REVIEM
GAME
“MARBEL
BELAJAR ANGKA”
Oleh :
KELOMPOK
7 :
1. Aprilia
Tiara Putri ( 1141113001 )
2. Fitriani ( 11411130)
3. Novita
Fadillah ( 1141113024 )
4. Siti
khodijah ( 1141113027 )
Dosen pembimbing : Drs. Dwi Budiwiwaramulja, M.Sn
REGULER
A 2014
PENDIDIKAN GURU
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
NEGERI MEDAN
2015/2016
BAB
I
PENDAHULUAN
a. Latar
Belakang
Anak usia dini adalah anak yang berumur 0-6 tahun
yang sangat membutuhkan rangsangan dari lingkungannya. Anak usia dini adalah
sosok individu yang sedang menjalani suatu proses perkembangan dengan pesat dan
fundamental bagi kehidupan selanjutnya ( Nasriah,Dedi Husrizal Syah, 2013).
Dunia anak adalah dunia bermain, melalui bermain anak memperoleh
pelajaran yang mengandung aspek perkembangan kognitif, sosial, emosi dan
perkembangan fisik.Melalui kegiatan bermain dengan berbagai permainan anak
dirangsang untuk berkembang secara umum baik perkembangan berpikir, emosi
maupun sosial.
Melalui kegiatan bermain yang mengandung edukasi, daya pikir anak
terangsang untuk merangsang perkembangan emosi, perkembangan sosial dan
perkembangan fisik.Setiap anak memiliki kemampuan dan ketertarikan bermain yang
berbeda tergantung dari perkembangan anak. Dari permainan juga biasanya akan
menimbulkan fantasi-fantasi besar oleh anak, dan tentu akan semakin menambah
rasa ketertarikan anak pada mainan tersebut.
Gordon
dan Browne (Moeslichatoen, 2004:32) menyatakan bahwa bermain membawa harapan
dan antisipasi tentang dunia yang memberikan kegembiraan dan memungkinkan anak
berkhayal seperti sesuatu atau seseorang, suatu dunia yang dipersiapkan untuk
berpetualang dan mengadakan telaah, suatu dunia anak-anak.
Dalam
blog Mike Febriani (2012) Bermain dengan
menggunakan alat permainan dapat memenuhi seluruh aspek kebahagiaan anak. Pada
saat anak merasakan senang, maka pertumbuhan otak anak pun kian meningkat
sempurna sehingga akan makin memudahkan anak dalam melakukan proses
pembelajarannya. Oleh karena itu alat permainan ini tidak dapat dipisahkan dari
kebutuhan anak. Dalam era Globalisasi anak sangat senang dalam permainan (game)
yang ada di handphone atau computer , mereka sangatlah senang menggunakannya,
bagi mereka game merupakan hal yang menarik bagi diri anak. Desain game yang
menarik juga menambah semangat anak dalam memainkan permainan game tersebut.
Jadi game merupakan suatu alat yang sangat berpengaruh bagi kehidupan dan
perkembangan teknologi yang ada , game merupakan bagian yang tidak terpisahkan
bagi anak , serta dapat menjadi alat refhreshfing penghilang penat dari
segala rutinitas keseharian yang telah kita lalui.
Dalam makalah
ini kami membahas mengenai review game Marbel
Belajar mengenal angka . Game ini
merupakan game yang mengajarkan anak tentang angka .Oleh karena itu, apabila ingin
memperkenalkan dengan dunia internet, maka kenalkanlah berbagai aplikasi
yang baik dan cocok bagi usia dan tahap perkembangannya. Salah satu aplikasi
yang sering digunakan adalah aplikasi game edukatif.Games edukatif sendiri
adalah permainan yang dirancang dan dibuat untuk merangsang daya pikir anak
termasuk meningkatkan kemampuan berkonsentrasi dan memecahkan masalah. Karena
di masa yang akan datang anak akan dihadapkan dengan ribuan permasalahan yang semakin komplek.
b. Rumusan
Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan Game edukatif ?
b. Untuk Usia Berapa Game Marbel Belajar angka ?
c. Bagaimana
Metode yang digunakan dalam game Marbel
Belajar Angka ?
d. Apa
Kelebihan dan kekurangan game tersebut?
c.
Tujuan dan Manfaat
Game ini dapat
mengasah otak anak usia dini dalam mengenal angka , anak tidak hanya sekedar
bermain tetapi melalui permainan ini anak memperoleh pengetahuan dan
pengenalan tentang angka.
BAB
II
TINJAUAN
TEORI
A.
Pengertian Pendidikan
Anak Usia Dini
UU No 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas menyatakan
bahwa Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan
kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui
pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan
jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih
lanjut.
Ada dua tujuan dilaksanakannya PAUD, yaitu tujuan
utama dan tujuan penyerta.Tujuan utama dilaksanakannya PAUD adalah untuk
membentuk anak Indonesia yang berkualitas, yaitu anak tumbuh dan berkembang
sesuai dengan tingkat perkembangannya sehingga memiliki kesiapan yang optimal
didalam memasuki pendidikan dasar serta mengarungi kehidupan dimasa dewasanya. Karena itu tujuan utama PAUD adalah
memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak sedini mungkin yang meliputi
aspek-aspek fisik, psikis dan social secara menyeluruh yang merupakan hak anak.
(Nasriah,Dedi Husrizal Syah, 2013).
B.
Game Edukatif
Definisi game
pertama kali dibuat oleh filsuf, Ludwig
Wittgenstein. Dalam karyanya yang berjudul Philosophical
Investigations, ia berpendapat bahwa unsur-unsur permainan terdiri dari
bermain, aturan, dan kompetisi. Roger Caillois,
mendifinisikan permainan sebagai kegiatan yang harus memiliki karakteristik
sebagai berikut:
1)
menyenangkan,
2)
terpisah, dibatasi waktu dan
tempat,
3)
pasti, hasil kegiatan tidak
terduga,
4)
non-produktif, partisipasi
tidak mencapai sesuatu yang berguna,
5)
diatur oleh peraturan,
6)
fiktif, disertai dengan
kesadaran realitas yang berbeda.
Sedangkan Katie Salen dan Eric Zimmerman mendifinisikan
permainan sebagai sebuah sistem di mana pemain terlibat dalam konflik buatan,
ditentukan
oleh aturan yang menghasilkan hasil yang terukur.
Menurut blog Maya
Dikiria Permainan edukatif adalah semua bentuk permainan yang dirancang untuk
memberikan pengalaman pendidikan atau pengalaman belajar kepada para pemainnya,
termasuk Permainan tradisional dan “modern” yang diberi muatan pendidikan dan
pengajaran (Adams, 1975).Atas dasar pengertian itu, permainan yang dirancang
untuk memberi informasi atau menanamkan sikap tertentu, misalnya untuk memupuk
semangat kebersamaan dan kegotongroyongan, termasuk dalam kategori permainan
edukatif karena permainan itu memberikan pengalaman belajar kognitif dan
afektif.Dengan demikian, tidak menjadi soal apakah permainan itu merupakan
permainan “asli” yang khusus dirancang (by design) untuk pendidikan ataukah
permainan “lama” yang diberi nuansa atau dimanfaatkan (by utilization) untuk
pendidikan.
C.
Prinsip Game Edukasi
Menurut Foremen beberapa prinsip yang harus diterapkan dalam
aplikasi sebuah game edukasi adalah:
·
Individualization : Materi pembelajaran
(pengetahuan) dibuat sesuai dengan kebutuhan individual dari pembelajar,
sedangkan game mengadopsi level individual dari pemain
·
Feedback Active : Adanya feedback yang sesuai
dengan cepat untuk memperbaiki pembelajaran dan mengurangi ketidaktahuan
pembelajar terhadap materi yang disampaikan, sedangkan game menyediakan
feedback dengan cepat dan konstektual.
·
Active Learning : Adanya kecenderungan untuk
menyertakan pelajar secara aktif dalam menciptakan penemuan dan pengetahuan
baru yang membangun, sedangkan game menyediakan suatu lingkungan yang membantu
terjadinya penemuan baru tersebut.
·
Motivation : Pelajar termotivasi dengan
reward yang diberikan dalam aktivitas permainan, sedangkan game melibatkan
pengguna berjam-jam untuk mencapai tujuan.
·
Social : Pengetahuan merupakan suatu proses
partisipasi sosial, sedangkan game dapat dimainkan dengan orang lain (seperti
game multiplayer) atau melibatkan komunitas dari pecinta game yang sama.
·
Scaffolding : Pelajar secara
berangsur-angsur ditantang dengan tingkat kesulitan yang makin tinggi dan dapat
melangkah lebih maju untuk mencapai kemenangan dari permainan, sedangkan game
dibangun secara multi level, pemain tidak bisa bergerak ke level yang lebih tinggi
sampai dia mampu menyelesaikan permainan di level yang ada.
·
Transfer : Pelajar mengembangkan
kemampuan untuk mentransfer pengetahuan dari satu orang ke orang yang lain,
sedangkan game, sedangkan game mengijinkan pemain untuk menstransfer informasi
dari suatu konteks ke konteks yang lain
·
Assessment : Setiap individu mempunyai
kesempatan untuk menilai pelajaran mereka sendiri atau membandingkannya dengan
orang lain
D.
Manfaat Game
Edukasi
1.
Permainan edukatif dapat
membantu anak dalam mengembangkan dirinya.
2.
Permainan edukatif mampu
minengkatkan kemampuan berkomunikasi bagi anak.
3.
Permainan edukatif mampu
membantu anak dalam menciptakan hal baru atau memberi inovasi pada suatu
permainan.
4.
Permainan edukatif mampu
meningkatkan cara berpikir pada anak.
5.
Permainan edukatif mampu
meningkatkan perasaan anak.
6.
Permainan edukatif mampu
meningkatkan rasa percaya diri pada anak.
7.
ermainan edukatif mampu
merangsang imajinasi pada anak.
8.
Permainan edukatif dapat
melatih kemampuan bahasa pada anak
9.
Permainan edukatif dapat membentuk
moralitas anak.
10. Permainan edukatif dapat mengembangkan sosialisasi pada anak.
Dalam menentukan permainan edukatif, orang tua atau pendidik harus pintar pintar dalam memilih, karena tidak semua yang harganya mahal dan modern itu bersifat mendidik, bisa jadi itu hanya menanamkan sifat konsumtif pada anak.Selayaknya orang tua dirumah dan pendidik di sekolah dapat memilih dan menyediakan media-media yang dapat mendukung perkembangan kepribadian anak, yang menyangkut fisik, intelektual, sosial, moral dan emosional anak.
E.
Syarat-Syarat Yang Perlu Diperhatikan Dalam
Memilih Permainan Edukatif
Permainan edukatif harus mempunyai fungsi untuk mengembangkan
berbagai aspek perkembangan anak, seperti motorik, bahasa, kecerdasan, dan
sosialisasi. Selain itu alat permainan edukatif harus dapat dimainkan dengan
berbagai variasi, tetapi jangan terlalu sulit sehingga anak akan mudah
frustasi, atau terlalu mudah sehingga anak akan cepat bosan.
Dalam memilih permainan edukatif, guru dan orang tua harus memperhatikan kelayakan dan kemanan mainan tersebut.
Dalam memilih permainan edukatif, guru dan orang tua harus memperhatikan kelayakan dan kemanan mainan tersebut.
Syarat-syarat yang perlu diperhatikan dalam memilih permainan
edukatif diantaranya:
1.
Desain Mudah dan Sederhana
Sebaiknya desain permainan edukatif mempunyai desain yang sederhana. Hal paling penting adalah tepat dan mengena pada sasaran edukasi, sehingga anak tidak terbebani dengan kerumitannya.
Sebaiknya desain permainan edukatif mempunyai desain yang sederhana. Hal paling penting adalah tepat dan mengena pada sasaran edukasi, sehingga anak tidak terbebani dengan kerumitannya.
2.
Multifungsi
Permainan edukasi sesuai untuk anak lelaki atau perempuan, sehingga dapat juga dibentuk sesuai kreativitas dan keinginan anak.
Permainan edukasi sesuai untuk anak lelaki atau perempuan, sehingga dapat juga dibentuk sesuai kreativitas dan keinginan anak.
3.
Menarik
Permainan edukatif sebaiknya mampu memotivasi anak dan tidak memerlukan pengawasan yang intensif. Sehingga anak akan bebas mengekspresikan kekreatifannya.
Permainan edukatif sebaiknya mampu memotivasi anak dan tidak memerlukan pengawasan yang intensif. Sehingga anak akan bebas mengekspresikan kekreatifannya.
4.
Berukuran besar
Permainan edukatif sebaiknya berukuran besar karena kan memudahkan
anak untuk memegangnya dan menghindari kemungkinan membahayakan misalnya
dimasukkan ke mulut, maka sebaiknya memilih peralatan yang besar.
5.
Awet dan sesuai kebutuhan
Hendaknya permainan edukasi tahan lama dan sesuai tujuan yang
diinginkan, sesuai kebutuhan dan tidak menghabiskan ruangan.
6.
Mendorong Anak untuk bermain
bersama
Sebaiknya memilih anak yang memberi kesempatan untuk bersosialisasi dengan temannya dengan segenap kreativitasnya.
Sebaiknya memilih anak yang memberi kesempatan untuk bersosialisasi dengan temannya dengan segenap kreativitasnya.
7.
Mengembangkan Daya Fantasi
Permainan edukasi diharapkan mampu mengembangkan daya fantasi dan imajinasi anak.
Permainan edukasi diharapkan mampu mengembangkan daya fantasi dan imajinasi anak.
Walaupun alat permainan edukatifnya sederhana harus tetap menarik
baik warna maupun bentuknya.Bila bersuara, suaranya harus jelas.Alat permainan
edukatif harus mudah diterima oleh semua kebudayaan karena bentuknya sangat
umum dan harus tidak mudah rusak.Kalau ada bagian-bagian yang rusak harus mudah
diganti.Selain itu pemeliharaannya mudah, terbuat dari bahan yang mudah
didapat, dan harganya terjangkau oleh masyarakat luas.
F.
Prinsip-Prinsip Pada Media
Permainan Edukatif
1.
Prinsip Produktivitas
Permainan edukatif harus dapat mengembangkan sikap produktif pada
diri anak sebagai pengguna dan pemain dalam permainan itu sendiri. Sehingga
dari permainan itu akan mengena dan tersimpan di memori anak sehingga suatu
saat anak mampu menginovasi atau menciptakan sesuatu yang baru.
2.
Prinsip Aktivitas
Permainan edukatif harus mampu mengembangkan sikap aktif pada anak.
Sehingga permainan edukatif mampu mengembangkan motorik kasar dan motorik halus
pada anak.
3.
Prinsip Efektivitas Dan
Efisiensi
Prinsip ini menjadi tolak ukur dari efek permainan edukatif yang
digunakan. Jadi dalam hal ini guru sebagai fasilitator dituntut cerdas untuk
memilih permainan edukatif yang memiliki muatan pendidikan dan cocok untuk
anak.
4.
Prinsip Kreativitas
Melalui permainan, diharapkan anak mampu merancang sesuatu yang baru
dan berbeda dan menimbulkan kepuasan pada anak. Meskipun permainan itu mudah
dan murah, tapi anak akan tetap memiliki rasa penasaran untuk membongkar atau
merusaknya.
5.
Prinsip Mendidik Dengan
Menyenangkan
Permainan eduukatif harus memperhatikan sisi kemampuan anak. Dari
permainan diharapkan anak merasa senang dengan permainan yang dimainkan namun,
tanpa disadari ternyata permainan yang dikembangkan bermanfaat untuk
mengembangkan IQ, EQ danSQ
G.
Dampak Permainan Edukatif Bagi
Anak
·
Mampu melatih konsentrasi pada
anak
Semakin dini usia anak semakin terbatas pencurahan perhatiannya. Oleh karena itu permainan dan pengajaran yang menggunakkan alat dan media yang baik akan membantu mempertahankan daya tangkap murid.
Semakin dini usia anak semakin terbatas pencurahan perhatiannya. Oleh karena itu permainan dan pengajaran yang menggunakkan alat dan media yang baik akan membantu mempertahankan daya tangkap murid.
·
Mengajar dengan lebih cepat
dengan waktu relatif singkat
Bila pelajaran hanya disampaikan dengan kata-kata saja, mungkin bisa tersampaikan atau salah paham. Namun dengan bantuan alat dan media yang baik, guru bisa menjelaskan dalam waktu cepat dan mencapai indikator kebnerhasilan belajar lebih cepat.
Bila pelajaran hanya disampaikan dengan kata-kata saja, mungkin bisa tersampaikan atau salah paham. Namun dengan bantuan alat dan media yang baik, guru bisa menjelaskan dalam waktu cepat dan mencapai indikator kebnerhasilan belajar lebih cepat.
·
Menambah daya pengertian dan
ingatan
Dalam menjelaskan sesuatu jika menggunakkan media yang tepat tentu akan lebih mudah dimengerti dan memperdalam pengalaman belajar serta ingatan siswa. Melalui indera penglihatan dan pendengaran murid dapat memahami perbedaan arti, warna , serta bentuk.
Dalam menjelaskan sesuatu jika menggunakkan media yang tepat tentu akan lebih mudah dimengerti dan memperdalam pengalaman belajar serta ingatan siswa. Melalui indera penglihatan dan pendengaran murid dapat memahami perbedaan arti, warna , serta bentuk.
·
Membuat proses belajar
menyenangkan
Cara mengajar yang monoton tentu akan membosankan. Tetapi bila didisampaikan dalam bentuk yang berbeda, media yang berbeda tentu akan menyenangkan dan mampu membangkitkan motivasi belajar anak.
Cara mengajar yang monoton tentu akan membosankan. Tetapi bila didisampaikan dalam bentuk yang berbeda, media yang berbeda tentu akan menyenangkan dan mampu membangkitkan motivasi belajar anak.
·
Membangkitkan emosi anak
Menyampaikan suatu materi dengan media-media yang menarik tentunya akan lebih berhasil daripada menggunakan ceramah saja. Dengan media yang menarik tentu akan membangkitkan emosi anak, perhatian pada materi dan juga pada media tersebut.
Menyampaikan suatu materi dengan media-media yang menarik tentunya akan lebih berhasil daripada menggunakan ceramah saja. Dengan media yang menarik tentu akan membangkitkan emosi anak, perhatian pada materi dan juga pada media tersebut.
·
Mampu Mengatasi Keterbatasan
Bahasa
Perbedaan kebudayaan sering menimbulkan kesalahpahaman, namun dengan media mampu mengatasi kesalahpahaman akan keterbatasan anak-anak untuk mengerti suatu bahasa.
Perbedaan kebudayaan sering menimbulkan kesalahpahaman, namun dengan media mampu mengatasi kesalahpahaman akan keterbatasan anak-anak untuk mengerti suatu bahasa.
·
Meningkatkan rasa sosialisasi
pada anak
Permainan yang edukatif tentunya tidak boleh melupakan muatan-muatan pendidikan bagi anak. Dengan model permainan kelompok tentu akan menumbuhkan rasa sosial pada anak.
Permainan yang edukatif tentunya tidak boleh melupakan muatan-muatan pendidikan bagi anak. Dengan model permainan kelompok tentu akan menumbuhkan rasa sosial pada anak.
·
Meningkatkan kemampuan
berkomunikasi pada anak
Dengan permainan edukatif pasti merangsang anak untuk berhubungan dan berkomunikasi dengan orang lain. Paling tidak dengan permainan edukasi akan menimbulkan banyak pertanyaan dan imajinasi yang tentunya akan ditanyakan pada guru, orangtua atau teman sebayanya.
Dengan permainan edukatif pasti merangsang anak untuk berhubungan dan berkomunikasi dengan orang lain. Paling tidak dengan permainan edukasi akan menimbulkan banyak pertanyaan dan imajinasi yang tentunya akan ditanyakan pada guru, orangtua atau teman sebayanya.
Game yang kami analisi dalam makalah ini adalah
Marbel. Marbel adalah aplikasi pendidkan khusus untuk
anak-anak usia 2 s/d 8 tahun. Bersama Marbel, anak-anak bisa belajar banyak hal
dengan cara yang menyenangkan. Tersedia materi pembelajaran yang akan membantu
anak-anak dalam belajar mengenal sesuatu misalnya saja huruf, angka, buah,
sayur, hewat, alat-alat transpotasi, warna, dan masih banyak lainnya. Yang
paling menarik dari marbel adalah : Permainan edukasi yang menyenangkan. Ada
berbagai macam permainan yang akan menguji kemampuan mereka. Permainan itu
terdiri dari : tepat cepat, ketangkasan, daya ingat, kecerdikan, asah otak dan
masih banyak lainnya. Marbel dilengkapi dengan gambar dan animasi yang menarik,
musik orisinil, serta narasi panduan yang berguna bagi anak-anak yang belum
lancar membaca.
Marbel Angka
merupakan bagian dari berbagai seri game
edukasi karya Educa studio. Game yang ditujukan untuk
anak-anak ini akan membantu orang tua untuk bisa mengenalkan angka kepada
anak-anaknya dengan cara yang menyenangkan. Apalagi sekarang ini ada
kecenderungan dimana anak kecil sudah kenal gadget dan tak bisa lepas dari perangkat tersebut. Maka Marbel Angka bisa
menjadi salah satu alternatif aplikasi yang tepat untuk diberikan kepada anak
kita.
Game Marbel
Angka ini secara umum dibagi jadi dua mode. Yang pertama mode belajar dan yang
kedua mode bermain. Dua tipe permainan ini sepertinya sudah menjadi template
untuk banyak seri Marbel sehingga mudah dimengerti oleh para orang tua nih. Di mode
belajar, kita bisa memilih kumpulan angka yang bisa dipelajari. Model
belajarnya adalah di tiap kelompok angka, akan diperlihatkan visual dari sebuah
angka beserta pengucapannya. Dengan begitu, anak bisa belajar mengenal angka
secara visual maupun cara penyebutannya. Lalu untuk mode bermain,
di sini anak bisa melatih ingatannya akan angka-angka yang sudah dipelajari
sebelumnya. Menariknya, Marbel Angka memberikan cukup banyak mini game untuk membantu anak kita belajar angka. Ada enam buah permainan
yang bisa kita mainkan mulai dari mencocokan suara dengan angka, tebak bayangan
angka, hingga permainan melompat dengan cara memilih angka yang sesuai dengan
petunjuk suaranya.
METODE
1. Kajian pustaka
Studi pustaka dengan mengambil kumpulan data melalui
beberapa jurnal berbagai pendapat dari
ahli dan teori yang disimpulkan
sebagai penalaran dan di deskriftifkan oleh tim penulis.
2. Hasil wawancara
Hasil wawancara dengan mengambil sample anak berusia 5
tahun mengenai bagaimna anak memainkan suatu permaianan yang ada di gadget.
PEMBAHASAN
Kelebihan
Dari game Marbel Angka mempunyai
kelebilahan yaitu:
1. Game
ini sangat cocok untuk menarik minat anak dalam mengenal angka dengan banyaknya
warna serta metode-metode yang menarik yang ada pada game tersebut.
2. Game
ini sangat cocok untuk membantu anak dalam mengenaal angka.
3. Game
ini dapat mengasah otak anak dalam mengingat angka.
4. Game
ini dapat melatih anak dalam ketepatan, kecepatan, ketangkasan dalam menjawab
dari permainan marbel tersebut.
5. Game
ini memiliki suara music/kata-kata yang keluar dari game tersebut sehigga
menarik minat anak dengan mendengar suara music dan kata-kata yang diucapkan.
Kekurangan
Dari game Marbel Angka mempunyai
kekurangan yaitu:
1. Dalam
geme ini hanya terdapat pembelajaran mengenai angka saja.
2. Kurangnya
fariasi game jadi membuat anak membosankan.
3. Dalam
game ini suara yang diucapkan juga kurang jelas.
BAB III
KESIMPULAN
Game Marbel
Angka merupakan game sederhana yang bisa membantu anak-anak untuk belajar
mengenal angka dengan metode yang seru. Melalui Marbel Angka, anak bisa belajar
sambil bermain.
SARAN
Sebagai guru atau pendidik
maupun orang tua kita harus teliti dan
tepat memilih permainan yang pantas untuk anak usia dini. Dengan sebuah
permainan anak juga bisa belajar tanpa
harus membawa buku atau selalu di depan buku. Semaraknya dengan perkembangan
zaman munculnya gadget kita dapat memanfaatkan game yang ada dalam aplikasi
gadget tersebut, dengan ketentuan pendidik maupun arangtua harus memilih
permainan yang edukatif serta selalu mengawasi anak selama anak memainkan
gadget. Orang tua dan pendidik harus memikirkan dampak positif maupun negatif
bagi anak.
DAFTAR PUSTAKA :
http://game-savero.blogspot.co.id/2013/05/pengertiansejarahjenis-jenistentang.html#sthash.XjEekGVI.dpuf
mayadikiria./2011/05/22/permainan-edukatif-sebagai-media-belajar-anak-usia-dini-more-53,wordpress.com https://play.google.com/store/apps/details?id=com.educastudio.marbelangka
Partini.2012. Meningkatkan Kemampuan Mengenal Angka Melalui Permainan
Tebak Angka Bagi Anak Tunagrahita Ringan Di Sdlb N Manggis Ganting Bukittinggi
(Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas D I C).E-JUPHEku.Volume 1 No.2.Padang
Gambar atau ilustrasi pendukung belum ada, dan daftar pustaka diutamakan dari jurnal serta hasil penelitian
BalasHapus