Game Berbasis Multi media sebagai Upaya Intervensi Sejak Dini
‘Review Game Edukasi Anak’
Kelompok
1
Leli
Maimunnah
Masyunita
Siregar
Mutiara Ernanda
Windi Nurika
Mata
Kuliah : Komputer untuk AUD
Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Universitas Negeri Medan
BAB I Pendahuluan
A. Latar belakang
Usia dini adalah
anak yang berada pada rentang usia dari lahir sampai delapan tahun. Usia
tersebut merupakan usia dimana anak akan banyak menghabiskan waktunya dalam
satu kegiatan yaitu bermain. Bermain merupakan aktivitas yang menyenangkan bagi
anak sehingga bagi mereka bermain adalah kehidupan dan hidup adalah permainan.
Saat ini banyak orang tua yang mengabaikan hak
bermain anak dengan menjajali mereka dengan berbagai aktivitas akademik, sehingga
banyak lembaga PAUD atau TK/RA yang juga menerapkan hal yang sama sesuai dengan
tuntutan orang tua. Padahal melalui dunia bermain kita dapat memberi stimulus pada anak untuk
membantu mereka dalam mengembangkan potensi yang ada dalam diri mereka.. Selain
banyaknya orang tua yang mengabaikan pentingnya bermain bagi anak, ada juga
tipe orang tua yang sejak dini sudah mengenalkan gadget kepada anak dengan
dengan alasan sederhana, agar anak tidak rewel dan diam ketika diberi gadget.
Salah satu alternative untuk mewujudkan keinginan orang tua dan hak anak
tanpa merusak diri mereka dari berbagai efek negative dari gadget yang diberikan oleh orang tua adalah melalui pemberian game
edukatif yang dapat memberikan kontribusi positif dalam tumbuh kembang anak. Dewasa ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi semakin berkembang pesat. Saat ini penggunaan ITC sudah mencapai
lapisan usia dini. Sesuai perkembangan
zaman, anak usia dini zaman sekarang sudah mulai akrab dengan ITC
seperti game peran kita sebagai orang
tua yang bijak dan guru serta orang
dewasa yang peduli akan edukasi untuk anak, kita juga harus selektif dalam
memilih game yang ada pada android
maupun laptop yang digunakan oleh anak. Sehingga penggunaan ITC dapat digunakan
sesuai fungsi dan lebih bermanfaat.
Dalam pemilihan permainan atau game untuk anak
kita harus menyesuaikan dengan usia anak, agar dapat memberikan stimulus yang
tepat pada anak sehingga game tersebut memberikan dampak positif bagi tumbuh
kembang anak. Adanya unsur-unsur negatif
yang dapat ditemukan dengan mudah diberbagai tempat dan bentuk, yang terkadang
dikelabui dengan tokoh kesukaan anak. Untuk itu
sebagai orang tua kita harus benar-benar memfilter game yang digunakan oleh anak.
Mengingat betapa
pentingnya permaian untuk anak dan banyaknya game atau permainan yang
ditawrakan . Maka diperlukan pengetahuan orang tua akan game yang tepat untuk
diberikan kepada anak. Malaui kesempatan ini, akan di kupas salah satu game
edukasi yang dapat dijadikan sebagai refresensi dalam game yang akan diberikan
kepada anak.
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan
paparan latar belakang masalah tersebut dapat ditarik beberapa rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Mengapa
anak memerlukan pendidikan sejak awal?
2. Bagaimana
pemberian intervensi sejak dini melalui teknologi?
3. Mengapa
anak memerlukan sebuah permainan?
4. Bagaimana
cara memperoleh permainan yang bermutu melalui teknologi?
5. Apa
saja kelebihan dan kekurangan penggunaan permainan tersebut?
C.
Tujuan
dan Manfaat
Tujuan utama dari review game edukasi
ini adalah sebagai refrensi untuk otang tua, guru ataupun orang dewasa yang hendak memberikan
game edukasi untuk anak usia dini. Melalui review ini, akan disajikan ulasan
seputar gema edukasi anak.
Manfaat yang akan diperoleh dari
review game ini adalah menambah wawasan orang dewasa disekitar anak tentang
game edukasi yang ada dan sesuai dengan anak usia dini. Selain itu, tanpa
maksud menggurui melalui reviw game ini, akan dituntun dalam pemilihan game
yang sesuai dengan anak suai dini
BAB II Kajian Pustaka dan Pembahasan
A. Tinjauan Teori
1. Teori PAUD
Menurut Unicef menyatakan bahwa
pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kesejahteraan anak dan
berkontribusi terhadap penurunan kemiskinan dan ketidaksejahteraan. Hal
tersebut tentulah dimulai dari pendidikan sejak awal yaitu pendidikan anak usia
dini. Anak sebagai makhluk awal yang hadir dalam kehidupan dan generasi penerus
bangsa tentulah memerlukan dan membuttuhkan intervensi atau penanaman awal
sikap, pengetahuan dan keterampilan.
Dalam UU No.20 Tahun 2003 tentang sisdiknas
menyatakan bahwa:“Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang
ditujukan kepada anak sejak lahir sampai usia enam tahun yang dilakukan melalui
pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan
jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih
lanjut. Sedangkan menurut Anwar, pendidikan anak usia dini adalah pendidikan
yang berfungsi untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani, serta
perkembangan kejiwaan peserta didik yang dilakukan di dalam maupun diluar
lingkungan keluarganya.
Berdasarkan uraian tersebut dapat
disimpulkan bahwa pendidikan anak usia dini ialah suatu upaya iintervensi sejak
dini bagi anak yang berada dalam rentang usia 0-6 tahun melalui pemberian
rangsangan dalam kegiatan bermain untuk mengembangkan seluruh aspek
perkembangan yang dimilikinya sebagai persiapan untuk menghadapi kehidupan di
masa yang akan mendatang.
2.
Teori
permainan (game)
Permainan ialah suatu kegiatan yang
menyenangkan yang dilaksanakan untuk kepentingan itu sendiri . kehidupan anak (Triardila, 2014). Sedangkan menurut
Diana menyatakan bahwa permainan mempunyai arti sebagai sarana mensosialkan diri
anak. (Mutiah, 2010) Artinya melalui permainan anak dapat
bersosialisasi dan memperkenalkan diri kepada lingkungannya. Melalui permainan
anak mempunyai kesempatan untuk menggali potensi yang ia miliki.
Konsep permainan dan bermain
sejalan, artinya jika bermain merupakan kegiatan yang dilakukan individu untuk
memperoleh kepuasaan secara individu namun jika permainan lebih terikat kepada
peraturan dan dilakukan secara berkelompok namun tetap dalam satu tujuan untuk
memperoleh kesenangan.
Dapat disimpulkan bahwa permainan
merupakan suatu kegiatan yang dillakukan seorang individu maupun kelompok
dengan mengikuti suatu aturan yang ada agar mencapai tujuan yang akan dicapai
yaitu memperoleh kesenangan dan mendapatkan pengalaman sebagai upaya menggali
potensi anak usia dini tersebut.
Relevansi antara permainan yang dimaksud dengan pendayahgunaan
iptek ialah melalui game edukasi anak yang didapat secara mudah melalui
aplikasi google playstore tersebut memberikan pengalaman langsung kepada anak
untuk berinteraksi dengan teknologi dan tentunya menggunakan aturan yang ada
untuk menyelesaikan permainan tersebut.
3. Teori Multimedia
Multimedia terdiri dari dua kata
“multi” artinya banyak dan “media” artinya perantara atau sesuatu untuk
dibawakan atau menyampaikan informasi. Menurut Comic, multimedia merupakan
penggabungan suara, teks dan gambar. Selain itu multimedia dianggap sebagai media
pembelajaran berbasis komputer (Nandi, 2006)
Multimedia dianggap sebagai sarana
pembelajaran yang menunjang perkembangan anak usia dini, selain penawaran yang
diberikan menarik dan dapat merangsang perkembangan anak. Pembelajaran akkan
lebih bermakna jika anak melihat
langsung atau melalui pembelajaran yang kontekstual atau langsuung dan berpusat
terhadap minat anak.
4. Deskripsi Game Edukasi Anak
Game edukasi anak adalah
salah satu game edukasi yang ditawarkan oleh play store untuk anak usia dini,
tepatnya anak usia tk. Game ini dirancang sebagai persiapan
awal anak sbemlum memasuki sekolah dasar, seperti pengenalan huruf, angka ,
hewan, uah-buahan, bentuk dan juga warna.
Sebelum membahas lebih luas game
edukasi anak, alangkah lebih baiknya kita mengetahui bagaimana cara mengunduh
dan memainkan game tersebut.
- Langkah pertama pastikan aplikasi google playstore anda ada didalam android anda agar lebih memudahkan dalam pencarian, kemudian ketik didalam kolom pencarian ‘game edukasi anak’ dan pilihlah bagian yang kedua pada gambar.
Gambar 2.1.
Pencarian game di Playstore
2. Setelah diplih bagian yang kedua kemudian klik.lalu
ikuti petunjuk untuk mengunduh
Gambar 2.2.
Game edukasi sesudah diunduh
3. Langkah
selanjutnya selamat telah berhasil mengunduhnya.
4. Setelah
aplikasi berhasil diunduh selanjutnya masuk kedalam aplikasi tersebut untuk
memainkannya
Gambar2.3.
Tampilan Menu Game
Pada tampilan menu utama game
tersebut memiliki berbagai banyak option
yang dapat dipilih apakah angka, huruf, bentuk, warna, buah daan hewan.
Dibagian bawah juga terdapat pilihan memory game dan mewrnai.
Gambar 2.4.
Tampilan Second Menu
Pengenalan berfungsi untuk mengeluarkan suara tampilan
angka, gambar, bentuk dan lainnya agar anak yang mendengarnya menjadi tertarik
dan bisa diulang-ulang. Sedangkan pertanyaan berfungsi untukk mengevaluasi
pengenalan yang telah dimainkan oleh anak, tujuannya agar anak tersebut
mengerti dan bermakna untuknya..
Gambar 2.5
Tampilan Game saat sedang dimainkan.
Dapat disimpulkan beberapa ciri-ciri
umum dari game ini adalah sebagai berikut:
o Adanya
pengantar disetiap game dengan menggunakan suara yang lembut.
o Setiap
bentuk game, ada dua pilihan, yaitu pengenalan dan pertanyaan
o Game
ini menggunakan banyak warna
o Tombol-tombol
pada game ini disertai dengan suara
o Bahasa
yang disampaikan oleh pengantar gane adalah bahasa yang sangat santun dan lembut
o Ada
banyak pilihan gambar yang dapat diwarnai oleh anak.
Dari beberapa ciri diatas, dapat
terlihat bahwa game ini sangat sesuia dengan anak usia dini, tepanya usia 5-6
tahun. Salah satu yang menjdai ciri anak yang tergambar jelas dari game ini
adalah penggunaan warana yang beragam dan cerah disetiap pilihan gamenya, sperti
gambar buah-buahna, huruf, angka, bentuk bahkan dalam permainan mewarnai anak
bisa memilih banyak warna. Selain itu, anak usia dini juga sangat suka dengan
bunyi-bunyian ataoun suara. Hal ini juga terdapat dalam game edukasi anak ini.
Dalam satu aplikasi game, kita dapat
memberikan banyak pengetahuan untuk anak. Seperti pengenalan angka, huruf,
bentuk, buah-buhan, hewan dan juga warna. Selain itu dalam game ni ada juga
permainan yang melatih konsentrasi dan memori anak saat mereka memainkan
permainan memory game. Dalam
permainan mewarnai anak akan belajar mengenal warna dan mengkombinasikan warna
dalm satu media gambar. Sehingga , dalam satu aplikasi kita dapat mengembangkan
lebih dari satu aspek dalam diri anak . Alangkah lebih baik dan akan semakin
terasa kelebihan dari game edukasi anak ini, ketika kita sebagai orang
dewasa mendampingi anak ketika memainkan
permainan dalam game ini. Sehingga aspek-aspek perkembangan anak akan
tersentuh.
B. Metode
1. Metode
(studi) Pustaka
Studi pustaka yang dilakukan ialah berbentuk deskriptif
naratif yang artinya pembahasan
dilakukan dengan memperhhatikan kajian teori yang telah dibuat dan dengan
pemahaman dan penalaran tim penulis sebagai upaya penyimpulan.
2. Wawancara
Wawancara dilakukan dengan objek sasaran yaitu anak usia
5 tahun sebagai upaya melihat kemampuan apa yang diperoleh anak saat dan
setelah memainkan game edukatif ini.
C. Pembahasan Game Edukasi Anak
Berdasarkan konsep dari multimedia
sendiri dimana multimedia sebagai sebuah media pembelajaran berbasis ITC yang
berupa tampilan suara, gambar, teks, grafik dan icon-icon lain sebagai
penunjang kemenarikan suatu tampilan media. Aplikasi game edukasi anak ini
termasu kepada pembelajaran berbasis multimedia karena memanfaatkan teknologi
dan menampilkan keberagaman warna yang cerah dan menarik ditambah lagi suara
yang muncul disetiap icon saat disentuh.
Sejalan dengan hal tersebut, kembali
lagi bahwa game edukasi ini termasuk kedalam aplikasi yang memegang peranan
memainkan suatu permainan, jika ditinjau berdasarkan kajian pustaka tersebut
maka relevan halnya dengan game edukasi anak tersebut yang mana gae dibuat
dengan memerankan suatu aturan untuk tujuan pengembangan aspek yang dimiliki
oleh anak dan tentunya untuk mencapai kesenangan walaupun presentase
kesennangannya sedikit lebih kepada ke pengetahuan.
Kelebihan dan kekurangan Game
1. Kelebihan
Game Edukasi Anak
o
Ditinjau dari
pendidikan, game ini memiliki banyak variasi, selain dari menggambar, anak
dapat menjawab pertanyaan dan anak dapat mengenal banyak buah, bentuk, warna, huruf, dan angka yang
sebelumnya anak tersebut tidak ketahui. Game edukasi juga memberi penguatan
berupa pujian setelah menjawab pertanyaan jika benar.
o
Ditinjau dari segi
multimedia, variasi atau pengaturan cahaya yang diberikan sangat elegan dan
sesuai dengan karakteristik anak.
o
Ditinjau dari
kemenarikan, anak di beri sketsa gambar dan mewarnai sesuai dengan imajinasi
anak dengan berbagai pilihan warna sehingga menimbulkan daya tarik tersendiri
o
Ditinjau dari segi
hiburan, game tersebut menarik dikarenakan ada tantangan sewaktu bermain memory
game dan tebak-tebakan.
2. Kekurangan
Game Edukasi Anak
o
Tidak adanya tingkatan
level di setiap game yang disajikan. Hal ini, menjadikan game ini kurang
memiliki tantangan.
o
Ukuran gambar dengan
objek nyata tidak sesuai. Maksudnya, fakta di lapangan ukuran gajah harus lebih
besar dari pada capung. Sedangkan, dalam permainan ini kedua hewan tersebut
ukuran kedua objek itu di samakan. Hal ini akan membuat anak menjadi bingung
untuk membedakan jenis-jenis binatang yang ada digame tersebut.
o
Pada game angka, urutan
angka tidak tepat. Untuk nilai 0 sebaiknya diletakkan sebelum huruf 1, tetapi
di game ini, nilai 0 diletakkan diurutan setelah angka 10.
o
Pada bagian memory
game, bentuk permainannya kurang sesuai dengan judul permainannya. Untuk anak
usia dini permainan ini terlalu sulit dimainkan anak. Karena tidak di tunjukkan
terlebih dahulu contoh angka yang akan ditebak. Dalam menyelesaikannya game
bagian ini anak akan mengalami kesulitan, karena tidak ada petunjuk utuk
memainkannya.
o
Pada bagian mewarnai,
ada kesulitan dalam memilih warna. Karena apabila kita memilih warna dengan
mengklik bagian sudut kiri. Maka apabila di klik sekali maka tidak akan muncul
lagi
o
Memicu kebosanan anak
karena suaranya yang terlalu lembut dan rentang konsentrasi anak tidak sinkron
dengan game yang ada.
BAB III Penutup
a. Simpulan
1. Pendidikan
anak usia dini sebagai pendidikan yang diperuntukkan untuk anak usia awal
kehidupan sebagai generasi penerus bangsa sangatlah penting sebab melalui
pendidikan sejak dini anak dapat menyalurkan bakat dan potensinya.
2. Upaya
intervensi sejak dini diberikan melalui teknologi berbasis multimedia sebagai
penanaman awal kepada anak usia dini tentang pemanfaatan IPTEK
3. Multimedia
sebagai media pembelajaran berbasis teknologi memberikan kemudahan kepada guru
maupun orang tua untuk memberikan fasilitas berupa permainan ‘game edukatif
anak’ salah satunya
4. Game
edukasi anak memberikan penawaran kepada guru sebagai agen intervensi kepada
anak tentang pengenalan huruf, angka, bentuk, warna dan buah kepada anak usia
dini dengan berbagai penampilan dan performa yang menarik. game ini pun mudah
didapatkan melalui google playstore
b. Saran
Sebaiknya
game edukasi anak yang diperuntukkan untuk anak usia dini lebih memiliki
tingkat level saat bermain game agar anak tertantang untuk bermain game edukasi
dan pada game edukasi gambar binatang yang besar seperti gajah sebaiknya tidak
sama besar gambar nya dengan gambar capung, karena akan mempengaruhi pemikiran
anak bahwa capung itu besarnya sama dengan gajah, dan game edukasi angka, angka
0 seharusnya jangan di depan angka 10, lebih baiknya angka 0 letaknya sebelum
angka 1. Suara pada game edukasi sebaiknya jangan terlalu lembut dikarenakan
anak mudah bosan, suara tersebut
hendaknya beragam dan ketika mengklik gambar hewan tersebut hendaknya game
tersebut juga mengeluarkan suara hewan tersebut, misalnya di klik gambar kucing
akan muncul juga suara meong meong.
Daftar Pustaka
Mutiah, D. (2010). Psikologi
Bermain Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana.
Nandi.
(2006). Penggunaan Multimedia Interaktif dalam Pembelajaran Geografi di
Persekolahan. GEA .
Triardila,
W. (2014). Pengaruh Metode Bermain Peran terhadap Peningkatan Perilaku
Sosiall. Pendidikan .
Jasa Pembuatan Media Pembelajaran Flash & Android
BalasHapusPSC Indonesia | WA. 0815 797 4549 | BBM. 7585807C
www.pembelajaraninteraktif.com