Peran Orangtua dan Guru Terhadap Sumber
Media Belajar Anak Paud
Mata Kuliah : Komputer
Untuk Anak Usia Dini
Disusun Oleh :
Kelompok 2
1.
Rizka
Ramadhani
2.
Tri
Astuti
3.
Mhd
Ngali Widodo AF
4.
Wensi
Anggaisa
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiarat tuhan yang Maha Esa karena atas berkah dan rahmatnya
kami dapat menyelesaikan makalah Peran
Orangtua dan Guru Terhadap Sumber Media Belajar Anak Paud dengan baik dan tepat pada waktunya. Makalah
ini merupakan tugas mata kuliah “Pengembangan Kreativitas Untuk Anak Usia Dini”
Penyusunan
makalah ini membutuhkan proses dan tahapan. Selama proses penyusunan makalah
ini kami mendapatkan dukungan dari berbagai pihak dan juga menggunakan
media.Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut mendukung
proses terbentuknya makalah ini, terkhusus kepada Bapak Drs Dwi Budiwiraramulya
M.Sn selaku dosen “Komputer Untuk Anak Usia Dini” telah memberi pemahaman tentang materi kuliah.
Kami menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami sangat membutuhkan
kritik dan saran yang sifatnya membangun dan pada intinya untuk memperbaiki
kekurangan – kekurangan agar dimasa yang akan datang lebih baik lagi.
MEDAN, 15 Februari
2016
Penyusun
DAFTAR
ISI
Cover
1. Kata
Pengantar ……...……………………………………………. i
2. Daftar
Isi …………….……………………………………………... ii
3. Bab
I Pendahuluan ………………………………………………….. 1
A. Latar
Belakang …..……………………………………………… 1
B. Tujuan
…………………………………………………………… 2
C. Rumusan
Masalah………………………………………………. 2
4. Bab
II Pembahasan ...……………………………………………... 3
- Pengertian Media dan Sumber belajar …………………………. 3
- Apa saja Macam – Macam Media dan Sumber belajar untuk Paud 5
C. Bagaimana
Peranan Orang Tua Dan Lingkungan Keluarga
Dalam Mengembangkan Potensi Anak …………………………. 6
D. Bagaimana
Menumbuhkan Minat Belajar Anak melalui Media dan
Sumber Belajar
Untuk Paud Dengan Internet ………………….. 8
5. Bab
III Penutup …….…………………………………………..…… 8
A. Simpulan……………………………………………….....……… 11
B. Saran ……………………………………………………..…….. 11
6. Daftar
Pustaka ……………………………………………………. 12
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Dalam teori Tabula rasa John locke,
manusia dilahirkan seperti kertas putih dan kepribadiannya tergantung dari
coretan – coretan yang diberikan manusia lain pada kertas tersebut. Wiliam
stern menyatakan bahwa manusia lahir dengan potensi atau diposisi tertentu yang
melalui belajar potensi tersebut diubah menjadi kemampuan nyata. Apabila anak
telah menunjukkan kemampuannya berarti potensi mereka telah teraktualisasi
(terwujud).
Potensi anak tersebut jika system
sarafnya bekerja dengan baik pula, Sistem saraf pada manusia, salah satunya adalah otak. Otak
sebagai bagian dari sistem saraf, mengatur dan mengkoordinir sebagian besar
gerakan, perilaku dan fungsi tubuh manusia.
Potensi
anak sangat penting dikembangkan pada masa golden age, tidak lain ketika media
dan sumber belajar menjadi penentu dalam pemberian pengetahuan anak, peran
orangtua dan guru terhadap media dan sumber belajar, pada awalnya media dan
sumber belajar adalah hal mendasar untuk pengembangan potensi anak yang baik.
Komputer
memiliki dampak bagi anak ketika Komputer memberikan pengalaman konkret,
anak-anak bebas menggunakan dan mengontrol pengalaman belajar tersebut, anak
dan guru belajar bersama, guru mendorong pengajaran teman sebaya dan guru
menggunakan komputer untuk mengajarkan gagasan-gagasan yang sangat kuat.
Komputer
bukan hal yang asing untuk dikenalkan kepada anak,bahkan tak jarang lain jika
kita temui anak – anak usia dini sudah mengenal yang namanya komputer dan jenis
teknologi lainnya seperti handpone, gadget, dan itu sudah menjadi sumber
balajar yang baik untuk anak. Dengan memanfaatkan teknologi tersebut diharapkan
peran orang tua dapat membantu memberikan media dan sumber belajar yang baik
untuk anak.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apa
Pengertian Media dan Sumber belajar?
2. Apa
saja Macam – Macam Media dan Sumber belajar untuk Paud?
3. Bagaimana
peranan orang tua dan lingkungan keluarga dalam mengembangkan potensi anak?
4. Bagaimana
Menumbuhkan minat belajar Anak melalui Media dan Sumber belajar untuk Paud
dengan internet?
C.
Tujuan
Pembahasan
1. Mengetahui
Media dan Sumber belajar
2. Mengetahui
Macam – Macam Media dan Sumber belajar untuk Paud
3. Merumuskan
Factor – factor pendukung internet terhadap anak usia dini
4. Menumbuhkan
minat belajar Anak melalui Media dan Sumber belajar untuk Paud dengan internet
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Media dan Sumber belajar
Tahun
2000-an adalah era milinium yakni semua pekerjaan bisa dilakukan dengan
menggunakan teknologi, dari memasak dengan menggunakan listrik, semua serba
canggih, tak lazim juga ketika orang mendengar kata internet ditelinganya,
dunia internet ini sudah sampai
dikalangan masyarakat ditahun 2000an bahkan sampai model handphone saat ini
yang sudah canggih. Yakni bisa mengakses internet.
Media
dan sumber belajar pun sudah sangat mudah dicari melalui internet, lantas pada
kesempatan kali ini kami akan menjabarkan pengertian media dan sumber belajar
untuk anak usia dini.
Berdasarkan
Bahan Ajar Pendidikan Profesi Guru (PPG) Media Pembelajaran Anak Usia Dini
oleh: badru zaman, m.pd hj. cucu eliyawati, m.pd, Kata
media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata
"medium" yang secara harfiah berarti "perantara" yaitu
perantara sumber pesan (a source) dengan penerima pesan (a receiver. Banyak
batasan yang diberikan orang tentang media. Berikut ini pendapat para ahli dan
organisasi profesi tentang pengertian media. penerima sehingga dapat merangsang
fikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa
sehingga proses belajar terjadi.
Association
of Education and Communication Technology (AECT, 1977) mengatakan Segala bentuk
dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan/informasi.
Gagne
(1970) Berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya
untuk belajar.
Briggs
(1970) Segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa
untuk belajar. Buku, film, kaset, film bingkai adalah contohcontohnya.
(Badru Zaman, 2010, p. 2)
Maka
ditarik pendapat bahwa Media Dan Sumber Belajar adalah suatu bentuk bisa berupa
alat, yang digunakan guna mendukung kegiatan belajar mengajar. Jika dalam
pengertian media dan sumber belajar paud adalah suatu bentuk bisa berupa alat,
yang digunakan guna mendukung kegiatan dalam mengembangkan aspek perkembangan
anak usia dini.
Berdasarkan
skripsi universitas Bengkulu yang memuat, Menurut hasil penelitian Becta 2002
(lathifa;diunduh bulan September 2013) ditemukan bahwa dampak penggunaan ICT
dalam pembelajaran anak usia dini adalah sebagai berikut :
1. Konsentrasi Anak akan lebih perhatian yang
mengarahkan anak untuk suatu aktivitas.
2. Energi Seorang anak akan menginfestasikan
banyak energi dan aktivitas mereka bersemangat dan terangsang.
3.
Kompleksitas dan kreatifitas Anak akan berusaha paling keras dalam memecahkan
suatu masalah dan mereka menjadi paling kreatif.
4.
Ekspresi wajah dan posture Tanda non verbal sangat penting dalam menilai
bagaimana untuk melibatkan anak .
5.
Kegigihan Akan menumbuhkan anak bahwa seorang anak akan bertahan pada suatu
aktifitas. Hal ini sangat penting sebagai anak-anak dalam 21 penelitian ini bertahan
dan berkurang mudah dialihkan dari suatu aktifitas.
6.
Precicion Anak dapat terlibat dalam pelajaran akan menunjukkan perawatan khusus
untuk pekerjaan mereka dan perhatian mereka.
7.
Waktu reaksi Anak akan tetap siap siaga dan siap untuk bereaksi cepat terhadap
rangsangan.
8.
Bahasa Timbulnya komentar-komentar dari anak-anak misalnya:Selama ini kami
belum pernah belajar seperti ini dan mereka mengatakan mereka menikmatinya.
9.
Kepuasan Anak-anak akan menampilkan perasaan puas dengan prestasi mereka. (PURGIANTI, 2014), factor pendukung
untuk mencapai itu adalah media dan sumber belajar yang baik untuk Anak Usia
Dini.
B.
Apa
saja Macam – Macam Media dan Sumber belajar untuk Paud
Sebelum mengarah pada macam – macam
media dan sumber belajar, berdasarkan pada http://yeyenpristina.blogspot.co.id/, bahwa dijelaskan Secara garis
besar manfaat media pembelajaran ialah memperlancar proses belajar mengajar guru
agar lebih efektif dan efisien. Sedang manfaat khususnya, antara lain :
1. Informasi akan tersampaikan secara
lancar dan jelas
Media pembelajaran meminimalisir
adanya keambiguan guru dalam menyampaikan informasi yang akan diberikan kepada
peserta didik
2. Pembelajaran akan menarik dan
menyenangkan bagi anak
Media pembelajaran yang mampu
menghasilkan suara, gambar, animasi dan warna akan menarik bagi anak,
pembelajaran menjadi hidup dan tidak membosankan.
3. Media pembelajaran yang fleksibel akan
mampu merangsang anak (yeyenpristina,
2013)
Kemudian macam –
macam media dan sumber belajar yakni sebagai berikut : Macam-macam media pembelajaran yakni :
1. Media visual
Media visual adalah media yang menyampaikan pesan melalui
penglihatan atau media yang hanya dapat dilihat, media ini paling sering
digunakan untuk membantu menyampaikan isi dari tema pembelajaran. Contoh :
flash card.
2. Media Audio
Media audio adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk
auditif (hanya dapat didengar) yang dapat merangsang pikiran, perasaan
perhatian dan kemampuan peserta didik untuk mempelajari bahan
ajar. Penggunaan media audio dalam pembelajaran pada umumnya untuk
menyampaikan materi pelajaran tentang mendengarkan. Contohnya radio
dan kaset rekoorder.
3. Media audio-visual
Media audio visual adalah media yang mempunyai unsur suara
dan unsur gambar ( pandang-dengar). Jenis media ini lebih menarik
dari media sebelumnya. Contoh: video animasi. (yeyenpristina, 2013).
Perkembangan baru terhadap pandangan belajar mengajar
membawa konsekuensi kepada guru untuk meningkatkan peranan dan kompetensinya tidak
terlepas juga pada peran orangtua dalam membantu guru untuk memberikan media
dan sumber belajar yang baik untuk anak. Guru adan orang tua sangat berperan
terhadap menciptakan lingkungan belajar yang efektif baik disekolah yakni
ruangan kelas dan media yang baik maupun dan peran orang tua menciptakan
belajar yang baik untuk anak.
C.
Peranan
Orang Tua Dan Lingkungan Keluarga Dalam Mengembangkan Potensi Anak
Sehubungan dengan peran
orang tua terhadap anak yakni berdasarkan Nur Hayati (FIP UNY), Menurut
Munandar (1999) dijelaskan tentang berbagai hal yang terkait dengan peranan
orang tua dan lingkungan keluarga dalam mengembangkan potensi anak. Diawali
dengan hasil penelitian Dacey mengenai beberapa faktor lingkungan keluarga yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak:
a. Faktor
genetis dan pola asuh yang mempengaruhi kebiasaan anak;
b. Aturan
perilaku, orangtua sebaiknya tidak banyak menentukan aturan perilaku dalam
keluarga. Mereka menentukan dan meneladankan (model) seperangkat nilai yang
jelas, dan mendorong anak-anak mereka untuk menentukan perilaku apa yang
mencerminkan nilai-nilai tersebut;
c. Sikap
orang tua yang humoris, suka bercanda sebagai lelucon yang biasa terjadi pada
kehidupan sehari-hari diakui cukup memberikan warna dalam kehidupan anak;
d. Pengakuan
dan penguatan pada usia dini, dengan memperhatikan tanda-tanda seperti pola
pikiran khusus atau kemampuan memecahkan masalah yang tinggi sebelum anak
mencapai umur tiga tahun. Tapi kebanyakan anak mengatakan mereka merasakan
mendapat dorongan yang kuat dari orangtua mereka;
e. Gaya
hidup orangtua, pada cukup banyak keluarga, anak mempunyai minat yang sama
seperti orangtuanya;
f. Trauma,
anak yang lebih banyak mengalami trauma mempunyai kemampuan belajar dari
pengalaman yang dilalui.
Dari
studi Dacey, bagaimanapun perbedaan lingkungan keluarga yang ditemukan cukup
menjadi petunjuk kuat bahwa keluarga merupakan kekuatan yang penting, dan
merupakan sumber pertama dan yang paling utama dalam pengembangan bakat dan
kreativitas anak. Potensi dan kreativitas anak dapat berkembang dalam suasana
nonotoriter, yang memungkinkan individu untuk berpikir dan menyatakan diri
secara bebas (Rogers, dalam Vernon, 1982) (Hayati)
Peran
orangtua dalam mengembangkan potensi anak haruslah mengesuaikan juga dengan
media yang akan diberikan kepada anak. Dan
tidak terlepas untuk tetap memberikan motivasi kepada Anak.
Berdasarkan
Nur Hayati (FIP UNY) Menurut Shapiro (Arya, 2008) peran orang tua dalam
memotivasi bakat dan minat anak antara lain dapat dilakukan dengan cara:
1) Mengajarkan
anak untuk mengharapkan keberhasilan.
2) Sesuaikan
pendidikan anak dengan minat dan gaya belajarnya.
3) Anak harus
belajar bahwa diperlukan keuletan untuk mencapai
keberhasilan.
4) Anak harus
belajar bertanggung jawab dan belajar menghadapi
kegagalan. (Hayati)
D.
Bagaimana
Menumbuhkan minat belajar Anak melalui Media dan Sumber belajar untuk Paud
dengan internet
Internet merupakan salah
satu fasilitas untuk berinteraksi dengan dunia luar yang sering kita sebut
dunia maya. Perkembangan jaman serba digital dengan kemajuan teknologi yang
begitu pesat, pengguna Internet juga semakin meningkat, begitupun juga dengan
anak –anak. Anak-anak yang masih cenderung labil dan suka mencoba hal baru,
tanpa ada pengawasan dan kontrol dari orang tua akan berdampak negative pada
perkembangan anak. Selain menuai berbagai manfaat, internet juga memiliki
dampak yang buruk. Kita bergaul di dunia maya tidak ada batasan sama sekali,
tak peduli usia, agama, ras, golongan. Jika para orang tua tidak memantau para
perkembangan anaknya bisa jadi putra – putrinya menjadi korban atas kekejaman
dunia maya.
Fasilitas yang
terkandung dalam Internet juga sekarang sudah semakin banyak dan mudah untuk
digunakan. Situs-situs dalam internet yang berbahaya bagi anak-anak juga tersedia
begitu banyak, seperti kekerasan, pornografi, perjudian dan lain sebagainya. Peran
orangtua orang tua cenderung khawatir jika anaknya mulai mengenal dunia maya.
Sehingga tidak jarang kini banyak orang tua yang melarang anak-anaknya untuk
menggunakan Internet. Padahal pada era 2000an ini haruslah peran orangtua dan
guru menjadi hal penting dalam pengunaan media internet kepada anak agar dengan
internet anak semakin belajar. Banyak hal menarik melalui internet yakni
bermain sambil belajar.
Berdasarkan artikel dari
kikirizkie ada pembagian Karakteristik anak-anak berdasarkan usia dalam
menggunakan internet:
Usia 3-5 tahun
Dalam usia balita, anak
yang memulai berinteraksi dengan komputer harus didampingi oleh orang tua atau
orang dewasa. Saat mengakses situs yang sesuai dengan usia balita, berselancar
di internet bersama orang tua adalah hal terbaik. Hal tersebut bukan sekadar
persoalan keselamatan anak, tetapi juga untuk meyakinkan bahwa anak bisa
mendapatkan pengalaman yang menyenangkan sekaligus memperkuat ikatan emosional
antara anak dan orang tua.
Usia 5-7 tahun
Anak
mulai tertarik untuk melakukan eksplorasi sendiri. Meskipun demikian, peran
orang tua masih sangat penting untuk mendampingi ketika anak menggunakan
internet. Pada usia ini, orang tua perlu mempertimbangkan pemberian
batasan-batasan situs yang boleh dikunjungi berdasarkan pengamatan orang tua
sebelumnya. Untuk mempermudah hal tersebut, maka orang tua bisa menyarankan
kepada anaknya untuk menjadikan sebuah direktori atau search engine khusus
anak-anak sebagai situs yang wajib dibuka saat pertama kali terhubung dengan
internet (default).
Usia 7-10 tahun
Pada usia ini, anak
mulai mencari informasi dan kehidupan sosial di luar keluarga mereka. Inilah
saat dimana faktor pertemanan dan kelompok bermain memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap kehidupan seorang anak. Pada usia ini pula anak mulai
meminta kebebasan lebih banyak dari orang tua. Anak memang harus didorong untuk
melakukan eksplorasi sendiri, meskipun bukan berarti orang tua lepas tangan
begitu saja. Sebaiknya, jangan pernah meletakkan komputer, apalagi yang
terhubung dengan jaringan internet di dalam kamar pribadi anak. Letakkan
komputer di ruang di ruang keluarga sehingga orang dewasa mudah mengawasi
interaksi anak dengan komputer.
Pertimbangkan
pula untuk menggunakan software filter, memasang search
enginekhusus anak sebagai situs yang boleh dikunjungi ataupun
menggunakan browser yang dirancang khusus bagi anak. Selain
itu, beri batasan yang jelas soal durasi penggunaan komputer dan internet.
Jangan sampai anak enggan bersosialiasi langsung dengan teman sebaya dan
melupakan aktivitas luar ruang maupun bentuk kegiatan lain. Membatasi
waktu online anak bisa dilakukan dengan cara menyepakati
aturan bersama atau dengan memasang software yang dapat
membatasi waktu online. Penting pula diperhatikan bahwa saat anak
berselancar di dunia maya, upayakan agar mereka mengunjungi berbagai macam
situs, tidak sekedar satu atau dua situs favorit mereka saja demi memperluas
wawasan. (kikirizkie, 2011)
Jelas dari internet
memberikan manfaat untuk anak usia dini adapun Beberapa manfaat dari Internet
bagi anak-anak adalah:
1.
Di Internet pengaruh multimedia pada anak bisa didapat dari
pengaruh audio visual. Karena dengan audio visual yang mengajarkan secara
berulang-ulang ini, anak menjadi lebih terlatih.
2.
Anak-anak bisa mendapatkan banyak Informasi dari Internet. Baik
informasi terbaru maupun informasi lama yang masih mereka butuhkan.
3.
Internet bisa membawa mereka untuk berinteraksi dan bertukar
informasi dengan yang lainnya dengan menggunakan situs-situs jejaring sosial
atau situs-situs komunitas seperti forum.
4.
Internet bisa membantu anak-anak dalam pendidikan, yaitu dalam
proses pembelajaran dan mengembangkan keterampilan, bakat dan ilmu yang mereka
miliki.
(kikirizkie, 2011)
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Peran orangtua
dalam menggunakan media dan sumber belajar adalah factor pendukung yang sangat
baik terutama media internet yang sudah sangat popular, tetap pengawasan
orangtua dan guru harus terlibat secara baik. Hal terpenting yang perlu diketahui adalah kerja sama guru
dan orangtua adalah peran penting untuk menciptakan media dan sumber belajar
sesuai dengan potensi dan bakat anak. Internet adalah alat pembantu untuk
mengembangkan potensi adalah dalam mengenal teknologi diera tahun milineum ini.
Kami
menyimpulkan dari hasil makalah ini bahwa :
1. Media
Dan Sumber Belajar adalah suatu bentuk bisa berupa alat, yang digunakan guna
mendukung kegiatan belajar mengajar. Jika dalam pengertian media dan sumber
belajar paud adalah suatu bentuk bisa berupa alat, yang digunakan guna
mendukung kegiatan dalam mengembangkan aspek perkembangan anak usia dini.
2. Guru dan orang tua sangat berperan
terhadap menciptakan lingkungan belajar yang efektif baik disekolah yakni
ruangan kelas dan media yang baik maupun dan peran orang tua menciptakan
belajar yang baik untuk anak. Guru dapat menggunakan media audio, media visual
dan media audio visual.
3. Peran
orang tua dalam memotivasi bakat dan minat anak antara lain dapat dilakukan
dengan cara:
- Mengajarkan anak
untuk mengharapkan keberhasilan.
- Sesuaikan pendidikan
anak dengan minat dan gaya belajarnya.
- Anak harus belajar
bahwa diperlukan keuletan untuk mencapai keberhasilan.
- Anak harus belajar
bertanggung jawab dan belajar menghadapi kegagalan.
4. Memberikan fasilitas internet kepada anak
perlu dipertimbangkan berdasarkan karakteristik anaknya yakni ; 3- 5 Tahun, 5- 7 Tahun, 7-10 Tahun.
B.
Saran
Penggunaan internet menjadi media dan sumber belajar
bagi anak usia dini sangat baik, namun banyak hal yang perlu diketahui agar
peran orangtua dan guru terlibat dalam penggunaan internet untuk anak usia dini
Kami memberikan Tips berinternet sehat dan aman bagi
anak usia dini yang perlu diketahui oleh guru dan orangtua agar baik untuk
anak.
1. Komunikasikan manfaat
positif maupun negatif internet kepada anak dengan jelas. Jelaskan, internet
adalah media informasi yang paling praktis serta tak terbatas. Namun, ada
beberapa pihak yang memanfaatkan internet untuk maksud-maksud yang tidak baik.
2. Dampingi putra-putri
anda saat menggunakan internet. Orang tua harus melihat apa situs apa yang
dibuka anaknya.
3. Letakkan komputer di
ruang keluarga atau ruangan yang sering dilewati umum sehingga dapat terus
dipantau kegiatan anak saat mengakses internet (sebaiknya tidak di kamar tidur
anak) .
4. Tentukan waktu online
bersama. Orang tua dan anak bersama-sama duduk di komputer, berdiskusi tentang
berbagai informasi dari internet dan jangan lupa pembatasan waktu browsing.
Biasakan anak untuk disiplin mematuhi batasan waktu menggunakan internet.
Hindari anak duduk didepan komputer hingga larut malam.
Daftar Pustaka
Badru Zaman, M. d. (2010). Media
Pembelajaran. http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PGTK/197010221998022-CUCU_ELIYAWATI/MEDIA_PEMBELAJARAN_ANAK_USIA_DINI-PPG_UPI.pdf
, 2.
Hayati, N.
(n.d.). Peran Orang Tua dalam Pendidikan Anak Usia Dini. http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/PPM%20di%20TK%20Pedagogia.pdf
, 6.
kikirizkie.
(2011). penggunaan internet sehat dan aman untuk anak usia dini. https://kikirizkie.wordpress.com/2011/06/20/penggunaan-internet-sehat-dan-aman-untuk-anak-usia-dini/
.
PURGIANTI.
(2014). Skripsi. http://repository.unib.ac.id/8520/2/I,II,III,I-14-pur-FK.pdf
, 20-21.
yeyenpristina.
(2013). Media Pembelajaran (Alat Permainan Edukatif) untuk Anak Usia Dini. http://yeyenpristina.blogspot.co.id/2013/05/media-pembelajaran-alat-permainan.html
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar