Peranan Kegiatan Bernyanyi Untuk
Anak Usia Dini
Putri Wulandari Nim : 1141113026
Abstrak
Masalah anak – anak sulit dalam
mengungkapkan perasaannya dengan kata–kata dan di sekolah bernyanyi hanya
sebatas menghibur anak dikala jenuh tanpa menekankan pada pengembangan bahasa. Peranan
bernyanyi dalam pengembangan bahasa anak dan mengetahui bagaimanakah kegiatan bernyanyi
Peranan kegiatan bernyanyi meningkatkan kemauan anak berbicara mengeluarkan
kata-kata dalam melakukan kegiatan bernyanyi. Pendidikan anak usia dini
mengembangkan kegiatan bernyanyi melalui bahasa anak, sehingga anak mampu
mengungkapkan perasaan dan cara bernyanyi dari dalam dirinya.
Kata
Kunci : Bernyanyi,
Anak dan Pendidikan anak usia dini
PENDAHULUAN
Anak-anak senang bernyanyi,
terutama anak balita kita senang jika kita juga menyanyi untuk mereka, menyanyi
selain sebagai selingan bermain atau bergembira maupun sebagai pengantar tidur
mereka. Menyanyi untuk anak dapat memberikan nilai positif terhadap
perkembangan mereka, selain dapat memberikan perasaan senang, gembira dan
menenangkan juga dapat dijadikan salah satu media alternatif untuk menanamkan
nilai-nilai karakter yang dapat membangun kepribadian anak yang lebih baik
dimasa yang akan datang.
Secara mendasar, menyanyi sendiri
mempunyai efek membangun yang luar biasa bagi seorang anak, baik pada masa-masa
balita maupun usia pra sekolah, banyak manfaat dan hal-hal positif didapat jika
anak-anak atau kita sendiri menyanyi dengan gembira. Salah satu hal yang
menarik adalah bahwa menyanyi ternyata sangat baik untuk kesehatan anak.
Professor Graham Welch, seorang Profesor dari sekolah musik di Institut
Pendidikan, Universitas London, Inggris, mengungkapkan: bernyanyi ternyata
merupakan kegiatan yang menyehatkan bagi seseorang. Graham yang telah 30 tahun
meneliti manfaat menyanyi bagi kesehatan mengatakan bahwa menyanyi ternyata
dapat menyehatkan jantung dan paru-paru, mengapa demikian? karena bernyanyi
juga merupakan sebuah aktivitas senam yang mampu meningkatkan pasokan oksigen
ke aliran darah di seluruh tubuh dan meningkatkan efisiensi sistem
kadiovaskular (jantung).
Bernyanyi bagi anak juga dapat
meningkatkan kemampuan refleks dan kewaspadaan anak, karena aliran oksigen
dapat mengalir lebih lancar ke seluruh tubuh anak. Dengan bernyanyi anak juga
berolahraga untuk membangun sebagian otot tubuhnya. Saat bernyanyi,
hampir sebagian besar otot-otot di sekitar perut (diafragma) akan bekerja dan
ini dianggap sebagai latihan yang sangat baik untuk otot tubuh bagian atas.
Latihan vokal bagi anak melibatkan latihan pernafasan dan latihan pada otot
jantung dan paru-paru.
Selain memberikan manfaat bagi
kesehatan fisik seperti yang disebutkan di atas, bernyanyi juga memiliki
manfaat yang sangat baik bagi kesehatan psikis dan psikologis anak. Dengan
bernyanyi, maka perasaan anak akan terekspresikan, menjadi lebih lega dan lebih
bersemangat lagi. Aktivitas bernyanyi juga mampu membangkitkan semangat dan
menurunkan tingkat strees anak melalui kerja sistem endokrin tubuh anak yang
berhubungan dengan perasaan merasa nyaman, hangat, dan lebih baik. Menyanyi
mampu membuat perasaan lebih baik karena dilepaskannya hormon endorfin keseluruh
tubuh saat anak bernyanyi dengan ceria.
Benyanyi juga dapat meningkatkan
sistem imun (kekebalan) tubuh anak. Menurut sebuah studi yang dilakukan di
Universitas Frankfurt, di Jerman yang sudah diterbitkan di US Journal of
Behavioral Medicine, disebutkan bahwa menyanyi dapat meningkatkan sistem imun
tubuh seseorang. Para peneliti melakukan tes darah pada anggota kelompok paduan
suara profesional di Frankfurt, tes darah dilakukan 60 menit sebelum dan
sesudah latihan menyanyi. Dari penelitian tersebut, diperoleh bahwa konsentrasi
imunoglobulin A, protein yang ada dalam sistem imun tubuh manusia yang
berfungsi sebagai antibodi ternyata meningkat dengan signifikan selama kegiatan
menyanyi berlangsung. Hal ini tentunya juga terjadi terhadap anak-anak, dengan
kegiatan menyanyi mereka akan meningkatkan daya tahan tubuh mereka terhadap
penyakit
PEMBAHASAN
PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) dimasa sekarang sangat
penting bagi tumbuh kembang anak-anak kita, khususnya di usia 0 sampai dengan 6
tahun. Hal ini sangat penting untuk perkembangan anak khususnya dalam
perkembangan perilaku, bakat, pengetahuan. Pada masa-masa usia tersebut anak
sangat peka dengan segala sesuatu dilingkungannya. Apabila lingkungan
mengajarkan hal yang positif mengarah ke perilaku yang membuat anak terdidik
dengan baik, maka anak akan terbentuk baik pila pola pendidikan dan
perilakunya.
Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak usia 0 tahun sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan informal.
Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak usia 0 tahun sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan informal.
Pendidikan anak usia dini adalah salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio emosional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini.
Ada dua tujuan diselenggarakannya pendidikan anak usia dini yaitu :
- Tujuan utama : untuk membentuk anak Indonesia yang berkualitas, yaitu anak yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya sehingga memiliki kesiapan yang optimal di dalam memasuki pendidikan dasar serta mengarungi kehidupan di masa dewasa.
- Tujuan penyerta : untuk membantu menyiapkan anak mencapai kesiapan belajar (akademik) di sekolah.
Rentangan anak usia dini menurut Pasal 28 UU Sisdiknas No.
20 tahun 2003 ayat 1 adalah 0-6 tahun. Sementara menurut kajian rumpun keilmuan
PAUD dan penyelenggaraannya di beberapa negara, PAUD dilaksanakan sejak usia
0-8 tahun.
Di daerah-daerah masih banyak berfokus pada usia 5-6 tahun atau anak-anak yang bersekolah di Taman Kanak-kanak. Akibatnya, empat tahun pertama di masa emas anak-anak tersebut menjadi kurang diperhatikan, padahal di usia tersebut mereka juga perlu dimaksimalkan potensi dan tumbuh kembangnya.
Di daerah-daerah masih banyak berfokus pada usia 5-6 tahun atau anak-anak yang bersekolah di Taman Kanak-kanak. Akibatnya, empat tahun pertama di masa emas anak-anak tersebut menjadi kurang diperhatikan, padahal di usia tersebut mereka juga perlu dimaksimalkan potensi dan tumbuh kembangnya.
Ada dua bentuk
1. Bernyanyi pasif: artinya anak hanya mendengarkan suara nyanyian
dan musik dan menikmatinya tanpa terlihat secara langsung dalam kegiatan
nyanyian
2. Bernyanyi aktif: artinya anak melakukan secara langsung
kegiatan menyanyi, baik melakukan sendiri, mengikuti atau bersama-sama
Manfaat bernyanyi
1. Memberikan suasana tenang
2. Mengasah emosi
3. Membantu menguatkan daya ingat
4. Mengasah kemampuan apresiasi, improvisasi, imajinasi dan
kreasi
5. Sebagai alat bantu belajar
Menyanyi selain sebagai kegiatan yang dapat membawa fun
tersendiri bagi anak, dapat juga mengembangkan imajinasi dan rasa percaya diri
anak, sehingga memacu anak untuk lebih kreatif dan berani tampil didepan umum,
kemampuan anak dalam bernyanyi pada usia dini ini biasanya didasarkan oleh
pengalamannya pada saat mendengar musik ataupun mendengar orang tua dan
orang-orang disekitarnya bernyanyi. Berdasarkan survey dan penelitian, semakin
sering anak mendengar orang tua atau orang disekitarnya menyanyi dengan benar
dan sesuai dengan nada, semakin besar kemungkinan anak bisa menyanyi di usia 2
tahun.
Si Kecil yang berusia 2 tahun yang baru lancar bicara tentu
dengan pelafalan yang terkadang masih belum pas biasanya terdorong mulai
menyanyi. Selain fun, kegiatan menyanyi memunculkan keasyikan tersendiri:
mengembangkan imajinasi, memberi rasa percaya diri saat diberi tepukan, serta
mengeksplorasi kemampuan bernyanyi anak. Selain itu, keuntungan kegiatan ini
bagi si 2 tahun adalah ia bisa berlatih memperkaya kosa kata, dan secara aktif
bereksperimen dengan beragam intonasi nada, panjang-pendeknya suara, dan
naik-turunnya nada bicara.
Apabila anak bermasalah dalam perkembangan bicara atau
bermasalah pada indera pendengarannya, Anda bisa melihat Dari kemampuannya
menyanyi. Jika mengalami gangguan, dalam rentang usia 2-3 tahun biasanya anak
belum bisa memproduksi bunyi bahasa dengan sempurna, apalagi menyanyi. Tentu
modal penting lain adalah kemahiran anak meniru. Di tahap awal, ia mampu
menyanyi dengan cara mengikuti Anda menyanyi. Di tahap berikut, inisiatif
menyanyi akan datang dari dirinya. Meski awalnya sering meleset membidik nada,
namun semakin sering berlatih membuat si kecil mampu menyanyi dengan baik
secara tepat nada dan pelafalan di usia 3-3,5 tahun. Menyanyi tak hanya bagian
dari kecerdasan seni, melainkan juga cara mengasah kecerdasan sosial-emosi anak
terasah karena ia harus menyajikan lagu dengan emosi dan ekspresi yang tepat,
sesuai isi lagu. Dari sisi kesehatan, menyanyi dapat melatih seluruh otot
kepala dan leher serta membantu si kecil mengasah organ pendengarannya.
Demikian pula ia melafalkan dengan tepat kata demi kata.
Unsur musik dan lagu yang sangat membantu si 2 tahun melatih fisik dan
inderanya adalah ritme, si kecil melatih suara dan menggunakan sikap tubuh yang
tepat. Dengan postur dan posisi tubuh yang pas, produksi suara baik dan nada
yang dihasilkan tepat. Repetisi ritme tentu sangat membantu mengasah
keterampilan ini. Jangan khawatir jika anak belum juga memperlihatkan
tanda-tanda tertarik untuk menyanyi, belum tentu bermasalah. Hal ini bisa
disebabkan Anda kurang menstimulasi anak atau kurang memberikan contoh seperti
jarang menyanyi. Sebaiknya Anda menjadi pendorong anak belajar menyanyi. Untuk
lebih menarik, Anda dapat menyediakan beberapa mainan yang menstimulasi anak
untuk bernyanyi, di antaranya mikrofon mainan, karaoke mainan, tamborine atau
piano mainan. Bersiap-siaplah menyanyi bersama sehingga Anak tergerak untuk
bernyanyi dan menuangkan kreatifitasnya.
Ajak Si kecil agar mau
bernyanyi
• Beli kaset atau VCD karaoke lagu anak dan ajak si Kecil untuk
memilih lagu-lagu yang biasa mereka dengar dan sukai.
• Ajak si kecil menyanyi sambil melakukan bermacam kegiatan.
Pilih lagu yang sesuai dengan kegiatan yang sedang dilakukan. Misalnya “Bangun
tidur kuterus mandi” saat si kecil bangun di pagi hari.
• Ajak si kecil sering-sering menonton pertunjukan musik,
seperti operet, konser musik atau melihat penampilan penyanyi cilik untuk
memotivasinya agar tergerak untuk bernyanyi.
• Rekam suara si Kecil saat menyanyi atau ambil videonya
disaat bernyanyi sehingga Anda dapat memutar kembali dan mendengarnya bersama
si Kecil, selain sebagai kenang-kenangan hal ini dapat memotivasi si Kecil
untuk terus bernyanyi dan mengasah kreatifitasnya.
KESIMPULAN
Kegiatan bernyanyi merupakan
aktifitas yang menyenangkan bagi anak yang bisa dimanfaatkan oleh para pendidik
untuk menyampaikan materi. Melalui nyanyian anak akan lebih mudah memahami dan memaknai
pesan-pesan yang ingin disampaikan oleh guru. Dengan bernyanyi anak juga diberi
wadah untuk mengekspresikan apa yang ada dalam dirinya, apa yang dirasakan,
baik itu rasa senang ataupun sedih, anak juga dilatih untuk berperilaku sesuai
dengan nilai nilai
norma agama, kedisiplinan, keadilan dan tanggung jawab
terhadap diri sendiri dan
orang lain, anak juga dilatih untuk berkomunikasi dan
bersosialisasi dengan orang disekitarnya. Secara keseluruhan, pendidikan seni
melalui kegiatan bernyanyi membawa banyak manfaat dan respon positif yang
diterima oleh anak. Baik perkembangan afektif, kognif serta psikomotor.
Pendidikan hanya memiliki satu tujuan, yakni membangun generasi penerus bangsa
yang dapat diandalkan untuk pembangunan negara ini dimasa yang akan datang.
Tugas orang tua adalah tetap melakukan bimbingan terarah agar anak tetap pada
jalan yang benar serta menjadi anak yang berguna di masa depan kelak.
DAFTAR PUSTAKA
1523-3025-1-PB.pdf
GAMBARAN_TENTANG_PERANAN_KEGIATAN_BERNYANYI.Pdf
ekynozi.blogspot.com/2010/08/bernyanyi
paud-anakbermainbelajar.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar