Selasa, 03 Mei 2016






Peranan Kegiatan Bernyanyi Untuk Anak Usia Dini
Putri Wulandari  Nim : 1141113026

Abstrak
Masalah anak – anak sulit dalam mengungkapkan perasaannya dengan kata–kata dan di sekolah bernyanyi hanya sebatas menghibur anak dikala jenuh tanpa menekankan pada pengembangan bahasa. Peranan bernyanyi dalam pengembangan bahasa anak dan mengetahui bagaimanakah kegiatan bernyanyi Peranan kegiatan bernyanyi meningkatkan kemauan anak berbicara mengeluarkan kata-kata dalam melakukan kegiatan bernyanyi. Pendidikan anak usia dini mengembangkan kegiatan bernyanyi melalui bahasa anak, sehingga anak mampu mengungkapkan perasaan dan cara bernyanyi dari dalam dirinya.
Kata Kunci  : Bernyanyi, Anak dan Pendidikan anak usia dini

PENDAHULUAN
Anak-anak senang bernyanyi, terutama anak balita kita senang jika kita juga menyanyi untuk mereka, menyanyi selain sebagai selingan bermain atau bergembira maupun sebagai pengantar tidur mereka. Menyanyi untuk anak dapat memberikan nilai positif terhadap perkembangan mereka, selain dapat memberikan perasaan senang, gembira dan menenangkan juga dapat dijadikan salah satu media alternatif untuk menanamkan nilai-nilai karakter yang dapat membangun kepribadian anak yang lebih baik dimasa yang akan datang.

Secara mendasar, menyanyi sendiri mempunyai efek membangun yang luar biasa bagi seorang anak, baik pada masa-masa balita maupun usia pra sekolah, banyak manfaat dan hal-hal positif didapat jika anak-anak atau kita sendiri menyanyi dengan gembira. Salah satu hal yang menarik adalah bahwa menyanyi ternyata sangat baik untuk kesehatan anak. Professor Graham Welch, seorang Profesor dari sekolah musik di Institut Pendidikan, Universitas London, Inggris, mengungkapkan: bernyanyi ternyata merupakan kegiatan yang menyehatkan bagi seseorang. Graham yang telah 30 tahun meneliti manfaat menyanyi bagi kesehatan mengatakan bahwa menyanyi ternyata dapat menyehatkan jantung dan paru-paru, mengapa demikian? karena bernyanyi juga merupakan sebuah aktivitas senam yang mampu meningkatkan pasokan oksigen ke aliran darah di seluruh tubuh dan meningkatkan efisiensi sistem kadiovaskular (jantung).
Bernyanyi bagi anak juga dapat meningkatkan kemampuan refleks dan kewaspadaan anak, karena aliran oksigen dapat mengalir lebih lancar ke seluruh tubuh anak. Dengan bernyanyi anak juga berolahraga untuk membangun  sebagian otot tubuhnya. Saat bernyanyi, hampir sebagian besar otot-otot di sekitar perut (diafragma) akan bekerja dan ini dianggap sebagai latihan yang sangat baik untuk otot tubuh bagian atas. Latihan vokal bagi anak melibatkan latihan pernafasan dan latihan pada otot jantung dan paru-paru.
Selain memberikan manfaat bagi kesehatan fisik seperti yang disebutkan di atas, bernyanyi juga memiliki manfaat yang sangat baik bagi kesehatan psikis dan psikologis anak. Dengan bernyanyi, maka perasaan anak akan terekspresikan, menjadi lebih lega dan lebih bersemangat lagi. Aktivitas bernyanyi juga mampu membangkitkan semangat dan menurunkan tingkat strees anak melalui kerja sistem endokrin tubuh anak yang berhubungan dengan perasaan merasa nyaman, hangat, dan lebih baik. Menyanyi mampu membuat perasaan lebih baik karena dilepaskannya hormon endorfin keseluruh tubuh saat anak bernyanyi dengan ceria.
Benyanyi juga dapat meningkatkan sistem imun (kekebalan) tubuh anak. Menurut sebuah studi yang dilakukan di Universitas Frankfurt, di Jerman yang sudah diterbitkan di US Journal of Behavioral Medicine, disebutkan bahwa menyanyi dapat meningkatkan sistem imun tubuh seseorang. Para peneliti melakukan tes darah pada anggota kelompok paduan suara profesional di Frankfurt, tes darah dilakukan 60 menit sebelum dan sesudah latihan menyanyi. Dari penelitian tersebut, diperoleh bahwa konsentrasi imunoglobulin A, protein yang ada dalam sistem imun tubuh manusia yang berfungsi sebagai antibodi ternyata meningkat dengan signifikan selama kegiatan menyanyi berlangsung. Hal ini tentunya juga terjadi terhadap anak-anak, dengan kegiatan menyanyi mereka akan meningkatkan daya tahan tubuh mereka terhadap penyakit

PEMBAHASAN
PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) dimasa sekarang sangat penting bagi tumbuh kembang anak-anak kita, khususnya di usia 0 sampai dengan 6 tahun. Hal ini sangat penting untuk perkembangan anak khususnya dalam perkembangan perilaku, bakat, pengetahuan. Pada masa-masa usia tersebut anak sangat peka dengan segala sesuatu dilingkungannya. Apabila lingkungan mengajarkan hal yang positif mengarah ke perilaku yang membuat anak terdidik dengan baik, maka anak akan terbentuk baik pila pola pendidikan dan perilakunya.
Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak usia 0 tahun sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan informal.

Pendidikan anak usia dini adalah salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio emosional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini.
Ada dua tujuan diselenggarakannya pendidikan anak usia dini yaitu :
  1. Tujuan utama : untuk membentuk anak Indonesia yang berkualitas, yaitu anak yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya sehingga memiliki kesiapan yang optimal di dalam memasuki pendidikan dasar serta mengarungi kehidupan di masa dewasa.
  2. Tujuan penyerta : untuk membantu menyiapkan anak mencapai kesiapan belajar (akademik) di sekolah.
Rentangan anak usia dini menurut Pasal 28 UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003 ayat 1 adalah 0-6 tahun. Sementara menurut kajian rumpun keilmuan PAUD dan penyelenggaraannya di beberapa negara, PAUD dilaksanakan sejak usia 0-8 tahun.
Di daerah-daerah masih banyak berfokus pada usia 5-6 tahun atau anak-anak yang bersekolah di Taman Kanak-kanak. Akibatnya, empat tahun pertama di masa emas anak-anak tersebut menjadi kurang diperhatikan, padahal di usia tersebut mereka juga perlu dimaksimalkan potensi dan tumbuh kembangnya.

Ada dua bentuk 

1. Bernyanyi pasif: artinya anak hanya mendengarkan suara nyanyian dan musik dan menikmatinya tanpa terlihat secara langsung dalam kegiatan nyanyian 
2. Bernyanyi aktif: artinya anak melakukan secara langsung kegiatan menyanyi, baik melakukan sendiri, mengikuti atau bersama-sama 

Manfaat bernyanyi 

1. Memberikan suasana tenang 
2. Mengasah emosi 
3. Membantu menguatkan daya ingat 
4. Mengasah kemampuan apresiasi, improvisasi, imajinasi dan kreasi
5. Sebagai alat bantu belajar 

Menyanyi selain sebagai kegiatan yang dapat membawa fun tersendiri bagi anak, dapat juga mengembangkan imajinasi dan rasa percaya diri anak, sehingga memacu anak untuk lebih kreatif dan berani tampil didepan umum, kemampuan anak dalam bernyanyi pada usia dini ini biasanya didasarkan oleh pengalamannya pada saat mendengar musik ataupun mendengar orang tua dan orang-orang disekitarnya bernyanyi. Berdasarkan survey dan penelitian, semakin sering anak mendengar orang tua atau orang disekitarnya menyanyi dengan benar dan sesuai dengan nada, semakin besar kemungkinan anak bisa menyanyi di usia 2 tahun. 

Si Kecil yang berusia 2 tahun yang baru lancar bicara tentu dengan pelafalan yang terkadang masih belum pas biasanya terdorong mulai menyanyi. Selain fun, kegiatan menyanyi memunculkan keasyikan tersendiri: mengembangkan imajinasi, memberi rasa percaya diri saat diberi tepukan, serta mengeksplorasi kemampuan bernyanyi anak. Selain itu, keuntungan kegiatan ini bagi si 2 tahun adalah ia bisa berlatih memperkaya kosa kata, dan secara aktif bereksperimen dengan beragam intonasi nada, panjang-pendeknya suara, dan naik-turunnya nada bicara. 

Apabila anak bermasalah dalam perkembangan bicara atau bermasalah pada indera pendengarannya, Anda bisa melihat Dari kemampuannya menyanyi. Jika mengalami gangguan, dalam rentang usia 2-3 tahun biasanya anak belum bisa memproduksi bunyi bahasa dengan sempurna, apalagi menyanyi. Tentu modal penting lain adalah kemahiran anak meniru. Di tahap awal, ia mampu menyanyi dengan cara mengikuti Anda menyanyi. Di tahap berikut, inisiatif menyanyi akan datang dari dirinya. Meski awalnya sering meleset membidik nada, namun semakin sering berlatih membuat si kecil mampu menyanyi dengan baik secara tepat nada dan pelafalan di usia 3-3,5 tahun. Menyanyi tak hanya bagian dari kecerdasan seni, melainkan juga cara mengasah kecerdasan sosial-emosi anak terasah karena ia harus menyajikan lagu dengan emosi dan ekspresi yang tepat, sesuai isi lagu. Dari sisi kesehatan, menyanyi dapat melatih seluruh otot kepala dan leher serta membantu si kecil mengasah organ pendengarannya.

Demikian pula ia melafalkan dengan tepat kata demi kata. Unsur musik dan lagu yang sangat membantu si 2 tahun melatih fisik dan inderanya adalah ritme, si kecil melatih suara dan menggunakan sikap tubuh yang tepat. Dengan postur dan posisi tubuh yang pas, produksi suara baik dan nada yang dihasilkan tepat. Repetisi ritme tentu sangat membantu mengasah keterampilan ini. Jangan khawatir jika anak belum juga memperlihatkan tanda-tanda tertarik untuk menyanyi, belum tentu bermasalah. Hal ini bisa disebabkan Anda kurang menstimulasi anak atau kurang memberikan contoh seperti jarang menyanyi. Sebaiknya Anda menjadi pendorong anak belajar menyanyi. Untuk lebih menarik, Anda dapat menyediakan beberapa mainan yang menstimulasi anak untuk bernyanyi, di antaranya mikrofon mainan, karaoke mainan, tamborine atau piano mainan. Bersiap-siaplah menyanyi bersama sehingga Anak tergerak untuk bernyanyi dan menuangkan kreatifitasnya. 

Ajak Si kecil agar mau bernyanyi 
• Beli kaset atau VCD karaoke lagu anak dan ajak si Kecil untuk memilih lagu-lagu yang biasa mereka dengar dan sukai. 
• Ajak si kecil menyanyi sambil melakukan bermacam kegiatan. Pilih lagu yang sesuai dengan kegiatan yang sedang dilakukan. Misalnya “Bangun tidur kuterus mandi” saat si kecil bangun di pagi hari. 
• Ajak si kecil sering-sering menonton pertunjukan musik, seperti operet, konser musik atau melihat penampilan penyanyi cilik untuk memotivasinya agar tergerak untuk bernyanyi. 
• Rekam suara si Kecil saat menyanyi atau ambil videonya disaat bernyanyi sehingga Anda dapat memutar kembali dan mendengarnya bersama si Kecil, selain sebagai kenang-kenangan hal ini dapat memotivasi si Kecil untuk terus bernyanyi dan mengasah kreatifitasnya.


KESIMPULAN
Kegiatan bernyanyi merupakan aktifitas yang menyenangkan bagi anak yang bisa dimanfaatkan oleh para pendidik untuk menyampaikan materi. Melalui nyanyian anak akan lebih mudah memahami dan memaknai pesan-pesan yang ingin disampaikan oleh guru. Dengan bernyanyi anak juga diberi wadah untuk mengekspresikan apa yang ada dalam dirinya, apa yang dirasakan, baik itu rasa senang ataupun sedih, anak juga dilatih untuk berperilaku sesuai dengan nilai nilai
norma agama, kedisiplinan, keadilan dan tanggung jawab terhadap diri sendiri dan
orang lain, anak juga dilatih untuk berkomunikasi dan bersosialisasi dengan orang disekitarnya. Secara keseluruhan, pendidikan seni melalui kegiatan bernyanyi membawa banyak manfaat dan respon positif yang diterima oleh anak. Baik perkembangan afektif, kognif serta psikomotor. Pendidikan hanya memiliki satu tujuan, yakni membangun generasi penerus bangsa yang dapat diandalkan untuk pembangunan negara ini dimasa yang akan datang. Tugas orang tua adalah tetap melakukan bimbingan terarah agar anak tetap pada jalan yang benar serta menjadi anak yang berguna di masa depan kelak.

DAFTAR PUSTAKA
1523-3025-1-PB.pdf
GAMBARAN_TENTANG_PERANAN_KEGIATAN_BERNYANYI.Pdf
ekynozi.blogspot.com/2010/08/bernyanyi
paud-anakbermainbelajar.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar