negative dalam memilih permainan dan lebih menitiberatkan pada pengaruh yang positif.
     iii.      Saran mahasiswa : alangkah lebih baiknya jika game ini dapat mengembangkan ke-6 aspek perkembangan pada anak, agar aspek-aspek perkembangan anak dapat berkembang secara optimal dan kami berharap agar game ini dapat lebih bermanfaat untuk anak usia dini karena game sangat berpengaruh pada aspek perkembangan anak.

DAFTAR PUSTAKA

Fadillah, M. 2014. Edutainment Pendidikan Anak Usia Dini Menciptakan Pembelajaran Menarik, Kreatif, dan Menyenangkan. Jakarta : Kencana
Gusti Ngurah Aditya Krisnawan, SS, Rancang Bangun Aplikasi Game Edukasi Bahasa Inggris Untuk Anak Berbasis Android, diunduh dari http://ejournal.stikom-bali.ac.id/index.php/knsi/article/viewFile/520/172. hlm 1

Mutiah, Diana. 2010. Psikologi Bermain Anak Usia Dini. Jakarta : Kencana
Pramono, Titin. 2012. Permainan Asyik Bikin Anak Pintar. Yogyakarta : IN Azna Books
 Rahman Rosyadi dan Giat Karyono. GAME EDUKATIF ANAK USIA DINI BERBASIS
MULTIMEDIA DI YAYASAN PAUD HARAPAN BUNDA SEJATI, diunduh dari http://repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.11.2713.pdf, hlm 4
Sugianto, Mayke. 1995. Bermain, Mainan dan Permainan. Jakarta : Dirjen Pendidikan Tinggi
http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/622/jbptunikompp-gdl-erdyhendra-31084-10-13.unik-i.pdf

Dokumentasi 

Nama : Andy Pratama


Nama : Muhammad Al Habsyi


Nama : Muhammad Rizky






Nama Anak : Raditya Arkhan




1 komentar:

  1. Selain ada photo anak yang bermain, perlu juga dilengkapi tampilan game pada layar (print screen).

    BalasHapus