PENGGUNAAN MEDIA DAN
SUMBER BELAJAR DI DALAM PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI
Oleh:
JULI ASTRI LESTARI
1143113012
sumber : www.tabloid-nakita.com
Pembelajaran
merupakan suatu kegiatan melaksanakan kurikulum suatu lembaga pendidikan agar
dapat mempengaruhi para siswa mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
Tujuan pendidikan pada dasarnya mengantarkan para siswa menuju pada
perubahan-perubahan tingkah laku baik intelektual, moral, maupun sosial anak
agar dapat hidup mandiri sebagai individu dan mahluk sosial. Dalam mencapai
tujuan tersebut siswa berinteraksi dengan lingkungan belajar yang diatur guru
melalui proses pembelajaran. Lingkungan belajar yang diatur oleh guru mencakup
tujuan pembelajaran, bahan pembelajaran, metodologi pembelajaran, dan penilaian
pembelajaran. Secara khusus terkait metodologi pembelajaran, aspek ini terkait
dengan dua hal yang saling menonjol yaitu metode dan media pembelajaran. Media
memiliki kedudukan yang sangat penting dalam mencapai tujuan pembelajaran
secara efektif.
Media dalam proses
pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pembelajaran yang
pada gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang
dicapainya.Oleh karena itu penggunaan media pembelajaran sangat dianjurkan
untuk mempertinggi kualitas pembelajaran. Jika ditinjau dari perpektif
komunikasi, pembelajaran pada hakikatnya adalah proses komunikasi yaitu proses
penyampaian pesan dari sumber pesan melalui saluran/media tertentu ke penerima
pesan. Pesan, sumber pesan, saluran/media dan penerima pesan adalah
komponen-komponen proses komunikasi. Pesan yang akan dikomunikasikan adalah isi
ajaran ataupun didikan yang ada dalam kurikulum, sumber pesannya bisa guru,
siswa, orang lain ataupun penulis buku dan produser media; salurannya adalah
media pendidikan dan penerima pesannya adalah siswa atau juga guru.
A. Pengertian Media
Pembelajaran
Kata media
berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata
"medium" yang
secara harfiah berarti "perantara" yaitu perantara sumber
pesan (asource) dengan penerima pesan (a receiver. Banyak batasan
yang diberikan orang tentang media.Media pembelajaran merupakan salah
satu sarana untuk mempermudah penyampaian materi.Pada anak usia dini media
pembelajaran sangat penting karena dalam penyampaian materi pada anak usia dini
akan lebih cepat di tangkap dengan adanya media pembelajaran tersebut. Materi
yang perlu di masukan dalam media pembelajaran anak usia dini adalah memberikan
praktek pembuatan permainan edukatif anak usia dini,karena anak usia dini erat
hubungannya dengan bermain maka media yang paling tepat untuk anak adalah
melalui permainan. Sampai sekarang sudah sering di berikan pembelajaran
mengenai permainan edukatif tapi hanya sebatas teori dan belum dapat di
kembangkan sehingga kita memerlukan materi - materi praktek dan lebih lanjut
mengenai permainan - permainan edukatif yang menjadi salah satu media
pembelajaran yang efektif bagi anak usia dini
B. Manfaat Media Pembelajaran
Banyak
manfaat yang dapat diperoleh dengan memanfaatkan media dalam
1.
pembelajaran yaitu:Pesan/informasi pembelajaran dapat disampaikan dengan
lebih jelas, menarik,kongkrit dan tidak hanya dalam bentuk kata-kata tertulis
atau lisan belaka (verbalistis).
2.
Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera. Misalnya objek yang
terlalu besar dapat digantikan dengan realita, gambar, film bingkai, film atau
model. Kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu dapat ditampilkan lagi
lewat rekaman film, video, dan lain-lain. Objek yang terlalu kompleks dapat
disajikan dengan model, diagram dan lain-lain.
3.
Meningkatkan sikap aktif siswa dalam
belajar.
4.
Menimbulkan kegairahan dan motivasi dalam belajar.
5.
Memungkinkan interaksi yang lebih
langsung antara siswa dengan lingkungan dan kenyataan.
6.
Memungkinkan siswa belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya.
7.
Memberikan perangsang, pengalaman dan persepsi yang sama bagi siswa.
Sementara
itu Kemp dan Dayton (1985) mengemukakan beberapa manfaat media yaitu:
1.
Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar
2.
Pembelajaran dapat lebih menarik
3.
Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar
4. Waktu
pelakasanaan pembelajaran dapat diperpendek
5. Kualitas
pembelajaran dapat ditingkatkan
6. Proses
pembelajaran dapat berlangsung kapan pun dan dimana pundiperlukan
7. Sikap positif siswa terhadap materi pelajaran serta
proses pembelajaran dapat ditingkatkan
8. Peranan guru ke arah yang
positif
C. Jenis Media Pendidikan
Keragaman
dan jenis media yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran sangat banyak dan
variatif oleh karena itu dalam perkembangannya timbul usaha-usaha untuk
mengelompokkan dan mengklasifikasi media-media tersebut menurut kesamaan ciri
atau karakteristiknya. Para ahli yang tercatat dalam proses pengkalifikasian
tersebut antara lain:
Rudy Bretz, Duncan, Briggs,
Gagne, Edling, Schramm, Allen, dan lain-lain. Namun demikian dari beberapa
pengelompokkan media yang mereka lakukan belum terdapat suatu kesepakatan
tentang klasifikasi atau taksonomi media yang berlaku umum dan mencakup segala
aspeknya, khususnya untuk suatu sistem pembelajaran. Bahkan tampaknya memang
tidak pernah akan ada sistem pengelompokkan yang sahih dan berlaku umum.
Berkaitan dengan hal tersebut, dalam bahan ajar ini jenis media tersebut akan
dibagi menjadi tiga kelompok besar yaitu media visual, media audio, dan media
audio-visual. Di bawah ini secara singkat diuraikan keterangan dari
masing-masing jenis dan karakteristik media pendidikan tersebut.
1. Media Visual
Media visual
adalah media yang hanya dapat dilihat. Jenis media visual ini nampaknya yang
paling sering digunakan oleh guru pada lembaga pendidikan anak usia dini untuk
membantu menyampaikan isi dari tema pendidikan yang sedang dipelajari. Media
visual terdiri atas media yang dapat diproyeksikan (projected visual) dan
media yang tidak dapat diproyeksikan (non-projected visual). Media
visual yang diproyeksikan pada dasarnya merupakan media yang menggunakan alat
proyeksi (disebut proyektor) di mana gambar atau tulisan akan nampak pada layar
(screen). Media proyeksi ini bisa berbentuk media proyeksi diam misalnya
gambar diam (still pictures) dan proyeksi gerak misalnya gambar bergerak
(motionpictures). Alat proyeksi tersebut membutuhkan aliran listrik dan
membutuhkan ruangan tertentu yang cukup memadai. Jenis-jenis alat proyeksi yang
biasa digunakan untuk menyampaikan pesan pendidikan untuk anak usia dini
antaranya: OHP (overhead projection) dan slaid suara(soundslide).
Pada lembaga PAUD yang ada di daerah perkotaan
yang memiliki kemampuan untuk mengadakan alat proyeksi ini tentu sangat
menguntungkan sebab pembelajaran bisa ditata lebih menarik perhatian
dibandingkan dengan media yang tidak diproyeksikan. Namun pada umumnya lembaga
PAUD di daerah-daerah tertentu, terutama di pedesaan, belum memungkinkan untuk
mengadakan media proyeksi ini masih dianggap sangat mahal harganya. Di samping
itudiperlukan juga kemampuankemampuan khusus yang memadai dari para guru untuk
menggunakan dan memelihara alat proyeksi tersebut.
Media visual yang tidak
diproyeksikan terdiri atas media gambar diam/mati, media
grafis, media model, dan media
realia
a. Gambar diam atau gambar
mati adalah gambar-gambar yang disajikan secara fotografik atau seperti
fotografik, misalnya gambar tentang manusia, binatang, tempat, atau objek
lainnya yang ada kaitannya dengan bahan/isi tema yang diajarkan. Gambar diam
ini ada yang sifatnya tunggal ada juga yang berseri yaitu berupa sekumpulan
b. Media grafis adalah media
pandang dua dimensi (bukan fotografik) yang dirancang secara khusus untuk mengkomunikasikan pesan-pesan pendidikan. Unsur-unsur
yang terdapat dalam media grafis ini adalah gambar dan tulisan. Media ini dapat
digunakan untuk mengungkapkan fakta atau gagasan melalui penggunaan kata-kata, angka
serta bentuk simbol (lambang). Bila Anda akan menggunakan media grafis ini Anda
harus memahami dan mengerti arti simbol simbolnya, sehingga media ini akan lebih
efektif untuk menyajikan isi tema kepada anak. Karakteristik media ini yaitu
sederhana, dapat menarik perhatian, murah dan
mudah disimpan dan dibawa. Jenis-jenis media grafis ini diantaranya: grafik, bagan, diagram, poster, kartun, dan komik.
c. Media model adalah media
tiga dimensi yang sering digunakan dalam kegiatan pendidikan untuk anak usia
dini, media ini merupakan tiruan dari beberapa objek nyata, seperti objek yang
terlalu besar, objek yang terlalu jauh, objek yang terlalu kecil, objek yang
terlalu mahal, objek yang jarang ditemukan, atau objek yang terlalu rumit untuk
dibawa ke dalam kelas dan sulit dipelajari wujud aslinya. Jenis-jenismedia
model diantaranya: model padat (solid model), model penampang (cutaway
model), model susun (build-up model), model kerja (working
model), mock-up dan diorama. Masing-masing jenis model tersebut ukurannya
mungkin persis sama, mungkin juga lebih kecil atau lebih besar dengan objek
sesungguhnya.
d. Media realia merupakan alat
bantu visual dalam pendidikan yang berfungsi memberikan pengalaman langsung (direct
experience) kepada anak. Realia ini merupakan model dan objek nyata dari
suatu benda, seperti mata uang, tumbuhan, binatang, dsb.
2. Media Audio
Media audio
adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (hanya dapat didengar)
yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan anak untuk
mempelajari isi tema. Contoh media audio yaitu program kaset suara dan program
radio. Penggunaan media audio dalam kegiatan pendidikan untuk anak usia dini
pada umumnya untuk melatih keterampilan yang berhubungan dengan aspek-aspek
keterampilan mendengarkan. Dari sifatnya yang auditif, media ini mengandung
kelemahan yang harus diatasi dengan cara memanfaatkan media lainnya.
Terdapat
beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan apabila Anda akan
menggunakan media audio untuk
anak usia dini yaitu:
a. Media ini hanya akan mampu
melayani secara baik mereka yang sudah memiliki kemampuan dalam berpikir
abstrak. Sedangkan kita mengetahui bahwa anak usia dini masih berpikir konkrit,
oleh karena itu penggunaan media audio bagi anak usia dini perlu dilakukan
berbagai modifikasi disesuaikan dengan kemampuan anak.
b. Media ini memerlukan
pemusatan perhatian yang lebih tinggi dibanding media lainnya, oleh karena itu
jika akan menggunakan media audio untuk anak usia dini dibutuhkan teknik-teknik
tertentu yang sesuai dengan kemampuan anak.
c. Karena sifatnya yang
auditif, jika Anda ingin memperoleh hasil belajar yang yang dicapai anak lebih
optimal, diperlukan juga pengalaman-pengalaman secara visual. Kontrol belajar
bisa dilakukan melalui penguasaan perbendaharaan kata-kata, bahasa, dan susunan
kalimat.
3. Media Audio-Visual
Sesuai
dengan namanya, media ini merupakan kombinasi dari media audio dan media visual
atau biasa disebut media pandang-dengar. Dengan menggunakan media audio-visual
ini maka penyajian isi tema kepada anak akan semakin lengkap dan optimal.
Selain itu media inidalam batas-batas tertentu dapat juga menggantikan peran
dan tugas guru. Dalam hal ini guru tidak selalu berperan sebagai penyampai
materi, karena penyajian materi bisa diganti oleh media. Peran guru bisa
beralih menjadi fasilitator belajar yaitu memberikan kemudahan bagi anak untuk
belajar. Contoh dari media audio visual ini di antaranya program televisi/video
pendidikan/instruksional, program slide suara, dsb.
D. Pengadaan Media
Pembelajaran
Pengadaan
sumber belajar merupakan kelanjutan dari langkah perencanaan. Langkah ini
merupakan langkah guru atau pihak sekolah mewujudkan perencanaan media
pembelajaran yang telah dibuat. Sebaik apa pun perencanaan media pembelajaran
yang dibuat jika guru tidak diwujudkan dan realisasikan dalam bentuk kegiatan
selanjutnya yaitu pengadaan, maka perencanaan tersebut hanya merupakan daftar
keinginan atau dokumen tertulis saja. Oleh sebab itu proses pengadaan menjadi
sangat penting dilakukan sebagai proses selanjutnya sehingga kegiatan
pembelajaran akan ditunjang dengan ketersediaan berbagai media pebelajaran.
1. Pembelian
Pembelian merupakan suatu
kegiatan pengadaan media pembelajaran melalui transaksi pembelian. Pengadaan
media pembelajaran melalui cara ini tentu berimplikasi pada dana atau biaya
yang dibutuhkan. Biasanya pihak sekolah atau lembaga penyelenggara PAUD telah
memiliki rencana anggaran untuk pembelian beberapa jenis media misalnya alat
permainan untuk di dalam ruangan kelas. Untuk melakukan pembelian guru harus
berkoordinasi dan menyampaikan rencana pembelian dan kebutuhannya itu kepada
pimpinan lembaga pendidikan.Pada saat menyampaikan permohonan pembelian kepada
pimpinan lembaga pendidikan, guru perlu menjelaskan jenis-jenis sumber belajar
yang akan dibeli dan mengemukakan alasan mengapa media pembelajaran tersebut
perlu dibeli tentunya saja dengan menyertakan hasil identifikasi kebutuhan
media pembelajaran yang telah disusun sebelumnya. Oleh karena sekolah biasanya
menghadapi keterbatasan dana, maka guru dituntut
mampu memilih dan menentukan
media pembelajaran apa saja yang harus lebih utama dibeliuntuk kepentingan
pembelajaran anak. Pemahaman guru terhadap media pembelajaran ini sangat
penting mengingat guru harus memperhatikan kesesuaian media dengan kebutuhan
perkembangan anak, ketepatan
ukuran, warna dan kerapihannya karena apabila tidak akurat maka tujuan yang
hendak dicapai akan meleset.
2. Hadiah / Sumbangan
Penambahan
koleksi sumber belajar dapat diperoleh dari hadiah, pemberian, hibahataupun
sumbangan dari berbagai pihak seperti instansi pemerintah, swasta ataupun
perorangan. Sumbangan atau bantuan yang diterima ada kalanya tanpa diminta
terlebih dahulu, namun ada juga yang dilakukan melalui permohonan dari pihak
lembaga pendidikan. Sumbangan biasanya diberikan oleh lembaga-lembaga tertentu
yang memiliki kepedulian terhadap penyelenggaraan pendidikan anak anak usia
dini. Lembaga-lembaga seperti itu pada saat ini sangat banyak baik dari dalam
maupun dari luar negeri.
Pengadaan
sumber belajar melalui hadiah/sumbangan menuntut guru untuk secara aktif
mencari berbagai informasi termasuk alamat lembaga atau institusi yang membuka
peluang untuk memberikan bantuan. Pada umumnya, tindak lanjut dari bentuk
pengadaan seperti ini adalah dalam bentuk jalinan kerjasama antara lembaga
pemberi sumbangan dengan
lembaga pendidikan penerima
sumbangan.
3. Bekerjasama
Bekerja
sendiri jauh lebih berat daripada bekerja sama. Bekerjasama antar lembaga
tertentu menumbuhkan satu hasil yang lebih baik apabila kerjasama itu dilakukan
secara terbuka, profesional, dan saling menguntungkan (mutual benefits).Kerjasama
ini bisa dalam bentuk pinjam meminjam media pembelajaran yang dimilikio leh
lembaga yang berbeda. Jika di tingkat kecamatan memiliki media pembelajaran
tertentu, maka lembaga pendidikan dapat meminjamnya. Selain itu, jika media
pembelajaran di suatu lembaga PAUD lebih lengkap dapat dipinjamkan ke lembaga
PAUD yang lain.Kerjasama juga dapat terjadi antar lembaga misalnya antar
lembaga PAUD dengandinas-dinas terkait seperti dinas pertanian, dinas
kesehatan, dan lain-lain. Kerjasama dengan orang tua siswa juga sangat penting
mengingat banyak orang tua yang mempunyai potensi untuk membantu lembaga pendidikan
dalam berbagai bentuk. Apakah dalam bentuk materi atau dalam bentuk
keahlian-keahlian atau pengetahuan lebih yang dapat dimanfaatkan oleh lembaga
pendidikan.
4. Membuat
Pengadaan
media pembelajaran dapat juga dilakukan melalui pembuatan yang dilakukan oleh
guru. Pembuatan sendiri oleh guru memiliki kelebihan dalam hal guru dapat
menyesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Jika guru akan
membuat media pembelajaran secara mandiri maka terlebih dahulu guru harus
menganalisis program
pembelajaran/kurikulum yang digunakan sehingga media yang dibuat sesuai
dengan tuntutan dan kebutuhan program. Berdasarkan hasil analisis tersebut guru
mengembangkan rancangan/desain media tersebut. Selanjutnya guru membuat media
pembelajaran tersebut sesuai rancangan yang telah dibuat. Jika memungkinkan
sebelum digunakan secara luas di lembaga pendidikan, terlebih dahulu dilakukan
ujicoba terbatas sehingga keandalan media tersebut teruji.
E. Kreteria Pemilihan dan
Penggunaan Media Pembelajaran
Ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam
pemilihan media,pertama adalah kesesuaian dengan materi dan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai.oleh karena media merupakan salah satu komponen sistem
pembelajaran, faktor – faktor lain karakteristik siswa, strategi pembelajaran
dan alokasi waktujuga perlu dipertimbangkan.Kedua,media yang memerlukan
fasilitas pendukungg perlu dipertimbangkan apakah tersedia atau tidak.dan bagi
media yang harga atau pembuatannya mahal perlu dipertimbangkan efisiensi biaya
dalam jangka waktu lama.
F. Penyimpanan dan
Pemeliharaan Media Pembelajaran
Menyimpan
dan memelihara media pembelajaran di lembaga PAUD baik yang ada di dalam
ruangan maupun yang ada di luar merupakan hal yang penting dilakukan oleh guru.
Hal tersebut dikarenakan penggunaan media pembelajaran tersebut tentu tidak
hanya untuk satu kali kegiatan belajar saja melainkan akan digunakan secara
terus-menerus. Selain itu intensitas penggunaan media pembelajaran oleh anak
juga akan sangat tinggi. Apalagi untuk media-media pembelajaran tertentu yang
sangat disukai oleh anak. Sehubungan dengan pentingnya fungsi penyimpanan dan
pemeliharaan ini, guru harus mengetahui jenis media pembelajaran yang perlu
disimpan dan dipelihara dengan baik. Cara anak meletakkan media pembelajaran di
kelas tidak terlepas dari pengawasan guru.Guru juga harus memantau bagaimana
cara anak memainkan media tersebut dan mengembalikan media tersebut pada
tempatnya, karena anak harus dibiasakan bertanggung jawab terhadap media
pembelajaran yang dimainkannya. Agar pemakaian dapat bertahan, maka cara
penyimpanan dan cara memeliharanya harus baik. Guru harus memperhatikan tingkat
kelembaban ruang penyimpanan media atau ruangan kelas karena tempat yang lembab
dapat menumbuhkan jamur dan merusak media pembelajaran. Dengan demikian perlu
dipersiapkan tempat khusus, seperti rak-rak untuk meletakkan barang, lemari
tertutup untuk menyimpan barang atau buku yang tidak digunakan sehari-hari.
Dalam
pelaksanaan penyimpanan/pemeliharaan sumber belajar yang menunjang
proses pembelajaran di lembaga
PAUD hendaknya diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Untuk media pembelajaran
yang terdapat diruang kelas, guru dapat melakukan bentuk-bentukperawatan dan
penyimpanan sebagai berikut :
· Alat-alat seharusnya disimpan di tempat yang memenuhi syarat, tidak lembab,
cukup ventilasi, dan diatur rapi dalam lemari alat atau rak alat.
· Dalam penyimpanan ini harus
diperhatikan juga jenis-jenis alat tersebut seperti buku dan kertas-kertas
dalam lemari atau rak, alat peraga lainnya disimpan di tingkat yang sesuai dan
aman.
· Pemeliharaan bahan dari kayu
dilakukan secara berkala dengan menyemprotkan obat anti serangga atau rayap,
dimeni, dicat, diplitur atau dipernis.
· Pemeliharaan bahan yang terbuat dari plastik dilakukan dengan melindunginya
dari benda panas, membersihkannya dengan alat pembersih yang lembut.
· Khusus untuk boneka/pakaian dapat
dicuci atau diganti apabila sudah kusam atau lusuh.
· Alat yang terbuat dari kain ditempatkan dalam lemari tertutup, diberi kapur
barus atau kamper.
2. Adapun untuk alat yang
terdapat di luar ruangan kelas dapat dilakukan hal-hal sebagai
berikut :
· Alat-alat ditempatkan pada tempat yang bebas banjir dan apabila ada
kerusakan segera diperbaiki umpamanya ada bagian besi yang patah secepatnya
dilas, bila catnya terkelupas segera dimeni/dicat dan pemberian pelumas secara
rutin.
· Bak pasir hendaknya selalu bersih
dari kotoran-kotoran dan ditutup, pasirnya selalu ditambah apabila diperlukan.
· Bak air hendaknya diperhatikan kebersihannya.
· Kereta dorong, otoped, mobil-mobilan
harus ditempatkan pada tempat yang bebas banjir dan selalu diberi pelumas.
G. Penggunaan dan Evaluasi
Media Pembelajaran
Alasan
perlunya penggunaan media pembelajaran secara optimal dalam pembelajaran adalah
dikaitkan dengan tugas yang diemban guru dalam kesehariannya yaitu menyajikan
pesan, membimbing dan membina anak untuk mencapai tujuan pembelajaran
yaitumengembangkan semua aspek perkembangan anak dalam waktu yang telah
ditetapkan dan relatif terbatas. Sementara itu banyaknya media pembelajaran
yang dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh guru terkadang luput dari
perhatianya. Hal tersebut salah satu penyebabnya adalah karena guru tidak
mempunyai pengetahuan dan keterampilan teknis untuk menggunakan media pembelajaran
tersebut. Guru hendaknya memiliki pengetahuan dan wawasan dalam menggunakan
berbagai media pembelajaran. Dengan pengetahuannya itu, guru akan memanfaatkan
secara optimalmedia pembelajaran yang tersedia. Ia akan menggunakannya sendiri
secara kreatif sehingga kegiatan belajar anak dapat berjalan dengan efektif.
Menggunakan berbagi mediapembelajaran memang membutuhkan keterampilan tertentu
dan khusus. Berikut ini ada beberapa contoh penggunaan beberapa media
pembelajaran dan hal-hal yang harusdiperhatikan dalam penggunaannya.
1. Media cetak
Buku mutlak digunakan oleh
guru sebagai sumber belajar. Beberapa kriteria yang sebaiknya menjadi dasar
pertimbangan dalam menggunakan buku adalah kriteria isi yang mencakup apakah
isi buku ini relevan dengan kurikulum/program yang berlaku, urutan isi buku,
isi dan topik yang disajikan pembahasannya mudah dipahami anak, kemampuan
pengarang dan penerbit, kebaruannya (currentness), dan lain-lain.
2. Benda sebenarnya
Sejalan dengan pembelajaran
anak usia dini, guru dapat menggunakan benda-benda sebenarnya sebagai media
pembelajaran. Penggunaan benda sebenarnya seperti pada saat guru menjelaskan
tanaman misalnya bunga guru harus dapat menggunakan secara tepat dan memanfaatkan benda-benda tersebut agar sebuah
indera anak terstimulasi dengan baik misalnya saja anak dapat mengamati bunga
yang sebenarnya, mencium harum wangi bunga, menyentuh mahkotanya, daun dan
tangkai bunga. Dengan demikian anak lebih memahami melalui pengalaman nyata dan
lebih menyenangkan.
3. Barang Bekas
Kreativitas guru dalam
menggunakan barang bekas menjadi media pembelajaran dapat membantu proses
pembelajaran. Contohnya botol bekas minuman kaleng dapat dikemas menjadi kaleng
suara dengan bantuan kerikil untuk berlatih seni musik, melatih daya
pendengaran, dan mengenalkan berbagai bunyi-bunyian kepada anak.
4. Model
Guru dapat menggunakan model
tiruan seperti motor-motoran, mobil-mobilan, becak dan lain-lain untuk membantu
memberikan gambaran alat angkutan kepada anak. Model ini cukup efektif
digunakan untuk memberikan pengetahuan dan informasi pada anak mengenai
objek-objek tertentu yang ditampilkan dalam bentuk model ataun tiruan dari
benda sebenarnya.
Dafrtar
Pustaka
Hartati,
sri.2010.Bahan Ajar Perencanaan Pembelajaran TK. UNP
Sanjaya,wina.2008.perencanaan
dandesain sistem pembeljaran:jakarta
Majid, Abdul. 2008. Perencanaan
Pembelajaran (Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Uno, Hamzah B. 2008. Perencanaan
Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Tim Penyusun.2008.Bahan Ajar Belajar dan Pembelajaran.FIP
UNP
Tidak ada komentar:
Posting Komentar