Nama : Meyani Sarah Nst
NIM : 1143113021
A. Definisi
Pengetahuan
Pengetahuan adalah apa yang dilihat
atau diperoleh melalui panca indera atau hanya merupakan pendapat yang benar
dan disertai penjelasan
tentang sebuah obyek. Menurut piaget otak kita mengetahui bagaimana cara mengenal benda
melalui input dari indera seperti mata, telinga, kulit, hidung dan mulut secara
langgsung akan menunjukkan reaksi tertentu terhadap lingkungan sekitar kita.
B. Jenis-Jenis Pengetahuan
- Pengetahuan Fisik (Physical Knowledge)
Sumber dari pengetahuan fisik berasal
dari lingkungan fisik disekitar anak, berupa bentuk, warna, rasa, suara, gerak,
dsb. Pengetahuan fisik dibangun pada saat anak menggunakan asosiasi antara
benda dengan perlakuan yang diberikan. Contoh : seorang anak memiliki bola dan
topi, saat bola dijatuhkan bola itu memantul sedangkan saat topi dijatuhkan
topi itu tidak memantul. Dapat disimpulkan bahwa tidak semua benda yang diberikan
perlakuan yang sama akan mengeluarkan reaksi yang sama.
- Pengetahuan Logika-Matematika (Logico-Mathematical Knowledge)
Pengetahuan logika matematika yang
meliputi kemampuan dalam membandingkan, mengurutkan, mengelompokkan,
menghitung, dan berpikir dengan menggunakan logika. Pada contoh diatas, seorang
anak akan memerlukan pemikiran yang lebih secara logis, seberapa besar kekuatan
yang dibutuhkan untuk menjatuhkan bola agar memantul. Pemikiran logis ini
disebut dengan logika-matematika.
- Pengetahuan Sosial (Social Knowledge)
Fungsi pengetahuan sosial adlah suatu
proses dalam melakukan interaksi dengan orang lain. Menurut Piaget, pengetahuan
social berasal dari budaya dimana orang tersebut tinggal. Pengetahuan social
itu meliputi kosa kata, norma, moral, dan berbagai macam kondisi lingkungan
tempat anak menetap yang harus dipelajari oleh anak dari lingkungan sekitarnya.
Contoh : seorang anak akan menolong temannya yang sedang jatuh karena gurunya
selalu mengajari untuk saling tolong menolong.
C. Cara Anak Membangun
Pengetahuan
- Teori Peniruan Pengetahuan
Teori peniruan pengetahuan adalah cara anak untuk mengetahui sesuatu
sama seperti layaknya proses memotret, dimana indera yang lebih banyak terlibat
adalah indera penglihatan. Untuk mendapatkan sebuah pengetahuan, sebaiknya anak
melakukan peniruan terhadap objek yang dilihat dan diamatinya. Contoh : seorang
anak mengamati Gurunya yang minum dengan menggunakan gelas. Anak memperoleh
pengetahuan agar air minumnya tidak tumpah maka ia akan minum menggunakan
gelas.
- Pandangan Teori Konstruktivitis pada Teori Pengetahuan
Menurut piaget bahwa pengetahuan
bukan hanya berupa peniruan dari lingkungan anak melainkan lebih kepada
mengkonstruksi pemikiran. Contoh : seorang anak bermain puzzle bergambar
binatang. Ia bisa menyebutkan nama-nama binatang itu, saat puzzle di acak sang
anak kebingungan mencocokkan. Maka guru memberikan pengarahan agar anak
mengerti dan bisa mencocokkan puzzle.
- Konsep Perubahan (Transformasi)
Menurut piaget bahwa pengetahuan
berkembang dengan mempelajari bagaimana objek bergerak, berubah posisi dan bentuk, dan
bagaimana objek tersebut berubah jika dihubungkan dengan benda lainnya. Contoh
: seorang guru membawa sejumlah bola yang satu diletakkan pada keranjang dan
ada yang diletakkan pada kantong plastik, seorang anak akan menebak bahwa bola
yang ada pada keranjang lebih banyak dibandingkan pada kantong plastik. Tetapi
guru memberikan pengarahan pada anak untuk menghitung bola yang ada dikeranjang
dan dikantong plastik. Anak akan mengetahui bahwa bola yang diletakkan pada
keranjang dan pada kantong plastik berjumlah sama.
a.
Penampakan Vs Kenyataan
Adanya kemampuan berpikir tentang objek menjadikan anak
dapat membedakan penampakan objek dengan objek sesungguhnya. Contoh : seorang
anak akan mengatakan bahwa kelereng yang ditempatkan pada botol itu lebih
banyak daripada kelereng itu disebar padai lantai. Tetapi bila guru memberikan
pemahaman dengan meletakkan kelereng kembali pada botol maka anak akan paham
sebenarnya kelereng itu jumlahnya sama.
b.
Menempatkan pada benda statis
dan diberikan perubahan terhadap benda tersebut
Sebagai contoh ridad membawa kue donat berbentuk
lingkaran. Karena dipepatkan kue donat itu berubah bentuk menjadi oval, luas
kue donat itu sama hanya berubah bentuknya.
- Menggunakan “Perubahan” di Taman Kanak-Kanak
a.
Pertanyaan
Guru dapat menggunakan kata Tanya untuk membangun
pengetahuan anak. Contoh : Guru membawa sapu lidi, guru dapat bertanya, “Apakah
bisa satu buah sapu lidi dipatahkan?” atau “Bagaimana dengan mematahkan lima
buah sapu lidi?”
b.
Menghadirkan benda yang tidak
dapat diubah atau benda yang dapat diubah
Diperlukan menghadirkan benda statis yang tidak dapat
diubah sebagai bahan perbandingan untuk anak. Bahwa tidak semua benda dapat
diberikan perlakuan yang sama atau tidak dapat diberikan perubahan dan tidak
akan terjadi perubahan apapun sehingga anak mampu berpikir tentang perbedaan,
persamaan, dan perubahan.
D.
Pengembangan Pengetahuan Di Taman Kanak-Kanak
Pengembangan pengetahuan di Taman Kanak-kanak:
- Pengembangan pengetahuan fisik
Pengembangan pengetahuan fisik
dikembangkan melalui kegiatan pengembangan (keterampilan dan musik), kognitif
(daya piker) dan pengembangan jasmani (motorik).
- Pengembangan logika-matematika
Pengembangan kemampuan logika
matematika di Taman Kanak-Kanak dikembangkan pada kemampuan berhitung permulaan
dan pemecahan masalah
a.
Pengembangan berhitung
permulaan melalui kegiatan :
·
Membilang 1-10
·
Menyebut angka 1-10
·
Mengenal konsep dan symbol angka 1-10
·
Menghubungkan konsep bilangan dan lambang
bilangan
·
Mengenal konsep sama dan tidak sama
b.
Pengembangan pemecahan masalah
·
Melalui kegiatan bermain maze
·
Menyusun puzzle
·
Meronce
·
Menjahit
·
Membuat stempel
·
Menggambar bebas
·
Memasangkan benda sesuai dengan pasangannya
·
Membuat perbedaan
·
Membangun dengan menggunakan balok
- Pengembangan pengetahuan sosial
Pengembangan pengetahuan sosial di
Taman Kanak-Kanak antara lain :
a.
Pengembangan perilaku
1)
Berdoa sebelum dan sesudah
melakukan kegiatan
2)
Mengucapkan salam bila bertemu
dengan orang lain
3)
Tolong menolong
4)
Tertib diri
5)
Rapi dalam bertindak
6)
Tenggang rasa
7)
Memiliki keberanian dan rasa ingin tahu yang
besar
8)
Mengurus diri sendiri
9)
Mengendalikan emosi
10)
Sopan santun di kelas
11)
Mematuhi peraturan di kelas
b.
Pengembangan bahasa
1)
Melalui kegiatan menirukan kembali ucapan
2)
Mengikuti petunjuk
3)
Dapat menggunakan dan menjawab pertanyaan,
apa, mengapa, berapa, dimana, siapa, dan bagaimana
4)
Dapat berbicara lancar
5)
Mengenal kata-kata posisi
6)
Dapat menyebutkan, menunjukkan, dan
memperagakan gerakan
7)
Berbicara sederhana
8)
Menceritakan kembali
9)
Memberikan keterangan
10)
Melanjutkan cerita
11)
Bercerita sendiri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar