Selasa, 03 Mei 2016

Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini Melalui Mendengar



PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA DINI MELALUI MENDENGAR

OLEH
MELDA ATIKA NANDA
1142113005


ABSTRAK
Perkembangan kemampuan berbahasa yang baik serta terarah harus ditanamkan pada anak sedini mungkin, karena bahasa adalah alat untuk menyatakan fikiran dan perasaan sekaligus alat komunikas antar manusia, bahasa merupakan modal bagi setiap anak untuk beradaptasi dan bersosialisasi dengan lingkungan sekitar,  untuk itulah pada perkembangan anak usia dini bahasa sangat perlu untuk dikembangkan mengingat sangat pentingnya bahasa bagi kita semua. Permasalahan pada hasil pembelajaran anak usia dini kelompok A Masih terdapat anak yang belum mampu untuk berkomunikasi secara baik dengan teman maupun dengan ibu guru didalam kegiatan sehari - hari. Tujuan daripada penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas guru dan anak serta peningkatan hasil belajar dalam penerapan metode bercerita panggung boneka untuk meningkatkan perkembangan kemampuan berbahasa pada anak usia dini kelompok A.





PENDAHULUAN

Pendidikan anak usia dini (4-6 tahun),  adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani serta rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan  lebih lanjut (Undang-undang  RI  Nomor 20 Tahun  2009 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 14). Lembaga ini tersebut turut serta dalam program pendidikan  nasional  (PAUD) yaitu suatu upaya untuk meletakkan dasar pendidikan  kearah sikap,  pengetahuan, ketrampilan,  berbahasa serta kesehatan jasmani dan rohani yang nantinya sangat diperlukan  dalam hidup bermasyarakat serta menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar. Salah satu aspek perkembangan yang sangat penting untuk dapat berkomunikasi dan hidup bermasyarakat adalah aspek perkembangan bahasa karena bahasa merupakan alat untuk menyatakan fikiran dan perasaan, sekaligus alat komunikasi antar manusia. Menurut para ahli jiwa berfikir, bahasa adalah juga alat utama untuk berfikir. Anak usia 3-6 tahun dalam perkembangannya sedang mengalami fase peralihan dari masa egosentris  kepada masa sosial. Ia mulai sadar, bahwa lingkungannya  tidak selalu menyetujui keinginannya sehingga ia harus menyesuaikan diri kepada tuntutan lingkungan itu. Dalam masa ini anak-anak sering mengalami konflik-konflik, yang disebabkan oleh kurangnya pengetahuan tentang alam dan masyarakat sekitarnya, norma-norma yang berlaku,  dan kurang kemampuan berbahasanya Mengingat hal-hal tersebut di atas maka pendidikan berbahasa pada anak usia dini pertama tama ditujukan kepada kesanggupan menyampaikan fikiran kepada orang lain, pembendaharaan kata yang cukup luas meliputi nama dan sifat-sifat benda yang ada di dalam  lingkungannya,  kesanggupan untuk menangkap perkataan orang lain serta keberanian untuk mengeluarkan pendapat.  Diharapkan  melalui pendidikan bahasa di Lingkungan pendidikan anak usia dini akan berhasil dibina perkembangan kepribadian anak,  baik segi  emosional, sosial dan intelektualnya.

PEMBAHASAN
Bahasa adalah alat bantu manusia yang luar biasa. Dengan bahasa kita mengekspresikan pikiran dan perasaan kita kepada orang lain selain itu melalui bahasa pula kita dapat menyimpan ide dan Segala hal yang kita pelajari di masa lampau. Penguasaan bahasa sabagai alat komunikasi harus melalui proses perkembangan tersendiri. Bahasa bukan  hanya sekedar pengeluaran bunyi atau pembelajaran kata bayi yang baru dilahirkan. Sesungguhnya telah mengeluarkan bunyi/suara melalui tangis dan tawanya. kemudian mereka  mengeluakan bunyi–bunyian,  seperti “ vokal “ yang seakan mengajak kita untuk bicara. Akan tetapi Sampai tahap itu kita masih tidak mengerti apa yang sesungguhnya dikatakan oleh bayi tersebut.
Dalam konteks pembelajaran anak usia dini bercerita merupakan upaya untuk mengembangkan kemampuan berbahasa anak  melalui pendengaran dan kemudian menyampaikannya dalam bentuk bercakap-cakap, tanya jawab atau menceritakan kembali apa yang telah didengarkan dan dialaminya.
        Kemampuan berkomunikasi dengan bahasa merupakan hal yang sangat penting dalam perkembangan seorang anak. Melalui bahasa anak dapat mengungkapkan keinginan dan Pemikirannya mengenai suatu hal kepada orang lain. melalui pembelajaran tentang perkembangan bahasa aspek-aspek apa yang  dibutuhkan dalam berbahasa serta kemudian mengkhususkan untuk melihat perkembangan bahasa anak usia 4-6 tahun.
     Menurut Howard sesungguhnya Bahasa adalah ekspresi kemampuan manusia yang bersifat bawaan. Kemampuan menggunakan bahasa bersifat instinktif (naluriah), akan tetapi kapasitasnya pada setiap orang berbeda, tergantung jenis bahasa spesifik apa yang mereka gunakan. Seorang  anak  yang dilahirkan di tengah-tengah orang dewasa yang berbahasa indonesia mereka akan selalu mendengarkan bahasa tersebut sehingga mereka akan berbicara dengan bahasa indonesia. begitu pula yang terjadi bila anak tersebut dilahirkan di tengah orang dewasa yang berbahasa inggris maka ia pun akan berbahasa inggris.
       Bahasa dapat diekspresikan dalam berbagai bentuk yaitu bicara, tulisan dan gesture/gerakan. Bicara adalah ekspresi oral dari bahasa. Organ manusia yang berperan adalah mulut dan tenggorokan. Terkadang pengguna istilah bahasa dan bicara  ini tertukar atau disamakan artinya. Sebagai contoh adalah burung beo yang dapat diajar berbicara bahasa manusia.  mereka dapat bicara, tetapi tidak memiliki bahasa (dalam arti bahasa manusia) karena sesunggunya mereka tidak mengerti arti dan pengguna bahasa dalam bicara mereka mulai seperti  bicara mengoceh (bicara) tanpa bahasa yang benar yang memiliki arti sehingga tentu saja tidak dapat dimengertikan oleh orang lain.
            Bahasa  juga dapat hadir tanpa bicara , contohnya adalah orang bisu–tuli karena ia tidak dapat mendengar ekspresi oral dari bahasa maka ia tidak dapat bicara. salah satu teori  mengenai pembelajaran  bahasa menyatakan bahwa bahasa di pelajari melalui imitasi. istilah penting dalam perkembangan berbahsa ini adalah komunikasi. Komunikasi adalah proses pengiriman dan penerimaan informasi,  ide,  perasaan atau pesan .
            Bruber  (1981) mengatakan fungsi komunikasi sebagai alat untuk melakukan interaksi sosial. komunikasi ini meliputi tingkah laku yang digunakan untuk menyapa orang lain, untuk menarik dan mempertahankan perhatian orang lain, dan untuk menjaga pertukaran perhatian antara anak dan orang dewasa. Perkembangan kemampuan berbahasa anak merupakan suatu proses yang secara berturut – turut dimulai dari mendengar, berbicara membaca dan menulis. Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa bahasa dan bicara adalah bagian yang terintegrasi dari suatu proses komunikasi.

Perkembangan Bahasa Anak melalui mendengar dan memahami
0 – 3  bulan
-          Diam dan seakan mendengarkan ketika ada suara di dekatnya
-          Tampak mengenali suara yang berbeda dari orang yang berbeda  (khususnya suara ibu)
-          Sejak 3 bulan anak sudah dapat mempertimbangkan dan berespon apabila diajak bicara
4 – 6 bulan
-          Mulai dapat menyimpan pola suara dan menggabungkan suara dengar artinya, misalnya namanya saat menyebutkan
-           Dapat menggerakkan mata dan kepala ke arah sumber suara
-          Memperhatikan mainan yang mengeluarkan suara
7 – 1 tahun
-          Mulai menikmati permainan
-          Mulai mnegenali kata-kata sederhana , misalnya nama-nama benda
-          Mulai berespon terhadap permintaan “ ayo....... kesini “

1 – 2 tahun
-          Mulai mnegikuti permintaan atau perintah dan memahami pertanyaan yang sederhana
-          Mulai suka mendengarkan lagu dan cerita yang sederhana

2 – 3 tahun
-          Mulai bisa mengikuti dua perintah yang berbeda misalnya “ ayo ...  . botolnya diambil lalu berikan ke mama “
-          Mulai bisa menceritakan pengalamannya   


KESIMPULAN

Kemampuan mendengarkan juga sudah dimiliki oleh bayi yang baru lahir. telinga bagian dalam dan tengah mencpai ukuran  pendengaran orang dewasa pada Segala yang terjadi pada bayi secara alamiah itu secara bertahap menuju ke pematangan kemampuan berbahasa. tahap-tahap dalam proses perkembangan disoroti dari segi sosial, bunyi dan kata.
Menurut Hulit dan howard (1997), beberapa tahapan mengenai pendengaran yaitu dengan, otak mngirimkan intruksi dalam bentuk implus saraf ke organ-organ yang berperan dalam proses komunikasi, misalnya otot-otot mulut, otot-otot wajah yang membantu mengekspresikan pembicaraan, dan bahkan otot-otot tangan dan jari ikut membantu dukungan komunikasi non vebal. Berpindahnya bunyi atau suara dari mulut pembicara ke telinga pendengar, melalui gelombang suara yang berjalan di udara. Pada pendengar, mekanisme pendengaran dapat diaktifkan, partikel, partikel-partikel gelombang suara masuk kedalam gelombang telinga. Otak pendengar mulai bekerja menganalisis dan menginterprestasi implus saraf sehingga pendengaran memahami pesan dan pembicara.



1 komentar: