Selasa, 26 April 2016

BENTUK KEGIATAN PENGEMBANGAN MOTORIK HALUS

ALVINA RAHMI RANGKUTI
1143113002


Hasil gambar untuk MOTORIK HALUS

Keterampilan motorik halus adalah tugas-tugas kecil yang memerlukan gerakan yang lebih kecil. Anak-anak usia prasekolah butuh persiapan dasar yang matang sebelum bersekolah. Persiapan dasar, yang bisa dilakukan melalui permainan, antara lain melenturkan otot-otot tangan agar mampu memainkan gerakan rumit. Yaitu, gerakan-gerakan halus yang harus dikuasainya untuk melakukan kegiatan akademik seperti menulis dan menggambar.
Berikut bermacam jenis kegiatan rangsangan berupa permainan atau stimulasi sederhana menyenangkan yang bisa diberikan untuk melatih kemampuan motorik halus anak antara lain:
  1. Permainan tebak benda

Permainan ini akan mendorong anak  untuk menyentuh dan merasakan objek yang berbeda-beda yang berikan kepada anak. Guru  hanya perlu kantong kertas dan benda-benda yang aman untuk anak. Sembunyikan barang di dalam kantong dan biarkan anak merasakan dengan jari-jarinya benda apa yang ada dalam kantong tanpa melihat ke dalam  dan menebak benda-benda tersebut. Saat permainan selesai anak dapatmemainkan benda yang ditebaknya sebelumnya.
2.    
                  Merangkai puzzle

Puzzle kayu atau berbahan karton tebal yang berukuran cukup besar misalnya bergambar hewan atau buah baik diberikan pada anak usia 2-3 tahun. Hal ini untuk melatih kecerdasan dalam merangkai gambar juga kecermatannya dalam memungut dan menempatkan puzzle pada tempatnya. Selain itu puzzle juga dapat dibuat sendiri di rumah. Caranya dengan menggunting gambar karton favorit ukuran besar dari majalah bacaan anak atau print gambar dari internet, tempelkan pada kardus tebal, gunting menjadi beberapa bagian dan minta anak untuk merangkainya.

  1. Menarik dan mendorong

Anak suka bermain dengan mendorong kardus, keranjang cucian atau menarik mainannya. Misalnya saja bermain menarik mainan kayunya dengan tali,  anak untuk menariknya menggunakan tangan kanan dan kirinya secara bergantian. Latih anak untuk menggunakan kedua tangannya agar kedua tangannya terampil.
  1. Bermain lilin mainan atau playdough

Ajari dan minta anak untuk meniru bentuk-bentuk sederhana menggunakan lilin mainan berwarna-warni yang Anda buat. Anda bisa memperkenalkan nama-nama warna juga saat melakukan stimulasi ini. Misalnya saja bentuk bola-bola kecil, ular, cincin atau boneka salju. Kegiatan meremas, menggulung, dan mencetak berbagai macam bentuk selain menyenangkan dapat memperkuat lengan bagian atas, otot-otot telapak tangan dan jari-jarinya.
  1. Menempelkan sticker

Ajaklah dan biarkan anak untuk memilih ketika Anda membeli sticker-sticker tokoh kartun favoritnya. Biarkan anak untuk menempelkannya di boks plastik makanan atau di mainan favoritnya. Bisa juga Anda membeli buku sticker khusus dimana anak dapat menempelkan stickernya di atas sebuah pola atau bentuk yang memiliki gambar sama dengan bentuk stikernya. Kegiatan mencabut dan menempel sticker tentu dapat melatih keterampilan jari-jari kecilnya.
  1. Membalik halaman buku satu persatu
    Kegiatan rangsangan ini bisa dilakukan ketika Anda sedang membacakan buku cerita bergambar untuknya. Anda bisa membuka 2 atau 3 halaman lembar pertama buku tersebut, dan selanjutnya minta anak untuk membuka halaman buku tersebut satu per satu.

  1. Mencorat-coret
    Mintalah anak untuk menggambar apa saja yang disukainya. Atau berikan contoh bagaimana cara menggambar lingkaran dan garis lurus, minta anak untuk meniru gambar-gambar tersebut.

  1. Menggunting kertas
    Anda bisa membeli gunting plastik khusus anak yang tidak membahayakan di toko-toko alat tulis. Aktivitas menggunting ini bisa melatih anak dalam memegang dan menggerakan gunting yang tentu saja dapat melenturkan otot-otot jarinya agar lebih cekatan. Pada awalnya berikan contoh kepada anak cara memegang gunting yang benar dan bantu anak dalam menempatkan posisi jari-jarinya sebelum menggunting. Atau membuat pola-pola sederhana di kertas seperti bentuk segitiga dan persegi panjang lalu minta anak untuk mengguntingnya. Untuk lebih menyenangkan, Anda juga bisa memintanya menggunting gambar tokoh karton favoritnya dari majalah bacaan anak atau kertas kado.

  1. Mengukur dengan sendok
    Saat Anda memasak di dapur, misalnya saja kegiatan membuat kue sebenarnya juga bisa digunakan sebagai kegiatan rangsangan yang melatih kelenturan jari-jarinya. Anda bisa memberikan sendok dan meminta anak untuk mengambil tepung menggunakan sendok tersebut untuk dimasukkan ke timbangan kue.

  1. Merobek
    Kegiatan menyenangkan ini bisa dilakukan dengan kertas koran atau kertas kado bekas. Setelah anak merobek-robek, bantu anak untuk bisa menempelkannya ke kertas putih dengan menggunakan lem.

  1. Menyusun balok dan lego
    Kegiatan menyusun ini dapat membuat anak cerdas karena anak dapat membebaskan ekspresinya dalam menyusun balok-balok atau lego menjadi bentuk-bentuk yang diinginkannya. Misalnya mobil, jembatan atau gedung bertingkat.

  1. Bermain sarung tangan
    Boneka jenis ini seperti sarung tangan dan pada umumnya memiliki bentuk beberapa kepala binatang. Bukan saja digunakan saat membacakan dongeng untuknya tapi bisa juga meminta anak untuk menggerakan jari-jarinya sambil bermain melakukan dialog misalnya saja percakapan antara si bebek dan si burung.

  1. Melipat kertas
    Stimulasi ini dapat memperkuat otot-otot telapak tangan dan jari-jari anak Anda. Kegiatan seni melipat atau origami biasanya nanti dapat dilakukan anak dengan cukup mahir ketika usia TK. Untuk anak berusia 2 sampai 3 tahun Anda bisa mengajarkan teknik melipat kertas sederhana misalnya dengan melipat kertas segi empat menjadi dua atau membuat lipatan segitiga dari kertas berbentuk bujur sangkar.

  1. Buka kado
    Kegiatan ini sebenarnya bisa dilakukan kapan saja, tapi mungkin akan terasa lebih tepat dilakukan saat Anda memberikan sebuah kado untuk anak. Ketika Anda membelikan hadiah buku atau mainan untuknya, cobalah untuk membungkusnya berlapis-lapis dengan kertas kado atau koran. Minta anak untuk membuka lapisannya satu persatu, tapi sebaiknya jangan terlalu banyak lapisannya agar anak tidak ngambek dan frustasi.
  2. Potong buah
    Anak-anak biasanya sangat ingin terlibat membantu ibu di dapur. Dengan menggunakan pisau plastik mainannya anak bisa membantu Anda dalam memotong pisang atau alpukat dan meminta anak untuk menatanya di piring saji. Dalam hal ini tentu saja Anda tidak bisa lengah karena banyak sekali hal-hal yang berbahaya di dapur seperti pisau dan alat-alat memasak tajam yang lainnya.
  3. Menyambung titik-titik
    Kegiatan rangsangan ini perlu dilatih sejak anak kecil karena keterampilan ini akan dibutuhkan anak untuk belajar menulis. Gambar dua titik pendek-pendek dan minta anak untuk menyambungkannya. Anda juga bisa membeli buku khusus menyambung titik-titik menjadi gambar-gambar yang banyak dijual saat ini di toko-toko buku.
  4. Bermain air
    Saat memandikan anak juga bisa dijadikan area untuk bermain yang menyenangkan sambil memberikan stimulasi untuk melatih kekuatan otot-otot tangannya. Berikan botol plastik kosong dan gelas plastik dan biarkan anak mengisi botol air yang kosong dan menuangkan air ke gelas plastiknya saat berada di bak mandi.
  5. Memutar koin. Memegang uang logam pada posisi berdiri, kemudian memutarnya hingga menghasilkan putaran yang baik sangat disukai anak. Anak usia kira-kira empat tahun mulai dapat melakukannya, meski kadangkala jarinya masih terpeleset. Kegiatan ini melatih kelenturan otot kecil pada jari tangan, seperti digunakan saat membuat huruf-huruf menggunakan pensil.

    Menyambung titik-titik. Ajak anak melatih keterampilan motoriknya dengan menyambung titik-titik kecil membentuk sebuah gambar. Keterampilan ini dibutuhkannya untuk menulis.

    Anak-anak usia prasekolah gemar melakukan kegiatan ini. Tapi jangan paksa dia menyelesaikan seluruh latihannya bila mereka mengatakan,Udah akh, capek, pegal. Ini karena kekuatan otot lengan bagian atas mereka memang masih terbatas.

    Melukis karton. Buatlah beberapa pola gambar pada karton, kemudian minta anakmembuat gambar serupa dengan gambar yang Anda buat. Bisa juga Anda membuat pola gambar dengan titik-titik yang besar. Usahakan titik-titik itu arahnya bervariasi, dari samping kiri ke arah atas, dari atas ke bawah dan dari bawah ke arah samping. Mintalah anak menyambung titik-titik itu.

    Kegiatan ini untuk mengembangkan keterampilan visual-motor anak yang akan digunakannya bila ia perlu membuat sebuah gambar besar. Misalnya, disain ruang atau taman.

    Meronce.
 Untuk bisa meronce sedotan warna warni menjadi seuntai kalung, dibutuhkan kelenturan otot pada jari tangan. Seperti pada kegiatan menjahit, kegiatan ini mengandalkan kekuatan otot ibu jari, jari telunjuk dan jari tengah. Cara anak memegang benang untuk dimasukkan ke dalam lubang sedotan sama dengan ketika ia memegang pensil untuk menulis.


Gambar tempel. Menempel stiker dapat dilakukan anak sejak ia berusia satu tahun. Pada usia ini, anak cenderung menempelkan stiker di tempat kosong. Ajak anak menempel stiker di atas sebuah pola yang berbentuk sama dengan bentuk stiker. Kegiatan ini lebih rumit karena anak harus mengerahkan kemampuan visual, imajinasi dan motorik halusnya. Kegiatan merekatkan gambar tempel ini melatih aspek visual-motor dan melibatkan imajinasi yang diperlukan anak dalam kegiatan menggambar.
Hal yang perlu setiap guru perhatikan adalah bahwa setiap anak berkembang dengan kecepatannya sendiri-sendiri. Ada beberapa anak yang bisa melakukan beberapa hal lebih cepat daripada anak-anak lainnya. Informasi perkembangan anak yang didapat lewat buku atau internet dapat dijadikan pedoman saja. 

DAFTAR PUSTAKA

http://bidanku.com/perkembangan-motorik-halus-anak

http://melyloelhabox.blogspot.co.id/2013/05/hakikat-perkembangan-motorik-halus-anak.html
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar