ARTIKEL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
Nama : yuspa lestari silaban
Nim:1143113036
Kelas :pg paud reg –b 2014
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Sebagaimana kita lihat bahwa rentang usia TK (4
– 6 th) disebut dengan masa usia dini, yang merupakan masa keemasan bagi
seseorang karena masa inilah seluruh informasi dapat diserap dengan mudah dan
cepat oleh anak melalui seluruh panca indranya. Sebagai analoginya bahwa anak
ibarat spons (karet busa) yang mampu menyerap air tanpa peduli apakah air itu
bersih atau kotor, oleh karena itu masa ini sering disebut dengan masa kritis
untuk memperkenalkan dan menanamkan segala hal yang positif dan berguna bagi
perkembangan anak dimasa selanjutnya.
Dengan
pesatnya perkembangan pada seluruh aspek yang disebabkan oleh perkembangan
otaknya yang dapat mencapai 90% dari otak orang dewasa. Oleh karena itu tugas
utama dari seorang guru disekolah untuk menyediakan berbagai pengalaman belajar
yang menentang anak untuk terus bereksplorasi. Pendekatan pembelajaran terpadu
dinilai sesuai untuk digunakan pada anak usia TK karena karakteristik usia TK
adalah senang bermain dan dengan bermain mereka belajar. Dengan pembelajaran
terpadu anak diajak untuk bermain sambil belajar dan belajar seraya bermain.
Disini peranan guru sangat penting dan sangat menentukan keberhasilan atau
tercapainya tujuan sesuai dengan yang ditetapkan.
BAB II
PERANAN GURU TK DALAM PEMBELAJARAN TEPADU
PERANAN GURU TK DALAM PEMBELAJARAN TEPADU
A. PERANAN GURU TK SEBAGAI PERENCANA
Peranan guru sebagai perancana dalam pembelajaran
terpadu adalah guru merencanakan suatu kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan bersama anak didik. Bentuk-bentuk perencanaan dalam proses
pembelajaran di TK adalah :
1.
Perencanaan Tahunan
Dalam perencanaan tahunan sudah
ditetapkan dan disusun kemampuan keterampilan dan pembiasaan-pembiasaan yang
diharapkan dicapai oleh anak didik dalam satu tahun. Perencanaan tahunan dan
semester juga memuat tema-tema yang sesuai dengan aspek perkembangan anak dan
minat anak serta sesuai dengan lingkungan sekolah setempat. Perencanaan tahunan
dibuat bersama antara guru-guru dan kepala sekolah.
2.
Perencanaan Semester
Perencanaan semester merupakan program
pembelajaran yang berisi jaringan tema, bidang pengembangan, kompetensi dasar,
hasil belajar dan indikator yang ditata secara urut, serta sistematis, alokasi
waktu yang diperlukan untuk setiap jaringan tema dan sebarannya kedalam
semester I dan semester II.
3.
Perencanaan Mingguan (Satuan Kegiatan Mingguan)
Perencanaan mingguan disusun dalam
bentuk satuan kegiatan mingguan (SKM). SKM merupakan penjabaran dari
perencanaan semester yang berisi kegiatan-kegiatan dalam rangka mencapai
indikator yang telah direncanakan dalam satu minggu sesuai dengan keluasan
pembahasan tema dan sub tema.
4. Perencanaan Harian (Satuan Kegiatan
Harian)
Perencanaan harian
disusun dalam bentuk satuan kegiatan harian (SKH). SKH merupakan penjabaran
dari satuan kegiatan mingguan (SKM). SKH memuat kegiatan-kegiatan pembelajaran,
baik yang dilaksanakan secara individual, kelompok, maupun klasikal dalam satu
hari. SKH terdiri atas kegiatan awal, kegiatan inti,istirahat.makan dan
kegiatan akhir.
Kegiatan awal merupakan kegiatan untuk pemanasan dan dilaksanakan secara
klasikal. Kegiatan yang dapat dilakukan antara lain : misalnya
berdoa/mengucapkan salam, membicarakan tema atau sub tema. Kegiatan ini
merupaka kegiatan yang dapat mengaktifkan perhatian kemampuan sosial dan
emosional anak. Kegiatan ini dapat dicapai melalui kegiatan yang memberi
kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi dan bereksperimen sehingga dapat
memunculkan inisiatif, kemandirian dan kreativitas anak. Serta kegiatan yang
dapat meningkatkan pengertian-pengertian, konsentrasi dan mengembangkan
kebiasaan bekerja yang baik. Kegiatan inti merupakan kegiatan yang dilaksanakan
secara individu/kelompok. Istirahat/makan merupakan kegiatan yang digunakan
untuk mengisi kemampuan anak yang berkaitan dengan makan : misalnya mengenalkan
kesehatan makanan yang bergizi, tata tertib makan yang diawali dengan cuci
tangan kemudian makan dan berdoa sebelum makan. Setelah kegiatan makan selesai,
anak melakukan kegiatan bermain dengan alat permainan diluar kelas dengan
maksud untuk mengembangkan motorik kasar anak dan bersosialisasi. Kegiatan ini
sesuai dengan kemauan anak, anak makan kemudian bermain atau sebaliknya anak bermain
terlebih dahulu baru setelah itu makan.
Kegiatan akhir merupakan kegiatan penenangan yang dilaksanakan secara
klasikal. Kegiatan akhir yang dapat diberikan misalnya membacakan cerita dari
buku, mendramatisasikan suatu cerita, mendiskusikan tentang kegiatan satu hari
atau menginformasikan kegiatan esok harinya, menyanyi, berdoa dan sebagainya.
Sebagai seorang perencana, guru TK harus memahami langkah-langkah perencanaan
dalam pembelajaran terpadu. Sebaiknya perencana pembelajaran disusun untuk
waktu tidak kurang dari dua minggu dan dapat diperluas untuk beberapa minggu
setelah itu. Sebelum memulai langkah-langkah penyusunan, sebaiknya guru telah
memilih dan menentukan tema serta menjabarkannya kedalam sub tema serta
menentukan kemampuan yang akan dikembangkan.
Langkah-langkah penyususanan perencanaan
pembelajaran terpadu seperti yang disarankan oleh Kostelnik adalah sebagai
berikut :
a.
Menuangkan ide kedalam tulisan, masukkan beberapa kegiatan yang berkaitan
dengan tema kedalam rencana kita. Pertimbangkan waktu untuk melaksanakannya dan
siapkan kegiatan-kegiatan yang tidak berhubungan dengan tema untuk memberikan
kesempatan kepada anak yang tidak menyukai atau tidak tertarik dengan tema yang
telah ditetapkan.
b.
Periksa rencana pembelajaran tersebut, pastikan bahwa paling sedikit ada
tiga jenis kegiatan yang berhubungan dengan tema dalam satu hari. Pastikan
dalam satu minggu seluruh aspek perkembangan yang akan dicapai sudah tercantum
dan akan dilalsanakan.
c.
Jika dalam perencanaan kita terdapat kerjasama dengan ahli lain seperti
dokter, guru musik, guru tari maka pastikan bahwa kita telah menyampaikan isi
tema yang akan kita terapkan pada kegiatan pembelajaran agar kegiatan yang akan
dilakukan dalam bidang tersebut dapat mendukung dan sejalan dengan kegiatan
pembelajaran yang akan kita laksanakan.
d.
Persiapkan bahan, alat, media, narasumber dan sarana prasarana.
e.
Organisasikan kegiatan dengan baik sehingga setiap anak dapat terfokus pada
tema.
f.
Pastikan bahwa dalam rencana kita seluruh konsep, istilah, fakta dan
prinsip telah dikembangkan dengan baik dan kegiatan yang akan dilaksanakan
cukupbervariasi.
g.
Ciptakan suasana tematik dalam kelas.
B. PERANAN GURU SEBAGAI PELAKSANA
Setelah rencana pembelajaran selesai disusun maka tugas guru selanjutnya adalah melaksanakan apa yang telah direncanakan dalam kegiatan pembelajaran dikelas. Agar kegiatan pembelajaran dapat berjalan secara efektif, sebaiknya guru memperhatikan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Kembangkan rencana yang telah kita susun
dan perhatikan kejadian atau peristiwa spontan yang ditunjukkan oleh anak
terhadap materi yang dipelajari pada hari itu.
2. Melaksanakan penilaian terhadap minat
dan pemahaman anak mengenai tema tersebut dengan menggunakan pengamatan,
wawancara, diskusi kelompok maupun contoh hasil kerja anak.
3. Bantu anak untuk memahami tentang isi
dan proses kegiatan pembelajaran.
4. Lakukan percakapan dengan anak tentang
hal-hal yang berkaita dengan tema sehingga kita dapat mengetahui seberapa jauh
pemahaman anak tentang tema yang dipelajari pada hari itu. Bantu dan doronglah
anak untuk memuaskan rasa ingin tahunya tentang hal-hal yang ingin diketahuinya
dengan cara menjawab pertanyaannya atau memberikan kesempatan pada anak untuk
mencari dan menemukan jawaban melalui kegiatan eksplorasi terhadap lingkungan
sekitarnya.
5. Adakan kerjasama dengan orang tua atau
keluarga secara timbal balik mengenai kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan,
informasikan tema kepada pihak oang tua atau keluarga sehingga orang tua ikut
serta mendukung pelaksanaan kegiatan pembelajaran.
C. PERANAN GURU TK SEBAGAI EVALUATOR
Peranan guru TK sebagai evaluator adalah
melakukan penilaian terhadap proses kegiatan belajar dan penilaian hasil
kegiatan. Penilaian dilakukan secara observasi dan pengamatan terhadap cara
belajar anak baik individual atau kelompok. Tujuan penilaian ini dilakukan untuk
mengetahui sejauh mana perkembangan yang dicapai oleh anak. Hasil karya anak
dapat kita pajang ditempat pemajangan sebagai tanda hasil kegiatan yang telah
dilakukan, hal ini dapat membangun rasa kebanggaan pada diri anak dan dapat
memotivasi untuk menghasilkan karya yang lebih baik lagi. Evaluasi harus mampu
memperdayakan guru, anak dan orang tua. Guru sebagai evaluator harus melihat
penilaian sebagai suatu kesempatan untuk menggambarkan pengalaman anak didik
serta sebagai alat untuk mengetahui kemajuan proses maupun belajar anak didik.
Setelah mempelajari dan memahami
penjelasan mengenai peranan guru, tampaklah bahwa tugas dan tanggung jawab
seorang guru TK tidaklah mudah dalam kegiatan pembelajaran terpadu. Peranan
lain yang harus dilakukan guru sebagai pendidik, pembimbing dan pelatih adalah
:
1.
Korektor
Guru harus bisa membedakan nilai yang baik dan mana nilai yang buruk, sehingga guru dapat menilai dan mengoreksi semua tingkah laku, sikap dan perbuatan anak didik. Jadi peran guru Tk sebagai korektor ialah mengembangkan kemampuan berprilaku melalui kebiasaan-kebaiasaan yang baik dan menghindari kebiasaan-kebiasaan buruk.
Guru harus bisa membedakan nilai yang baik dan mana nilai yang buruk, sehingga guru dapat menilai dan mengoreksi semua tingkah laku, sikap dan perbuatan anak didik. Jadi peran guru Tk sebagai korektor ialah mengembangkan kemampuan berprilaku melalui kebiasaan-kebaiasaan yang baik dan menghindari kebiasaan-kebiasaan buruk.
2.
Inspirator
Guru harus dapat memberikan ilham yang baik bagi kemajuan belajar anak didik. Disini peran guru ialah menuangkan ide-ide atau gagasan atau melakukan inovasi pembelajaran guna kemajuan anak didik. Misalnya menciptakan atau mengembangkan berbagai media, alat maupun metode-metode pembelajaran.
Guru harus dapat memberikan ilham yang baik bagi kemajuan belajar anak didik. Disini peran guru ialah menuangkan ide-ide atau gagasan atau melakukan inovasi pembelajaran guna kemajuan anak didik. Misalnya menciptakan atau mengembangkan berbagai media, alat maupun metode-metode pembelajaran.
3.
Informator
Guru memberikan informasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, selain materi yang telah diprogramkan sesuai kurikulum. Kemudian guru harus mengembangkan dirinya dengan terus belajar tentang kemajuan-kemajuan teknologi agar tidak “gagap teknologi (gatek)” dan memiliki yang luas diberbagai hal.
Guru memberikan informasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, selain materi yang telah diprogramkan sesuai kurikulum. Kemudian guru harus mengembangkan dirinya dengan terus belajar tentang kemajuan-kemajuan teknologi agar tidak “gagap teknologi (gatek)” dan memiliki yang luas diberbagai hal.
4.
Organisator
Guru memiliki kegiatan pengelolan akademik, menyusun tata tertib sekolah dan menyusun kalender akademik. Semua kegiatan harus diorganisasikan dengan baik sehingga tercapai efektivitas dan efesiensi pembelajaran.
Guru memiliki kegiatan pengelolan akademik, menyusun tata tertib sekolah dan menyusun kalender akademik. Semua kegiatan harus diorganisasikan dengan baik sehingga tercapai efektivitas dan efesiensi pembelajaran.
5.
Motivator
Guru hendaknya dapat mendorong anak didik agar lebih bersemangat dan aktif dalam belajar, motivasi ini lebih efektif bila dilakukan dengan memperhatikan kebutuhan anak.
Guru hendaknya dapat mendorong anak didik agar lebih bersemangat dan aktif dalam belajar, motivasi ini lebih efektif bila dilakukan dengan memperhatikan kebutuhan anak.
6.
Inisiator
Peran guru sebagai pencetus ide-ide dalam kemajuan pendidikan dan pembelajaran. Guru harus mampu mengembangkan dan memberi sumbangsih pemikiran demi kemajuan pendidikan mulai dari yang terkecil seperti dalam kelas dan sampai yang terbesar dalam lingkup sekolah maupun wilayah yang lebih luas lagi.
Peran guru sebagai pencetus ide-ide dalam kemajuan pendidikan dan pembelajaran. Guru harus mampu mengembangkan dan memberi sumbangsih pemikiran demi kemajuan pendidikan mulai dari yang terkecil seperti dalam kelas dan sampai yang terbesar dalam lingkup sekolah maupun wilayah yang lebih luas lagi.
7.
Fasilitator
Sebagai fasilitator guru hendaknya menyediakan fasilitas yang memudahkan kegiatan belajar dan dapat menyenangkan atau bisa membangkitkan anak didik untuk bereksplorasi serta menyalurkan minat dan keingintahuannya secara aktif.
Sebagai fasilitator guru hendaknya menyediakan fasilitas yang memudahkan kegiatan belajar dan dapat menyenangkan atau bisa membangkitkan anak didik untuk bereksplorasi serta menyalurkan minat dan keingintahuannya secara aktif.
8.
Pembimbing
Bimbingan yang diberikan guru sebaiknya sesuai dengan kebutuhan anak didik. Jika dilihat anak tersebut mampu melaksanakan tugasnya, namun dia tampak manja atau tidak mau melakukannya maka cobalah untuk bersikap tegas dengan meminta anak untuk mencoba melakukannya sendiri dahulu sampai anak itu benar merasa membutuhkan bantuan barulah guru membantunya.
Bimbingan yang diberikan guru sebaiknya sesuai dengan kebutuhan anak didik. Jika dilihat anak tersebut mampu melaksanakan tugasnya, namun dia tampak manja atau tidak mau melakukannya maka cobalah untuk bersikap tegas dengan meminta anak untuk mencoba melakukannya sendiri dahulu sampai anak itu benar merasa membutuhkan bantuan barulah guru membantunya.
9.
Demonstrator
Dalam kegiatan pembelajaran tidak semua materi pelajaran dapat dipahami oleh anak mengingat kemampuan setiap anak berbeda-beda. Untuk materi yang sulit dipahami oleh anak didik, sebaiknya guru memperagakan sehingga dapat membantu anak yang belum memahami materi tersebut. Untuk materi yang cukup berbahaya dilakukan oleh anak sendiri, sebaiknya guru bertindak sebagai demonstrator.
Dalam kegiatan pembelajaran tidak semua materi pelajaran dapat dipahami oleh anak mengingat kemampuan setiap anak berbeda-beda. Untuk materi yang sulit dipahami oleh anak didik, sebaiknya guru memperagakan sehingga dapat membantu anak yang belum memahami materi tersebut. Untuk materi yang cukup berbahaya dilakukan oleh anak sendiri, sebaiknya guru bertindak sebagai demonstrator.
10.
Pengelola Kelas
Pengelolan kelas menunjukkan pada kegiatan-kegiatan yang menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar-mengajar, termasuk pengaturan tempat duduk, ventilasi, pengauran cahaya dan pengaturan penyimpanan barang.
Pengelolan kelas menunjukkan pada kegiatan-kegiatan yang menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar-mengajar, termasuk pengaturan tempat duduk, ventilasi, pengauran cahaya dan pengaturan penyimpanan barang.
11.
Mediator
Guru hendaknya memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pendidikan dalam berbagai bentuk dan jenisnya, baik media material amaupun nonmaterial. Sehingga guru dapat menentukan media yang paling sesuai untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Selain sebagai mediator, guru juga sebagai penengah dalam proses belajar anak didik khususnya saat kegiatan diskusi kelompok.
Guru hendaknya memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pendidikan dalam berbagai bentuk dan jenisnya, baik media material amaupun nonmaterial. Sehingga guru dapat menentukan media yang paling sesuai untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Selain sebagai mediator, guru juga sebagai penengah dalam proses belajar anak didik khususnya saat kegiatan diskusi kelompok.
12.
Supervisor
Guru dapat membantu, memperbaiki dan menilai secara kritis terhadap proses pembelajaran. Kelebihan yang dimiliki supervisor selain posisinya ada juga karena pengalaman, pendidikan, kecakapan atau keterampilan yang dimilikinya atau memiliki sifat-sifat kepribadian yang menonjol dari pada orang-orang disupervisinya. Dengan peran guru sebagai supervisor, guru juga harus memilki kesadaran untuk dapat menilai kinerjanya sendiri untuk meningkatkan kegiatan pembelajarannya.
Guru dapat membantu, memperbaiki dan menilai secara kritis terhadap proses pembelajaran. Kelebihan yang dimiliki supervisor selain posisinya ada juga karena pengalaman, pendidikan, kecakapan atau keterampilan yang dimilikinya atau memiliki sifat-sifat kepribadian yang menonjol dari pada orang-orang disupervisinya. Dengan peran guru sebagai supervisor, guru juga harus memilki kesadaran untuk dapat menilai kinerjanya sendiri untuk meningkatkan kegiatan pembelajarannya.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
PENUTUP
Kesimpulan
Peranan guru sangat penting demi tercapainya tujuan sesuai dengan yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan pembelajaran dengan pendekatan, peranan guru dalam pembelajaran terpadu adalah sebagai perencana, pelaksanan dan sekaligus evaluator. Peranan lain yang harus dilakukan guru sebagai pendidik, pembimbing dan pelatih adalah sbagai korektor, inspirator, informator, organisator, motivator, inisiator, fasilisator, pembimbing, pengelola kelas, demonstrator, mediator dan supervisor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar