Selasa, 26 April 2016

MEMBANGUN PENGETAHUAN PADA ANAK USIA DINI

Nama : Meyani Sarah Nst

NIM : 1143113021



A.  Definisi Pengetahuan
Pengetahuan adalah apa yang dilihat atau diperoleh melalui panca indera atau hanya merupakan pendapat yang benar dan disertai penjelasan tentang sebuah obyek. Menurut piaget otak kita mengetahui bagaimana cara mengenal benda melalui input dari indera seperti mata, telinga, kulit, hidung dan mulut secara langgsung akan menunjukkan reaksi tertentu terhadap lingkungan sekitar kita.
B.   Jenis-Jenis Pengetahuan
Piaget membagi pengetahuan menjadi tiga jenis yang berdasarkan sumber-sumber pengetahuan yaitu :
  1. Pengetahuan Fisik (Physical Knowledge)
Sumber dari pengetahuan fisik berasal dari lingkungan fisik disekitar anak, berupa bentuk, warna, rasa, suara, gerak, dsb. Pengetahuan fisik dibangun pada saat anak menggunakan asosiasi antara benda dengan perlakuan yang diberikan. Contoh : seorang anak memiliki bola dan topi, saat bola dijatuhkan bola itu memantul sedangkan saat topi dijatuhkan topi itu tidak memantul. Dapat disimpulkan bahwa tidak semua benda yang diberikan perlakuan yang sama akan mengeluarkan reaksi yang sama.
  1. Pengetahuan Logika-Matematika (Logico-Mathematical Knowledge)
Pengetahuan logika matematika yang meliputi kemampuan dalam membandingkan, mengurutkan, mengelompokkan, menghitung, dan berpikir dengan menggunakan logika. Pada contoh diatas, seorang anak akan memerlukan pemikiran yang lebih secara logis, seberapa besar kekuatan yang dibutuhkan untuk menjatuhkan bola agar memantul. Pemikiran logis ini disebut dengan logika-matematika.
  1. Pengetahuan Sosial (Social Knowledge)
Fungsi pengetahuan sosial adlah suatu proses dalam melakukan interaksi dengan orang lain. Menurut Piaget, pengetahuan social berasal dari budaya dimana orang tersebut tinggal. Pengetahuan social itu meliputi kosa kata, norma, moral, dan berbagai macam kondisi lingkungan tempat anak menetap yang harus dipelajari oleh anak dari lingkungan sekitarnya. Contoh : seorang anak akan menolong temannya yang sedang jatuh karena gurunya selalu mengajari untuk saling tolong menolong.
C.  Cara Anak Membangun Pengetahuan
  1. Teori Peniruan Pengetahuan
Teori peniruan pengetahuan  adalah cara anak untuk mengetahui sesuatu sama seperti layaknya proses memotret, dimana indera yang lebih banyak terlibat adalah indera penglihatan. Untuk mendapatkan sebuah pengetahuan, sebaiknya anak melakukan peniruan terhadap objek yang dilihat dan diamatinya. Contoh : seorang anak mengamati Gurunya yang minum dengan menggunakan gelas. Anak memperoleh pengetahuan agar air minumnya tidak tumpah maka ia akan minum menggunakan gelas.
  1. Pandangan Teori Konstruktivitis pada Teori Pengetahuan
Menurut piaget bahwa pengetahuan bukan hanya berupa peniruan dari lingkungan anak melainkan lebih kepada mengkonstruksi pemikiran. Contoh : seorang anak bermain puzzle bergambar binatang. Ia bisa menyebutkan nama-nama binatang itu, saat puzzle di acak sang anak kebingungan mencocokkan. Maka guru memberikan pengarahan agar anak mengerti dan bisa mencocokkan puzzle.
  1. Konsep Perubahan (Transformasi)
Menurut piaget bahwa pengetahuan berkembang dengan mempelajari bagaimana objek bergerak, berubah posisi dan bentuk, dan bagaimana objek tersebut berubah jika dihubungkan dengan benda lainnya. Contoh : seorang guru membawa sejumlah bola yang satu diletakkan pada keranjang dan ada yang diletakkan pada kantong plastik, seorang anak akan menebak bahwa bola yang ada pada keranjang lebih banyak dibandingkan pada kantong plastik. Tetapi guru memberikan pengarahan pada anak untuk menghitung bola yang ada dikeranjang dan dikantong plastik. Anak akan mengetahui bahwa bola yang diletakkan pada keranjang dan pada kantong plastik berjumlah sama.
a.    Penampakan Vs Kenyataan
Adanya kemampuan berpikir tentang objek menjadikan anak dapat membedakan penampakan objek dengan objek sesungguhnya. Contoh : seorang anak akan mengatakan bahwa kelereng yang ditempatkan pada botol itu lebih banyak daripada kelereng itu disebar padai lantai. Tetapi bila guru memberikan pemahaman dengan meletakkan kelereng kembali pada botol maka anak akan paham sebenarnya kelereng itu jumlahnya sama.
b.    Menempatkan pada benda statis dan diberikan perubahan terhadap benda tersebut
Sebagai contoh ridad membawa kue donat berbentuk lingkaran. Karena dipepatkan kue donat itu berubah bentuk menjadi oval, luas kue donat itu sama hanya berubah bentuknya.
  1. Menggunakan “Perubahan” di Taman Kanak-Kanak
a.    Pertanyaan
Guru dapat menggunakan kata Tanya untuk membangun pengetahuan anak. Contoh : Guru membawa sapu lidi, guru dapat bertanya, “Apakah bisa satu buah sapu lidi dipatahkan?” atau “Bagaimana dengan mematahkan lima buah sapu lidi?”
b.    Menghadirkan benda yang tidak dapat diubah atau benda yang dapat diubah
Diperlukan menghadirkan benda statis yang tidak dapat diubah sebagai bahan perbandingan untuk anak. Bahwa tidak semua benda dapat diberikan perlakuan yang sama atau tidak dapat diberikan perubahan dan tidak akan terjadi perubahan apapun sehingga anak mampu berpikir tentang perbedaan, persamaan, dan perubahan.
D.      Pengembangan Pengetahuan Di Taman Kanak-Kanak
Pengembangan pengetahuan di Taman Kanak-kanak:
  1. Pengembangan pengetahuan fisik
Pengembangan pengetahuan fisik dikembangkan melalui kegiatan pengembangan (keterampilan dan musik), kognitif (daya piker) dan pengembangan jasmani (motorik).
  1. Pengembangan logika-matematika
Pengembangan kemampuan logika matematika di Taman Kanak-Kanak dikembangkan pada kemampuan berhitung permulaan dan pemecahan masalah
a.    Pengembangan berhitung permulaan melalui kegiatan :
·   Membilang 1-10
·   Menyebut angka 1-10
·   Mengenal konsep dan symbol angka 1-10
·   Menghubungkan konsep bilangan dan lambang bilangan
·   Mengenal konsep sama dan tidak sama
b.    Pengembangan pemecahan masalah
·   Melalui kegiatan bermain maze
·   Menyusun puzzle
·   Meronce
·   Menjahit
·   Membuat stempel
·   Menggambar bebas
·   Memasangkan benda sesuai dengan pasangannya
·   Membuat perbedaan
·   Membangun dengan menggunakan balok
  1. Pengembangan pengetahuan sosial
Pengembangan pengetahuan sosial di Taman Kanak-Kanak antara lain :
a.    Pengembangan perilaku
1)        Berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan
2)        Mengucapkan salam bila bertemu dengan orang lain
3)     Tolong menolong
4)     Tertib diri
5)     Rapi dalam bertindak
6)     Tenggang rasa
7)     Memiliki keberanian dan rasa ingin tahu yang besar
8)     Mengurus diri sendiri
9)     Mengendalikan emosi
10)    Sopan santun di kelas
11)    Mematuhi peraturan di kelas
b.    Pengembangan bahasa
1)    Melalui kegiatan menirukan kembali ucapan
2)    Mengikuti petunjuk
3)    Dapat menggunakan dan menjawab pertanyaan, apa, mengapa, berapa, dimana, siapa, dan bagaimana
4)    Dapat berbicara lancar
5)    Mengenal kata-kata posisi
6)    Dapat menyebutkan, menunjukkan, dan memperagakan gerakan
7)    Berbicara sederhana
8)    Menceritakan kembali
9)    Memberikan keterangan
10)     Melanjutkan cerita
11)     Bercerita sendiri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar